10 Cara Hentikan Pertengkaran

Single / 14 August 2009

Kalangan Sendiri

10 Cara Hentikan Pertengkaran

Purnama Sari Dewi Gultom Official Writer
9074

Anda dan pasangan sering bertengkar dan tak pernah menemukan kata sepakat karena tak ada yang mau mengalah. Banyak orang tidak menyadari bahwa kelangsungan hubungan cinta, baik itu dalam tahap pacaran ataupun sudah menikah, sebenarnya terletak pada kemauan berkompromi.

Lalu, bagaimana mengutarakan keinginan dan menegosiasikannya dengan pasangan agar tercapai kompromi yang memuaskan kedua belah pihak? Berikut panduan yang diberikan Caro Handley lewat bukunya Sorted In 30 Days Relationship.

1. Pilih waktu ketika suasana hati Anda dan dia sedang baik

Cara ini akan membuat Anda berdua berbicara dengan lebih terbuka dan tenang. Jika salah satu sedang tidak mood, negosiasi bisa berjalan sangat panjang dan keras atau malah berakhir dengan pertengkaran.

Amsal 15:1, Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

2. Pastikan tidak ada interupsi

Misalnya deringan telepon, tamu, atau anak-anak (bagi yang sudah berkeluarga). Semakin sedikit gangguan, pembicaraan akan lebih terfokus dan masalah akan cepat menemukan titik terang.

3. Duduklah berhadapan

Duduklah saling berhadapan di meja makan. Ini akan menciptakan suasana serius dan membantu Anda berdua merasa lebih dewasa sekaligus merasa sejajar. Hindari situasi Anda berdiri, dia duduk.

4. Bicara secara bergantian

Sering kali kita merasa bahwa suara kitalah yang harus didengar. Padahal, yang adil adalah Anda berdua saling mendengarkan. Utarakanlah masalah dan pendapat secara bergantian, jangan berebut bicara.

Yakobus 1:19, Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

5. Bersedia mengalah untuk beberapa hal

Sering kali masing-masing pihak ingin jadi pemenang. Padahal, jika Anda berdua mengalah untuk beberapa hal, masalah cepat selesai. Sadarilah bahwa benar atau salah bukanlah hal yang mutlak. Ini hanya perbedaan sudut pandang saja. Jangan terbawa emosi yah...

Mazmur 37:8, Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.

6. Tahu batas

Ketahuilah batasan Anda. Ada hal-hal yang tak bisa dinegosiasikan dan ditawar-tawar. Tentukan apa saja yang tergolong di dalamnya. Jadi, negosiasikan hal-hal yang lebih fleksibel atau yang tak begitu prinsipal.

7. Alternatif jalan keluar

Ketika pikiran terbuka, pasti selalu ada solusi untuk setiap masalah. Nah, untuk mengantisipasi kebuntuan, cobalah kemukakan dan kompromikan semua alternatif jalan keluar yang ada. Sejauh mungkin hindari debat yang berkepanjangan.

Amsal 20:3, Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

8. Istirahat sejenak jika diskusi memanas

Ketika negosiasi memanas, istirahatlah. Tarik napas panjang dan minum segelas air untuk menenangkan hati. Jika mungkin, carilah sisi lucu pertengkaran tadi. Jika Anda berdua mulai tertawa, ketegangan akan mereda. Jangan malah terbakar emosi dan meninggalkan pasangan Anda tanpa memberikan solusi yang berarti.

Amsal 15:18, Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.

9. Win-win solution

Carilah solusi yang bisa diterima dan mewakili keinginan Anda berdua. Kalau salah satu memilih mengalah demi mempercepat negosiasi, cara ini akan membuat si pengalah menyesal kelak.

10. Siap bernegosiasi lagi

Setelah menemukan solusi, jangan lupa buat kesepakatan. Jika ternyata solusi tak berhasil dijalankan, Anda dan dia bersedia kembali duduk berhadapan untuk bernegosiasi mencari solusi lain.

Jadi, siapa bilang negosiasi tidak penting dalam hubungan cinta Anda berdua? Namun, perlu diingat negosiasi ini hanya mungkin dilakukan jika Anda dan dia yakin bahwa Anda berdua berhak memperoleh penyelesaian yang memuaskan.

Mudah kan? Yang pasti jangan sampai terbawa emosi. Yakobus 1:20 dengan jelas mengatakan, sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Amarah yang meledak tidak akan menyelesaikan masalah, bisa jadi malah memperburuk masalah yang sudah ada.

Pengkhotbah 7:9, Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.

Jangan terus simpan kemarahan Anda. Marah itu manusiawi kok, firman Tuhan juga tidak melarang kita untuk marah, hanya saja jangan sampai berbuat dosa karena amarah yang tak dapat Anda kendalikan.

Mazmur 4:5, Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.

Efesus 4:26, Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.

Selamat bernegosiasi!

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami