Santernya berita kecurangan hasil penghitungan suara pasca Pemilu Pilpres 2009 semakin berkumandang. Setelah sehari sebelumnya kubu JK - Wiranto menyerahkan berkas gugatannya ke Mahkamah Konstitusi terkait kecurangan yang terjadi, hari ini ganti kubu Mega - Prabowo menyerahkan berkas-berkas bukti kecurangan hasil investigasi tim mereka di beberapa daerah.
Tak tanggung-tanggung, kubu Mega - Prabowo menuding terjadi penggelembungan suara di sejumlah daerah sampai mencapai 28 juta suara bagi pasangan SBY - Boediono. Menurut Arteria Dahlan, anggota Tim Hukum dan Advokasi kubu Mega - Prabowo seperti yang kami kutip dari tempointeraktif.com, kasus penggelembungan suara itu ditemukan di 22 provinsi, seperti di Jawa Barat sebesar 8,6 juta suara, Jawa Tengah 4,9 juta, Sumatera Utara 2,7 juta, serta di Banten 1,8 juta suara.
Kubu Mega - Prabowo juga menuntut agar pemilihan presiden 2009 diulang terkait dengan dugaan pelanggaran penggelembungan suara yang menguntungkan pasangan SBY - Boediono. Dalam hitungan mereka, perolehan suara SBY - Boediono tidak mencapai 60,8 persen, namun diperkirakan hanya meraup 48,6 persen.
Setali tiga uang dengan kubu Mega - Prabowo, kubu JK - Wiranto pun menuntut pembatalan hasil penghitungan suara. Gugatan itu telah diserahkan kepada Mahkamah Konstitusi kemarin. Proses penyelenggaraan pemilu dituding tidak sesuai dengan undang-undang. Bahkan kubu JK - Wiranto mengklaim kecurangan dilakukan secara sistematis dan massif sehingga bisa mengubah hasil Pilpres. Banyaknya nomor induk kependudukan (NIK) ganda juga dipermasalahkan. Karena ditemukan 30 juta nama dengan tanggal lahir dan NIK yang sama, dan disinyalir suara mereka menguntungkan pasangan tertentu.
Tak mau kalah, kubu SBY - Boediono pun angkat bicara. Diwakili Ruhut Sitompul selaku anggota tim hukum Yudhoyono, kubu SBY - Boediono membantah adanya penggelembungan 28 juta suara seperti yang dituduhkan tim Megawati - Prabowo. Bahkan menyatakan kesiapannya untuk bertemu di pengadilan meskipun gugatan itu diajukan untuk KPU. Bahkan kubu SBY - Boediono mengklaim dapat membuktikan bahwa kubu Megawati - Prabowo juga telah melakukan kecurangan.
Pilpres memang sudah berakhir, tapi sepertinya hawa panas yang ditimbulkannya masih tetap terasa sampai saat ini. Semoga saja segala permasalahan ini bisa segera selesai karena jika orang-orang di atas yang memimpin bangsa ini terus bertikai, entah kapan mereka bisa serius memikirkan masa depan bangsa ini yang sedang berusaha bangkit dari segala macam krisis yang sedang melandanya.
Sumber : tempointeraktif / LEP