Harapan Yang Menghancurkan Pernikahan

Marriage / 11 September 2009

Kalangan Sendiri

Harapan Yang Menghancurkan Pernikahan

Lestari99 Official Writer
4487

Semua orang punya harapan. Kebanyakan orang yang menikah mengharapkan hal-hal yang positif, jika tidak, mereka tidak akan menikah. Mereka jatuh cinta, mengikat tali pernikahan, dan percaya bahwa mereka akan hidup bahagia selama-lamanya. Wanita cenderung mempunyai pengharapan yang lebih tinggi terhadap pernikahan daripada kebanyakan pria. Wanita mempunyai harapan yang ideal, sebaliknya pria lebih realistis.

Saya pikir pernikahan itu luar biasa, dan saya senang saya menikah. Pernikahan merupakan salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan. Akan tetapi, pernikahan itu jauh dari sempurna. Orang-orang yang menikah cenderung lebih sehat, lebih kaya, dan lebih bahagia daripada orang yang tidak menikah. Tetapi kadang-kadang orang berusaha membangun pernikahan menjadi lebih menakjubkan daripada semestinya. Harapan dapat membuat manusia terperosok masuk ke dalam masalah.

\"\"Harapan-harapan yang tidak realistis membuat orang menjadi pahit dan depresi. Harapan-harapan yang tidak realistis itu dapat menghancurkan apa yang dipunyai manusia karena manusia tidak dapat melepaskan apa yang seharusnya telah terjadi. Saya mendapati bahwa harapan-harapan yang tidak realistis merupakan salah satu alasan utama ketidakpuasan pernikahan.

Berikut ini beberapa harapan tidak realistis yang paling umum dihadapi oleh para pasangan suami istri. Harapan-harapan itu mungkin kelihatan positif atau beralasan, tetapi alasan-alasan itu tidak benar:

Pernikahan itu mudah. Kenyataannya, pernikahan yang baik itu merupakan hasil dari usaha keras. Seperti itulah adanya. Pernikahan itu tidak datang secara alamiah dan penuh dengan tantangan. Semakin keras Anda mengusahakan pernikahan yang baik, semakin baik pernikahan itu.

Pernikahan itu penuh dengan kesenangan. Setiap pernikahan memiliki kesenangannya sendiri jika Anda memiliki sifat optimis dan positif. Tetapi, pernikahan juga akan penuh dengan frustrasi, kejengkelan, kepedihan dan kekecewaan. Dan kesengangan yang Anda miliki pasti diciptakan secara sengaja.

\"\"Pernikahan akan membuat saya puas. Pernikahan itu sendiri tak akan membuat Anda bahagia, memecahkan persolana Anda, atau memberi arti bagi kehidupan Anda. Kenyataannya, kadang-kadang pernikahan itu melelahkan dan menyulitkan kehidupan Anda. Pernikahan itu bukan obat mujarab, tetapi pernikahan itu dapat secara menakjubkan menyempurnakan kehidupan.

Pernikahan akan menggembirakan. Kehidupan tidak menyenangkan. Begitu pula pernikahan. Kadang-kadang Anda disalah mengerti, tidak dihargai, dianggap sudah begitulah adanya, diharuskan kerja lembur, dan dipaksa melakukan sesuatu sampai batas kemampuan. Kadang-kadang pasangan Anda melakukan kesalahan tanpa ada hukuman, dan tak satu pun akan sesuai dengan harapan Anda. Tetapi dengan kesabaran, semuanya kerap kali mempunyai jalan kembali.

Cinta mengalahkan segalanya. Seandainya dengan ‘cinta' Anda mengartikan perasaan, saya jamin cinta itu akan datang dan pergi. Banyak tuntutan kehidupan sehari-hari menodai perjalanan cinta. Dengan berlalunya waktu, sifat-sifat seperti komitmen, loyalitas, murah hati, dan pengorbanan menjadi lebih penting daripada cinta yang penuh emosi. Seandainya harapan Anda terhadap pernikahan yang sukses berdasarkan perasaan ‘dalam cinta', Anda akan segera kehabisan tenaga.

Tidak mungkin pernikahanku mengalami tragedi. Anda mungkin berpikir, Kami orang baik - orang Kristen, cerdas, pekerja keras, perduli... Tetapi, tak seorang pun bisa lepas dari kesulitan atau tragedi. Perselisihan, siksaan, sakit, krisis keuangan, ketidakjujuran, kecanduan, kebosanan, krisis usia paruh baya, dan bahkan perceraian dapat terjadi pada orang-orang yang paling baik sekalipun. Lindungi diri Anda dari hal yang paling buruk dengan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk membangun pernikahan paling kuat yang mungkin menjadi kenyataan.

\"\"Harapan-harapan palsu itu memang menyulitkan. Tetapi harapan-harapan yang sejati - yang dapat menghadapi hal yang baik, buruk dan yang membuat frustrasi sekalipun - dapat menolong Anda menikmati apa yang Anda miliki daripada menyesali apa yang tidak Anda miliki. Pernikahan Anda dapat menjadi positif dan sangat berkomitmen tanpa menjadi sempurna. Saya dan Tami sama-sama mempunyai kepribadian yang kuat. Meskipun pertengkaran tidak dapat kami hindari, tetapi kami saling mencintai. Kenyataannya, salah satu alasan saya mencintai dan menghargainya adalah karena ia tidak sempurna.

Pernikahan yang sempurna membuat saya gugup. Seandainya Tami sempurna, ia tidak akan puas dengan saya. Kami tidak mempunyai pernikahan yang mulus, tetapi hal itu tidak menjadi masalah bagi saya. Semua yang saya katakan dan saya kerjakan adalah bentuk ekspresi cinta saya kepada Tami dan bagaimana saya mencintai Tami seperti apa adanya dirinya.

Mungkin kita semua memulai pernikahan dengan harapan-harapan yang idealis menurut pandangan kita. Namun dengan menyesuaikan diri kepada harapan-harapan yang realistis, kita dapat mulai untuk lebih bersyukur atas apa yang kita punyai.

Sumber : Dr. Steve Stephens – Lost In Translation
Halaman :
1

Ikuti Kami