Dalam perumpamaan tentang anak yang boros, terdapat lebih dari satu orang anak dalam keluarga. Ingatkah Anda apa yang terjadi pada anak yang tinggal dirumah, melakukan hal-hal sesuai dengan keinginan sang ayah? Dia bangga dan menjadi benci melihat kemurahan hati ayahnya terhadap saudaranya yang boros itu.
Anak-anak kita akan marah jika seluruh perhatian dicurahkan kepada saudaranya. "Kamu mencurahkan seluruh waktu dan uang untuk membantu menolongnya keluar dari permasalahan dan semua yang dilakukannya adalah menghamburkan uangmu dan menertawaimu! anak perempuan Anda protes. "Kamu memiliki semua waktu yang ada untuk menghadapi dia, tapi enggak punya waktu untuk melihat permainan bola saya!" anak-anak kita juga akan bersedih ketika mereka melihat kita sepertinya menerapkan standar ganda: "Kamu menghukum saya untuk sesuatu yang sepeledan membiarkan dia pergi begitu saja!"
Sebagai orangtua Kristen, kita perlu merendahkan hati kita sendiri terhadap anak-anak kita yang beriman dan memohon maaf kepada mereka karena telah mengabaikan mereka, gagal melindungi mereka, menerapkan standar disiplin yang tidak konsisten, dan dengan bodoh menyianyiakan keluarga.
Apakah Anda percaya bahwa Anda perlu melakukan hal serupa? Jika ya, Anda bisa mengatakan, "Maafkan saya karena tidak cukup memerhatikan kamu selama beberapa bulan terakhir ini. saya seharusnya lebih meluangkan waktu." Kemudian minta agar anak Anda mendoakan Anda dan pasangan. Lalu berikan anak Anda untuk mengatakan pada Anda jika dia merasa telah ditelantarkan. Seberapa sering Anda meyakinkan tentang cinta dan penghargaan Anda kepada anak yang patuh tersebut, yang cintanya memberi kebahagiaan bagi Anda?
Kadang kala anak yang "baik" tergoda untuk merasa benar sendiri dan tidak menganggap saudaranya yang tidak patuh. Jika itu terjadi, kita perlu mengingatkan mereka tentang kebutuhan akan kemuliaan Allah dan ampunan-Nya. Selagi mereka mencontoh kerendahan hati yang bersandar pada Allah melalui pengakuan akan dosa mereka sendiri, mereka mungkin dapat membantu meraih kembali hati saudaranya yang tidak patuh. Seluruh keluarga dapat berdoa untuk kembalinya dia. Antisipasi akan kegembiraan itu ada di tangan Anda ketika Anda merayakan bersama-sama pengampunan dari Allah. (Efesus 4:32).
Sumber : When Good Kids Make Bad Choices - Elsye Fitzpatrick & Jim Newheiser with DR. Laura Hendrikson