Ada beberapa orang yang memulai bisnis dengan menjalankan usaha seorang diri. Apakah ini boleh dilakukan? Prisnsipnya boleh-boleh saja. Misalkan Anda mulai dengan berjualan makanan ke karyawan satu kantor atau satu kompleks perkantoran. Apabila order sudah mulai banyak, barulah Anda merekrut tenaga penjualan. Pada saat inilah Anda menyusun sistem bisnis yang baik agar karyawan Anda bisa bekerja secara mandiri dan terus termotivasi untuk maju.
Biasanya usaha yang dimulai dengan cara ini, si pemilik bisnis keenakan ikut berjualan sehingga waktu yang tersita demikian banyak. Hal ini akan berbeda jika sejak awal Anda memiliki konsep sistem pemasaran yang baik. Anda merekrut tenaga penjualan dengan sistem bagi hasil, dan Anda bertindak sebagai pebimbing dan pendukung tenaga penjualan. Hanya transaksi yang sangat sulit dengan usaha yang dilakukan sendiri.
Dalam pandangan Robert Kiyosaki, jika sejak awal usaha di kerjakan sendiri, dan usaha tersebut sangat tergantung kepada pemilik bisnis, maka itu adalah bisnis kuadran kedua bukan kuadran ketiga. Bedanya, kalau bisnis kategori kuadran kedua tidak bisa ditinggal oleh pemilik bisnis, kalau kuadran ketiga, bisnis berjalan terus meskipun pemilik tidur pulas.
Memang, pada umumnya pada tahap awal sebuah bisnis, perusahaan sangat tergantung pada pemilik. Jika ketergantungan ini berlanjut terus menerus, perkembangan perusahaan menjadi sangat lambat, karena yang terjadi adalah pemilik bisnis sekaligus sebagai pengelola. Karyawan hanya berfungsi sebagai pembantu pimpinan perusahaan. Kelak ketika pemilik perusahaan sudah tidak produktif lagi, perusahaan juga menjadi surut dan perlahan bangkrut.
Perusahaan yang berkembang baik tidak akan tergantung penuh terhadap pemilik perusahaan. Perusahaan tersebut bisa berkembang puluhan bahkan ratusan tahun sesudah pemilikinya meninggal dunia. Pemimpin perusahan bisa berganti-ganti, tapi bisnis terus berjalan dan menghasilkan laba. Ibaratnya perusahaan adalah kendaraan, dan pengelolanya adalah sang sopir. Sopir bisa berganti-ganti tapi kendaraan tetap bisa berjalan dengan lancar.
Evaluasi sangat penting untuk memastikan apakah usaha Anda mengalami kemunduran. Evaluasi juga digunakan untuk memutuskan apakah Anda sudah layak mengajukan pension dini atau belum. Bisa juga memutuskan apakah usaha sambilan ini mau ditutup, alih usaha atau dijual kepada orang lain.
Sumber : Bisnis Sambilan, Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses – Bambang Suharno