All About Love

Single / 6 September 2009

Kalangan Sendiri

All About Love

Tammy Official Writer
4371
Pembahasan hari ini akan menjelaskan betapa pentingnya kasih. Pembahasan akan mengacu pada 1 Korintus 13:8-10. Hal yang sangat menarik dituliskan di ayat 8: "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap".
 
Nubuatan, bahasa roh, dan pengetahuan itu menempati posisi yang penting. Lalu mengapa letak kasih menjadi yang paling utama? Aneh ya? Padahal yang lain kelihatannya lebih gemerlap, lebih glamour, lebih mentereng. Kalau kasih terkesan begitu sederhana, begitu low profile, dan sama sekali tidak terkesan "Wah." Tetapi mengapa ternyata hanya kasih yang bertahan sampai kekekalan?

Saya bisa menyebutkan setidaknya ada tiga jawaban (silakan tambahkan yang lain), yaitu:

1. 1 Korintus 13:9: Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
Ya, pengetahuan kita terbatas seberapa pintarnya pun kita. Peranan nubuatan sangat luas, yaitu: mencakup peranan bahasa roh dan pengetahuan, namun ternyata juga tidak menjadi sesuatu yang kekal, karena nubuatan kita tidak sempurna. Ya, nubuatan yang diberikan Tuhan umumnya bersifat parsial, sebagian, bukan gambaran besar dari keseluruhan hal, sehingga sifatnya adalah tidak sempurna.

2. 1 Korintus 13:10: Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
Karena pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuatan kita tidak sempurna, yang tidak sempurna itu pada akhirnya akan lenyap. Mengapa? Jawabannya adalah hukum alam! Dalam hukum alam diatur yang lebih kuat akan bertahan menggantikan yang lebih lemah. Ya, walaupun peranan dan fungsi nubuatan, bahasa roh dan pengetahuan begitu powerful dan menakjubkan, ternyata masih lebih lemah dari.....KASIH! Mengejutkan ya? Sangat!

1 Korintus 1:27: Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.
Kasih merupakan suatu yang bodoh bagi dunia. Contohnya banyak dalam Alkitab. Saya akan menyebutkan satu contoh saja. Matius 5:44: Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Terlihat jelas hal tersebut merupakan hal yang sangat bodoh. Bagaimana tidak? Orang melakukan hal yang jahat pada kita, tentu saja nature kita seharusnya adalah membalas. Ya, bagi dunia, kalau orang menyakiti Anda, balas lebih lagi: dua kali lipat, tiga kali lipat, atau bahkan lebih. Biar dia kapok, biar jera, biar dia tahu rasanya! Begitu kan? Tapi ternyata hukum kasih berbicara lain sekali dengan hukum dunia.

Kasih terlihat lemah. Ya, membalas dendam kesannya lebih kuat bukan? Membalas dendam kelihatannya berbobot dan berpengaruh bukan? Kesempatan unjuk gigi dan strategi untuk menjatuhkan lawan. Itu hanya gambaran sekilas, hanya suatu tinjauan yang dangkal. Ibaratnya orang melihat sebuah danau lalu mencoba menerka kedalamannya hanya melihat riak di permukaan. Ya, itu hanya gambaran sepintas. Padahal Anda tahu, untuk bisa mempraktekkan kasih secara total itu sungguh berat sekali. Ya, kasih begitu kuat.

3. Hal yang paling penting dan utama pada umumnya merupakan hal yang paling banyak disebutkan bukan? Saat jatuh cinta atau patah hati, biasanya akan cenderung bercerita tentang orang tersebut, ya tentang KASIH!

Saya akan sebutkan bukti yang lain. Dari hasil pencarian, saya menemukan fakta yang menarik. Di sepanjang Alkitab dicatat sebagai berikut:
"Hikmat" dicatat 176 kali.
"Pengetahuan" dicatat 95 kali.
"Nubuat", "Nubuatan", "Bernubuat" masing-masing dicatat 22 kali, 1 kali,
dan 80 kali.
"Kasih" dicatat 457 kali.
Alkitab yang merupakan buku kumpulan surat cinta dari Tuhan kepada umat-Nya ternyata mencatat kata "kasih" jauh lebih banyak dari pada kata "hikmat", "pengetahuan", dan "nubuat, nubuat, bernubuat". Ini membuktikan kasih merupakan hal yang sangat luar biasa penting dan utama
bagi Allah.

Bahkan Allah sendiri menyatakan diri-Nya sendiri adalah KASIH.
1 Yohanes 4:8b: sebab Allah adalah kasih.

All About LoveYa, Ia adalah Allah yang Maha Besar, Maha Tinggi, Maha Kuasa ternyata memilih menjadi manusia karena cinta-Nya yang begitu besar. Allah yang merupakan pencipta seluruh alam ini beserta isinya, ternyata harus mengalami penolakan, difitnah, dibenci, dimusuhi, dikhianati oleh bahkan orang terdekat-Nya; juga tidak cukup dan tidak berhenti sampai di situ saja, ia juga harus mengalami sengsara dan wafat di kayu salib. Salib yang merupakan lambang kutuk menjadi lambang yang disandang-Nya. Padahal Ia adalah Allah yang Maha Suci. Ia rela menjadi kotor karena menanggung seluruh dosa manusia, dosa kita semua, dosa Anda dan saya. Itu semua karena dilandasi oleh KASIH!

Jadi, ingin menjadi yang paling utama? Jadilah orang yang memiliki KASIH!

Sumber : Archaengela
Halaman :
1

Ikuti Kami