Phil Wickham

A to Z Biography / 7 September 2009

Kalangan Sendiri

Phil Wickham

Lestari99 Official Writer
4116

"Writing about music is like dancing about architecture."

Tidak ada yang benar-benar tahu siapa yang mengatakan hal ini, namun proklamasi cerdas ini telah menjadi atribut bagi aktor, penulis, komedian, musisi jazz dan tentu saja para arsitektur itu sendiri.

Musik Phil Wickham telah menjadi kata sifat yang penuh bumbu dalam kamus ensiklopedi musik dan beberapa di antaranya bahkan telah dibuat. Dan ketika kata-kata itu muncul dengan penggambaran yang akurat, di saat yang sama kata-kata tersebut juga mengusik dan menggelitik hati nurani para pendengarnya. Saat mendengar hembusan dari kata-kata ini, terlalu mudah bagi seorang artis untuk terjun ke dalam musik yang memiliki dua aliran, sebuah judul dari genre musik yang samar ataupun aliran klasik dari para pendahulunya.

Pada intinya adalah Wickham merupakan seorang pemusik yang rendah hati dan tulus, yang murni menulis lagu dan menyembah Tuhan melalui media musik. Musik inilah yang menjadi kuas dan menggambarkan akan kasih dan kreativitas Tuhan di kanvas hati dan pemikiran para pendengarnya. Meskipun bukti kasih karunia itu tampak jelas dari album yang dirilis Wickham sebelumnya sebagaimana ia merekam dan merilisnya secara independen, namun album itu tidak sejelas dan lebih berkembang dengan 12 lagu rekaman sederhana dari albumnya saat ini, Cannons.

Ketika menamakan album ini, Wickham mencoba untuk menemukan metafor dari sebuah kecemerlangan dan agungnya penciptaan itu. Dia membutuhkan sebuah kata yang tidak digunakan secara berlebihan dan memberikan para pendengarnya waktu sejenak untuk membuat mereka menikmati dan merasakan keajaiban yang terjadi di dunia sekitar mereka.

It's falling from the clouds, A strange and lovely sound
I hear it in the thunder and rain, It's ringing in the skies
Like cannons in the night, The music of the universe plays

"Jika orang meluangkan waktu sejenak untuk melihat pohon-pohon di luar, tetesan hujan yang jatuh, orang-orang yang lalu-lalang... hidup ini bukanlah sekedar bukti bahwa Allah itu memang ada, tetapi lebih seperti dunia yang bertindak sebagai para penyembah, menginspirasi kita, dan bersuara lebih keras dibandingkan konser apapun yang pernah Anda bayangkan," ujar Wickham. "Akhirnya, saya berharap dengan mendengarkan lagu-lagu ini orang akan mendapatkan inspirasi yang sama untuk melihat diri mereka dan lingkungan mereka kepada dunia di sekitar mereka dan benar-benar menyembah Allah."

Bagi Wickham, keinginan yang dimilikinya untuk album ini dan juga live show yang diadakannya adalah untuk selalu membimbing orang masuk dalam penyembahan. Di album Cannons, Wickham menyelesaikannya dengan memberikan perasaan penting di dalamnya. Lagu pembukanya "Must I Wait" adalah sebuah contoh yang jelas dari lagu yang merupakan gabungan dari musik yang indah dalam judul debut dari dirinya.

"Saya pikir di akhir tahun ini, setengah dari waktu yang saya lewati telah mengajarkan saya banyak hal tentang siapa saya dan ingin menjadi apa saya sebagai seorang artis. Dan lebih dari segalanya saya benar-benar berpikir tentang live show - karena di sana ada saat-saat turing dimana saya akan berkata kepada diriku sendiri seandainya saya memiliki lagu seperti ini yang dapat saya mainkan sekarang. Jadi dengan mengerjakan album Cannons saya mulai mengerjakan segala pengalaman itu dan memasukkannya ke dalam sebuah album rekaman."

"True Love" adalah salah satu lagu yang Wickham harapkan dapat dimainkannya selama beberapa tahun belakangan ini. Lagu ini memiliki lirik yang menantang degan keberanian klasik seperti darah yang mengalir di vena Keith Green dan artis rohani lainnya dalam era pergerakan musik Kristen. Lirik ini menawarkan sebuah undangan kepada para pendengarnya untuk mendengarkan kisah dari Injil dan pada akhirnya merupakan anjuran dan tantangan untuk menerima Yesus.

Come close listen to the story
About a love more faithful than the morning...
---
Search your heart you know you can't deny it
Lose your life just so you can find it...

"Saya tidak pernah meninggalkan panggung tanpa meninggalkan sesuatu kepada para penonton untuk dikunyah, sesuatu untuk direspon. Pertanyaan terpenting yang saya ajukan adalah ‘Apa yang akan Anda lakukan dengan Yesus?'"

Tanyakan pada Wickham akan kisah di balik album Cannons dan dia akan berbalik dan mengatakan bahwa album ini bukanlah tentang sebuah cerita. Lagu ini mengandung kebenaran dan sederhana, bukan hanya satu - melainkan dua belas. Ada dua belas cerita dengan satu tema: buka mata Anda dan lihatlah ke atas.

Lagu Phil Wickham saling terhubung satu dengan yang lain. Dia mengajukan pertanyaan yang tepat dan dia memberikan suaranya dengan lirik untuk kita respon. Lagu-lagu ini berbicara ke dalam hati mengenai pengalaman hidup kita dan hubungan kita dengan Tuhan.

Discography

Cannons (2007)

Phil Wickham (2006)

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami