Sudah Mengasihi? (1)

Single / 13 September 2009

Kalangan Sendiri

Sudah Mengasihi? (1)

Tammy Official Writer
4121
Anda sedang memiliki orang yang Anda sukai dan berharap mengasihinya lebih lagi dan bingung bagaimana caranya? Anda sudah memiliki kekasih dan bertanya-tanya sudahkah Anda total mengasihinya? Anda sudah memiliki suami/istri dan berharap dapat total mengasihinya? Mari kita belajar dari 1 Korintus 13:4-7.
 
Dari 1 Korintus 13:4-7 dapat diperoleh 13 poin mengenai kasih. Berikut mari kita kupas satu per satu setiap poinnya:
1. Sabar.
Kesabaran butuh perjuangan besar bahkan lebih dari perjuangan orang yang berjuang di medan perang (Amsal 16:32). Memang untuk sabar itu butuh proses. Aspek pertama dari sabar adalah pengendalian diri.
 
Bisakah Anda sabar saat menunggu sang pujaan hati menjadi kekasih Anda? Bisakah Anda sabar menunggu saat sang kekasih asyik mencari aksesoris, baju, sepatu (bila Anda pria) atau mencari alat-alat dan aksesoris motor atau mobil, handphone, komputer (bila Anda wanita)? Aspek kedua dari sabar adalah waktu.
 
2. Murah Hati.
Berkaitan dengan itu saya akan beri 2 kasus: kasus preman yang Anda memberi uang kepadanya karena Anda takut dan pemulung yang Anda bantu dengan memisahkan sampah dalam jenis-jenisnya bahkan memberikan baju baru.
 
Dari dua kasus di atas, setidaknya ada beberapa aspek dari murah hati:
- Aspek pertama: dilakukan dengan tanpa keterpaksaan (rela). Terdengar janggal? Sebenarnya tidak juga, ada pasangan yang terpaksa harus rajin menjemput sang kekasih daripada harus mendengar omelannya. Membuat saya berpikir ini pasangan kekasih atau pasangan sopir dan majikan?
- Aspek kedua: dilakukan tanpa rasa takut. Mungkin aneh bagi Anda? Jangan salah, ada pasangan yang murah hati, karena takut ditinggal kekasihnya. Ini bukan murah hati, tapi ketakutan.
- Aspek ketiga: dilakukan bukan atas nama gengsi atau nama baik. Ada juga yang murah hati, karena gengsi atau supaya namanya terkenal baik. Istilah yang lazim saya gunakan dengan teman-teman diskusi saya adalah bulan promosi. Jadi bermurah hati, bukan karena rela, bukan karena mengasihi, tapi karena gengsi dan supaya dianggap baik oleh si dia.
 
3. Tidak cemburu.
Ada sebuah jargon yang sangat terkenal, yaitu: "Cemburu itu tandanya cinta." Sepintas terdengar masuk akal, tetapi sisi yang satu katanya cinta, sisi yang lain bicara tentang ketidakpercayaan. Aspek pertama dari tidak cemburu: percaya yang proporsional. Jadi bukan percaya yang membuta. Percaya karena memang yakin si dia itu dapat dipercaya.
 
Hari-hari terakhir ini kita sering dikejutkan oleh berita suami membakar istri karena cemburu atau istri menusuk suami karena cemburu. Efek cemburu itu bisa membutakan akal manusia. Jangan sampai dibakar api cemburu! Aspek kedua dari tidak cemburu: pengendalian diri.
 
Kekasih Anda pergi bersama temannya lalu menghabiskan waktu cukup lama bersama temannya. Kemudian Anda mulai bertanya-tanya dalam hati, "Sedang apa ya kekasihku? Jangan-jangan dia berkenalan dengan pria lain (wanita lain)?" Aspek ketiga dari tidak cemburu: didasarkan oleh suatu fakta yang rasional, bukan didasarkan oleh emosi.
 
4. Tidak Memegahkan Diri dan Tidak Sombong.
Mengenai kesombongan sudah pernah dibahas dalam artikel "Minder, Sombong, dan Percaya Diri (Trilogi-2)". Silakan mengacu ke sana untuk pembahasannya.

\"Mengasihi\"5. Tidak Melakukan yang Tidak Sopan.
Hal ini erat kaitannya dengan masalah seksualitas. Sudah menemukan pasangan Anda? Selamat! Apakah Anda mengasihi kekasih Anda? Bila ya, apakah Anda menghormati dirinya? Ataukah Anda mengganggap telah menemukan pemuas nafsu Anda? Hati-hati! Aspek pertama dari tidak melakukan yang tidak sopan: menghormati.

Bagi seorang pria, masalah seksualitas merupakan pergumulan yang dihadapi setiap hari. Melihat sang kekasih yang cantik dan berseri-seri mengenakan pakaian yang mini dapat menimbulkan imajinasi-imajinasi liar. Bila tidak dikendalikan, hasilnya sudah dapat ditebak: hubungan seksual pranikah. Aspek kedua dari tidak melakukan yang tidak sopan: pengendalian diri.

Bukan hanya pria yang dapat melakukan yang tidak sopan, wanita juga bisa melakukan yang tidak sopan. Bukan hanya pria yang harus melindungi wanita, wanita pun harus melindungi pria. Para wanita harap ingat: tampil cantik dan berpakaian minim itu tidak dalam konteks yang sama. Aspek ketiga dari tidak melakukan yang tidak sopan: melindungi.

6. Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri.
Untuk apakah Anda ingin berpacaran? Untuk apakah Anda ingin menikah? Pasangan yang tepat (pacar/suami/istri) memang akan membuat kita bahagia, tetapi bukan itu tujuan utama kita berpacaran/menikah. Pasangan yang tepat (pacar/suami/istri) memang akan membuat kita bangga saat bersamanya, tetapi bukan itu tujuan kita berpacaran/menikah.
Hal ini terkait erat dengan poin-poin yang sudah dibahas sebelumnya. Aspek utama tidak mencari keuntungan diri sendiri: tidak egois (sudah pernah dibahas dalam "Sacrificing = Selfless".

7. Tidak Pemarah.
Pasangan yang pemarah membuat kering secara emosi. Kemarahan mengisap habis suka cita dan damai sejahtera. Bersama dengan pasangan yang tidak pemarah membuat kita jadi segar dan mengisi baterai emosi kita. Lawan pemarah adalah sabar. Aspek utama dari tidak pemarah, yaitu pengendalian diri.

Sumber : Archaengela
Halaman :
1

Ikuti Kami