Melayani Sekaligus Memimpin

Kata Alkitab / 17 August 2009

Kalangan Sendiri

Melayani Sekaligus Memimpin

agnes.faith Official Writer
3726

Ketika Anda memikirkan tentang sikap seorang hamba, apakah Anda membayangkannya sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan oleh orang yang ketrampilannya relatif rendah pada level yang terbawah? Kalau ya kesan Anda keliru. Sikap seorang hamba bukanlah soal posisi atau ketrampilan. Itu adalah soal sikap.

Mendahulukan sesamanya daripada agendanya sendiri

Tanda pertama dari sikap seorang hamba adalah kemampuannya mendahulukan sesama daripada dirinya sendiri dan hasrat-hasrat pribadi. Ini lebih dari sekedar bersedia menunda agenda Anda sendiri. Ini berarti sengaja menyadari kebutuhan-kebutuhan sesame, siap sedia untuk menolong mereka dan sanggup menerima hasrat-hasrat mereka sebagai yang penting.

Memiliki keyakinan untuk melayani

Inti dari sikap seorang hamba adalah rasa aman. Tunjukkan seseorang yang menganggap dirinya terlalu penting untuk melayani, maka saya akan menunjukkan kepada Anda seseorang yang pada dasarnya merasa tidak aman. Bagaimana kita memperlakukan sesama sesungguhnya mencerminkan bagaimana pandangan kita tentang diri kita sendiri.

Hanya pemimpin yang merasa aman saja yang memberikan kuasa kepada sesamanya. Demikian pula halnya, hanya orang yang merasa aman saja yang akan memperlihatkan sikap seorang hamba.

Berprakarsa untuk melayani sesama

Hamper semua orang akan melayani kalau terpaksa. Dan sebagian orang akan melayani karena suatu krisis. Tetapi Anda benar-benar melihat hati seseorang yang berprakarsa untuk melayani sesama. Para pemimpin besar melihat kebutuhan, memanfaatkan peluang, dan melayani tanpa mengharapkan pamrih apapun.

Tak terlalu mementingkan kedudukan

Para pemimpin yang bersikap hamba tidak berfokus pada pangkat dan kedudukan. Ketika Kolonel Norman Schwarzkopf melangkah ke lahan ranjau itu, pangkat bukanlah tujuan akhir yang dipikirkannya. Ia hanyalah seseorang yang berusaha menolong sesame. Justru karena menjadi pemimpin itulah yang malah memberinya perasaan wajib yang lebih besar untuk melayani.

Melayani karena kasih

Sikap seorang hamba tak dimotivasi oleh manipulasi atau promosi diri. Melainkan didorong oleh kasih. Ujung-ujungnya, ukuran pengaruh dan kualitas hubungan-hubungan Anda tergantung pada kedalaman kepedulian Anda terhadap sesama. Itu sebabnya, penting sekali bahwa para pemimpin itu harus bersedia untuk melayani.

Sumber : Membina Hubungan 101 - John C. Maxwell
Halaman :
1

Ikuti Kami