Indonesia butuh film seperti ini dengan pola pikir, semangat dan nasionalisme yang menjadi bahan bakar film ini. Kontras dengan GI.Joe: Rise of Cobra beberapa waktu lalu dengan tajuk perang modern, cerita yang dangkal, tak mendidik, acting yang buruk, special effect yang lumayan bagus serta budget yang besar. Namun kebalikannya dengan merah putih dengan cerita yang lumayan oke, acting yang bagus, cerita yang cukup menarik, moral yang mendidik, special efek yang lumayan untuk ukuran Indonesia serta budget yang besar untuk film local tetapi nanggung untuk ukuran Hollywood. 
Cukup sudah teknis film ini. Walaupun membosankan dan agak STD overalll film ini. Tetapi acungan jempol untuk film ini, disaat film local masih dibanjiri tajuk mistis, seks, komedi dan kekerasan. Hadirlah sebuah film perjuangan dengan mengangkat nilai persatuan dantara perbedaan SARA di negeri ini guna mencapai tujuan yang mulia yaitu kemerdekaan. Ada satu scene yang cukup berkesan, ketika seorang prajurit Kristen Bernama Thomas mendapatkan diskriminasi dan perlakuan tidak adil serta dipertanyakan bilamana ditampar pipi kanan apakah ia akan memberikan pipi kirinya juga? Apakah hal tersebut perlu di medan perang menjadi wacana tersendiri bagi kalangan Kristen. Serta scene dimana dipertanyakan jika orang Jawa & orang Menado berkelahi siapa yang menang? Belanda yang menang. Tema film ini yaitu untuk merdeka meraka bersatu memang suatu semangat dan pandangan yang sangat dibutuhkan bangsa ini untuk bersatu mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu recommend banget film ini apalagi disaat masih hangat semangat 45nya dibulan Agustus. Dan terlebih lagi rencana film ini dijadikan sebuah Trilogi atau menjadi 3 seri menambah optimisme supaya berikutnya lebih baik jauh dari yang sekarang ini.
Maju Terus Indonesia!!