52 Ragam Kesenian Tradisional Nyaris Punah
Tammy Official Writer
Lima puluh dua ragam kesenian tradisional Banyumas, Jawa Tengah, saat ini nyaris punah. Dari 58 ragam kesenian tradisional yang pernah ada, saat ini tinggal enam ragam seni tradisional yang secara rutin masih dikenal dan kerap dimainkan di pertunjukan seni lokal.
Pegiat seni tradisional Banyumas, dari Padepokan Seni Banyubiru, Yusmanto, mengatakan hal itu, Padepokan Seni Banyubiru mendokumentasikan seni tradisional Banyumas, khususnya seni dolanan tradisional.
Enam kesenian tradisional yang masih bertahan itu adalah lengger, calung, ebeg, wayang kulit banyumasan, karawitan, dan salawatan. Sisanya kurang dikenal masyarakat setempat karena jarang dimainkan dan minimnya generasi muda yang bersedia menekuninya.
Ragam seni yang nasibnya kian suram, menurut Yusmanto, sebagian besar berupa dolanan anak khas Banyumas dan seni bernuansa religius magis khas, seperti cowongan, yaitu ritual memanggil hujan.
"Seni semacam brahen, bongkel, rodat, dan gubrak lesung kini nyaris tiada lagi. Hanya di daerah-daerah tertentu yang masih ada, dan umumnya dimainkan para pemain sudah lanjut usia," kata Yusmanto.
Selain para pemainnya yang sudah lanjut usia, keterbatasan pementasan juga menjadi persoalan utama bagi upaya mengembangkan budaya-budaya tradisional yang nyaris punah itu. Hanya pada peristiwa tertentu, para pemain seni tradisional Banyumas tersebut diundang untuk tampil.
Ya, sudah saatnya generasi sekarang belajar mencintai negerinya sendiri dan kebudayaan bangsanya sendiri. Jangan dibiarkan berlarut-larut generasi yang masa sekarang mengkonsumsi seni budaya dari kebudayaan bangsa asing tetapi seni budaya bangsa sendiri. Kebudayaan Indonesia justru adalah aset paling luar biasa yang bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjang pariwisata bangsa kita.
Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1