Indonesia mengkampanyekan Tari Pendet di Malaysia dalam event tahunan Matta Fair 2009. Event ini memang baru dimulai dua hari lagi namun telah dibuka dengan acara pendahuluan Table Top dan Gala Dinner. Bertempat di Grand Baalroom Legend Hotel Kuala Lumpur, setelah buka puasa bersama dan mendengarkan sambutan dari Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Da'i Bachtiar, Indonesia menampilkan suguhan tarian dari beberapa daerah di Indonesia.
Tari Pendet (tari selamat datang) asal Bali mengawali acara pagelaran itu. Gemuruh tepuk tangan sekitar 250 undangan membuat empat penari tampak sumringah memamerkan gerakan tangannya. Seolah menunjukkan inilah Tarian Pendet yang sesungguhnya kepada Malaysia, yang akhir-akhir ini diberitakan mengklaim seni budaya asal Indonesia tersebut. Selain tarian asal Bali, ditampilkan juga tarian khas Jakarta dan Sumatera Barat. Kian banyak seni tari yang disuguhkan, makin membuat kagum undangan khususnya warga Malaysia.
Dalam sambutannya, Da'i Bachtiar mengundang wisatawan asal Malaysia untuk menikmati keindahan dan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Direktur Promosi Internasional Departemen Kebudayaa dan Pariwisata I Gde Pitana menjelaskan, isu memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Indonesia. "Memang ada riak-riak kecil berupa aksi unjuk rasa. Namun, mayoritas penduduk Indonesia mengundang kedatangan wisatawan mancanegara, termasuk dari Malaysia," ujar dia.
Dari data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menunjukkan, jumlah kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia tiap tahun meningkat. Perbandingan Juli 2008 dengan Juli 2009 meningkat 14,84 persen. "Bulan Juli 2008 julah wisatawan Malaysia sebanyak 391.953 orang, sedangkan di bulan yang sama tahun ini mencapai 450, 134 orang" papar Pitana. Dalam Matta Fair 2009 ini, akan diramaikan 78 pengusaha yang menjadi delegasi Indonesia.
Biarlah melalui kejadian terakhir, kedua negara boleh belajar untuk semakin saling menghargai satu dengan yang lain. Dan pemerintah Indonesia boleh semakin disadarkan untuk tanggap akan pentingnya memberikan perhatian yang lebih serius terhadap warisan budaya bangsa.
Sumber : tempointeraktif