Jangan memberikan target untuk seberapa banyak anak harus membaca Alkitab setiap hari, karena hal itu akan menjadi kuk untuk anak. Makin kecil usia anak maka semakin sedikit, namun semakin besar anak maka maskin banyak ayat yang harus dibacanya, bisa 1 perikop atau 1 pasal. Jika anak sudah terbiasa dan senang dengan ceritanya, ia akan habiskan sampai cerita utama selesai walaupun itu beberapa pasal.
Bahkan jika anak mengalami kejenuhan membaca Alkitab, jangan dipaksakan. Tetapi boleh saja untuk sementara mengalihkan membaca yang lebih ringan dan mudah dicerna seperti buku saat teduh atau buku rohani ringan. Bila anak sudah mulai kembali bergairah bisa dilanjutkan dengan Alkitab yang mudah ditangkap seperti Mazmur, Amsal, Pengkotbah dan injil atau Kisah Para Rasul.
Butuh kedewasaan dan ketekunan. Bahkan terkadang diperlukan beberapa alat bantu seperti konkordasi, peta, tafsir ataupun gambar-gambar yang menunjang untuk membaca Imamat, Tawarikh, Wahyu, Ibrani dan beberapa kitab lainnya. Kita-kitab ini bisa dilewatkan saja untuk sementara.
Bisa juga digunakan pedoman yang dikeluarkan LAI atau Renungan harian. Biasanya ada ayat bacaan hari ini dalam buku tersebut. Ikuti saja pedoman tersebut karena ada hubungannya dengan ayat yang diuraikan dalam renungan hari itu. Ini membuat membaca Alkitab lebih mudah untuk mendapatkan arti maupun penerapan pastinya.
Sekolah minggu, FA atau cell group anak biasanya memberikan ayat hafalan. Satu ayat setiap minggu. Jika konsisten tiap-tiap minggu ini sudah cukup bagus untuk bekal hidup selanjutnya.
Sumber : Mendidik Anak - Pdt. Ir. Jarot Wijanarko