Bila Anak Sulit Berkomunikasi

Parenting / 24 August 2009

Kalangan Sendiri

Bila Anak Sulit Berkomunikasi

agnes.faith Official Writer
2986

Anak Anda sulit untuk menerima kekalahan, sangat egois dan suka curang dengan adiknya. Bagaimana Anda menanggapinya? Dengan kelembutan atau kekerasan?

\"\"Sebuah sikap perlu dibentuk dan dilatih. Semua anak akan melewati tahap tersebut. Mereka menjadi egois, berpusat pada diri sendiri, semua mainanku, baru mulai berorganisasi, dll. Demikian juga dalam hal bertanding atau bermain. Maunya menang terus dan kadang melakukan kecurangan dalam bermain. Pokoknya yang penting harus menang.

Disinilah kita Anda perlu mengajarkan nilai-nilai kepada anak sambil bermain. Ulangan pasal 11 mengajarkan: ajarkanlah kepada anak-anakmu ketika engkau duduk. Ketika dalam perjalanan, dan sebagainya. Artinya mengajarkan kepada anak itu dalam keseharian dan kegiatan hidup ini.

Anak saya juga pernah. Pulang lomba kalah dan tidak dapat piala. Ia menangis sampai hampir saja dibelikan piala supaya panitia memberikan kepada anak kami. Agar anak kami tidak menangis. Tetapi kami tidak jadi melakukannya. Karena hal itu tidak benar. Itulah saat terbaik untuk memeluknya. Mendekatinya dengan kelembutan dan mengucapkan kata-kata encouragement. Jangan memarahi anak pada saat ia gagal. Ajarkan untuk mengucap syukur apapun hasilnya. Anak harus dipersiapkan bukan hanya untuk menang. Tetapi juga untuk menerima kegagalan.

\"\"Cara terbaik mengajarkan prinsip hidup adalah ketika mengalami kegagalan. Orangtua sendiri juga harus menerima kegagalan dari anak. Tetap mengucap syukur dan beri dorongan bahwa yang penting dalam hidup ini adalah jujur, ulet dan tekun. Apa artinya menang dan juara atau nilai 100 bila itu adalah hasil dari mencontek?

Jangan meremehkan anak bila mereka mengalami kekalahan. Hal itu akan membuat mereka menjadi stress. Setelah itu mereka bisa berusaha untuk menangm, bahkan dengan kecurangan. Ajarkan justru ketika bermain yang paling penting adalah sportifitas dan ini hanya bermain untuk senang. Untuk bergaul dan bukan hanya untuk menang.

Sumber : Pemulihan Orangtua Anak - Ir. Jarot Wijanarko
Halaman :
1

Ikuti Kami