Berdoa, Pimpinan Sekolah Dibawa ke Pengadilan

Internasional / 20 September 2009

Kalangan Sendiri

Berdoa, Pimpinan Sekolah Dibawa ke Pengadilan

Budhi Marpaung Official Writer
4611

Seorang kepala sekolah dan koordinator guru olahraga atletik tidak akan tidak akan menghadapi tuntutan kriminal karena telah berdoa di saat kegiatan yang berhubungan dengan sekolah, ungkap hakim yang memeriksa kasusnya tersebut.

Kepala sekolah Frank Lay dan koordinator olahraga atletik Robert Freeman sedang menghadapi hukuman yang menanti di depan mata mereka apabila terbukti bersalah setelah sebelumnya mereka ketahuan berdoa di sebuah acara malam dana yang dihadiri para donatur pribadi untuk program beasiswa olahraga atletik di sekolah mereka, Pace High School, Florida, AS.

Hakim M. Case Rodgers menemukan tidak ada satupun orang bersalah pada kasus tersebut. Menurutnya, tindakan berdoa itu adalah sesuatu yang spontan dan tidak ada maksud untuk melanggar hukum mana pun.  

Keduanya dituduh melanggar salah satu hukum federal yang berlaku di negara bagian tersebut dimana melarang pihak sekolah secara resmi melakukan kegiatan doa pada saat kegiatan sekolah. Menurut hukum federal tersebut, apabila ada yang melanggar aturan tersebut, maka denda $5000, enam bulan kurangan penjara dan fasiltas pensiun akan dicabut semuanya.

Salah seorang pengacara dari American Civil Liberties Union, Benjamin Stevenson mengatakan bahwa sepertinya kasus ini dibawa ke pengadilan adalah untuk menyingkirkan pimpinan sekolah tersebut daripada mempermasalahkan kegiatan doanya.

Lebih dari 30 anggota Kongres memberikan tanda tangan sebagai bentuk dukungan kepada Lay dan Freeman dimana isi surat itu berbunyi, "Kami berdiri dengan kamu dalam doa."

Salah seorang anggota Kongres AS Randy Forbes mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Florida itu dapat membuat opini di masyarakat negara tersebut bahwa "berdoa merupakan kegiatan kriminal di Amerika Serikat".

Banyak kejadian hari-hari ini yang ingin menghambat kekristenan dengan cara menggunakan peraturan-peraturan pemerintah. Berdoa agar hal ini tidak menjadikan umat Kristiani di dunia tidak menjadi ragu untuk menunjukkan identitasnya sebagai pengikut Kristus, tetapi semakin berani dan semangat memberitakan injil kepada orang-orang yang belum pernah mendengar nama Yesus.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami