Jika Cinta Jalan Di Tempat

Single / 10 August 2009

Kalangan Sendiri

Jika Cinta Jalan Di Tempat

Purnama Sari Dewi Gultom Official Writer
7130

Ketidaksiapan menghadapi perkawinan kerap membuat pria bungkam bila disinggung soal rencana ke depan. Menurut psikolog Ajeng Raviando, ketidaksiapan ini bisa berasal dari berbagai aspek. Bisa karena masalah materi, bisa juga mental.

Penyebab lain yang membuat kekasih tak kunjung melamar Anda adalah ketidakcocokan yang tidak bisa diungkapkannya. Bukan selalu berarti bahwa dia sebenarnya tidak cinta pada Anda, lho! Menurut Ajeng, dalam kasus ini, bisa jadi si pria sebenarnya masih berharap bahwa pasangannya pelan-pelan akan bisa memenuhi kriteria istri idamannya.

Untuk membedakan mana yang ‘belum siap' dan mana yang sebenarnya merasa tidak cocok, mudah saja. Biasanya, jika belum siap, pria yang serius berhubungan akan berterus terang tentang ketidaksiapannya itu.

Namun, jika pria tersebut sebenarnya merasa tidak cocok dengan Anda, situasi ini bisa dilihat dari sikap dan perilakunya terhadap Anda. Menurut Ajeng, setiap kali pertanyaan seputar pernikahan terlontar dari mulut Anda, bahasa tubuh si dia tidak bisa berbohong. Ada nuansa penolakan di sana. Dalam hal inilah wanita dituntut sensitif dalam membaca gerak-geriknya.

Bila Tersandung Urusan Prinsip

Tanda yang paling mudah diamati adalah jika kekasih tak kunjung mengenalkan Anda pada keluarganya. Beberapa pria memang ada yang tidak terbiasa membawa pasangannya ke rumah, kecuali sudah yakin akan menikahinya.

Soal perbedaan agama mungkin agak sulit dijembatani, meski bagi Anda berdua tak ada masalah berarti. Dibutuhkan pemikiran, kesepakatan dan kesabaran yang tinggi. Firman Tuhan juga dengan tegas membahas soal ini, bahwa terang tidak bisa bersatu dengan gelap. Jadi, jangan sampai ada kompromi dengan hal ini. Karena bagaimana pun juga, penyesalan akan Anda rasakan belakangan, bukan pada saat perasaan Anda masih dipenuhi oleh gejolak cinta yang membara.

Jadi, bila Anda menduga bahwa keengganan kekasih Anda itu berkaitan dengan masalah perbedaan keyakinan, sekali lagi Ajeng menyarankan agar Anda mengasah kepekaan dalam mengamati perilakunya. Jika dia terlihat santai-santai saja, atau cenderung menyembunyikan keberadaan Anda sebagai kekasihnya, maka keseriusan dia perlu dipertanyakan. Namun, jika ia memiliki intensi dengan perlahan mempersiapkan diri, barangkali ia layak dipertahankan. "Sebagai anak, ia pasti tahu persis watak dan kepribadian keluarganya," ujar Ajeng.

Sampai Kapan Ditunggu?

Topik tentang pernikahan memang sensitif dan tidak bisa sembarangan dilakukan. Karena itu, sebelum memulainya, cobalah memahami dulu isi hati pasangan. Berhubung Andalah yang paling mengenal pribadi si dia, tentunya Anda dapat membaca situasi, termasuk mencari waktu dan celah yang pas.

Di atas segalanya, yang paling utama adalah keterbukaan. Dengan begitu, kedua belah pihak tidak semata hanya saling ‘meraba' tentang hal-hal yang diinginkan pasangannya. Yang penting, masing-masing memiliki target yang jelas dan bisa mengemukakannya dengan jelas pula.

Buka hati, buka pikiran. Dalam menghadapi masalah, sering kali kita merasa seperti terbelit benang kusut. Padahal, boleh jadi solusinya bisa didapat dengan mudah dan sederhana. Dalam keadaan panik, kita justru tersesat makin jauh. Jangan hanya terfokus pada masalah itu, tapi cobalah mencari jalan menuju titik terang. Andalkan Tuhan dalam setiap langkah yang Anda ambil.

Yang terpenting adalah Anda harus bersikap jujur terhadap diri sendiri. Kerahkan semua kepekaan Anda untuk menangkap tanda-tanda yang dia perlihatkan dan siapkan hati Anda untuk berbagai kemungkinan, baik atau buruk. Cobalah berpikir positif dan bertindak realistis. Kalau kelewat agresif memburu-burunya, bisa-bisa kekasih Anda malah kabur. Sebaliknya, memberi waktu pada kekasih juga tetap ada batasnya, karena Andalah yang paling tahu batas daya tahan Anda. Anda sendirilah yang berhak menentukan deadline-nya! Hati juga punya deadline lho...

Sumber : femina-online.com
Halaman :
1

Ikuti Kami