Pria suka menaklukkan, ini sebenarnya cocok dengan wanita yang memang suka ditaklukkan. Sayang tidak banyak para suami sadar bahwa wanita maunya ditaklukkan dengan lembut. Suami tidak sama dengan pacar. Pria ketika masih pacaran akan berjuang, mengejar dan menaklukkan pasangannya, ini yang disukai wanita. Sayang setelah menikah, pria tidak lagi ‘menaklukkan', tetapi menguasai dan memerintah.
Wanita juga membutuhkan keintiman biologis (seks). Bahkan Alkitab menceritakan bagaimana Allah berfirman kepada Hawa, "Bahwa engkau akan birahi kepada suamimu!" Tuhan tidak berkata kepada Adam bahwa ia akan birahi, tapi justru kepada Hawa.
Hanya saja wanita tidak suka dipaksa. Sekali lagi dan sekali lagi saya katakan, bahwa wanita butuh keintiman emosi untuk mencapai keintiman jasmani. Wania mau ditaklukkan, wanita juga butuh bercinta (seks), tetapi terlebih lagi wanita memerlukan kasih sayang, perhatian dalam kasih sayang yang lemah lembut.
Saya masih ingat bahwa di tahun-tahun pertama dalam pernikahan kami, saya merasa cukup sulit untuk mengajak isteri saya bercinta. Jawabannya selalu saja, "Besok saja", "Capek", "Lagi engga mood", "Ogah ah" dan berbagai alasan lainnya. Saya sempat berpikir apakah isteri saya tidak mencintai saya? Tetapi dia baik dan setia, hanya tidak ‘eros'. Sekarang saya sadar, bahwa saya yang tidak mengerti apa yang diperlukannya.
Saya butuh waktu bertahun-tahun untuk mengerti soal perbedaan pria dan wanita ini, sampai akhirnya perubahan dimulai dari diri saya. Setelah saya memberi prioritas lebih kepada isteri saya daripada pelayanan lembaga, lebih dari orangtua, mempercayakan keuangan sepenuhnya kepadanya, dan saya menyempatkan diri untuk lebih banyak bercakap-cakap dan ngobrol dengan dia. Saya juga mulai lebih sering berkomunikasi kalau lagi di luar kota, baik melalui telepon atau SMS.
Dalam doa, saya mulai sering mengucapkan kata-kata syukur kalau saya mempunyai isteri dia. Saya mulai mendapatkan respons lebih sekarang ini. Saat ini dia isteri yang romantis (atau bahkan saya sebut isteri yang ‘rexona'... sedia setiap saat).
Jika Anda para suami ingin bercinta, Anda tidak bisa melakukan ‘serangan mendadak'. Anda harus memulainya pagi hari dengan menabur perhatian, berterima kasih ketika dia membuat kopi, telepon di siang hari ke rumah ketika istirahat kerja, SMS menyatakan kerinduan, dan kalau perlu oleh-oleh kecil waktu pulang ke rumah.
Di rumah ketika sedang menonton televisi, Anda bisa mulai memijat kaki isteri Anda, atau merangkul dan menyentuh lainnya sebagai sinyal-sinyal apakah dia memberikan respon positif. Kebanyakan laki-laki mengenal sistem ‘jatuh' cinta, sedangkan wanita perlu ‘ditumbuhkan' cintanya. Saya senang jika di tempat tidur maka saya akan ngobrol dengan isteri, dan sering sambil memijat kaki atau badannya, saya dapat melihat bahwa isteri saya ‘menikmati' ngobrol tersebut. Intim bagi wanita itu ngobrol. Wanita senang ditaklukkan dengan kelembutan bukan paksaan.
Laki-laki diciptakan Tuhan sebagai kepala, sebagai ‘pengusaha' taman Eden, sehingga laki-laki memang bahagia untuk dihormati, untuk selalu berada ‘di atas', untuk menaklukkan. Wanita perlu mengerti hal ini dan saya sarankan bagi para isteri untuk melakukan hal-hal berikut ini:
Laki-laki suka ‘menaklukkan' dan wanita juga mau ‘ditaklukkan' tetapi wanita mau ditaklukkan dengan ‘lembut'. Karena itu untuk menikah dan bahagia suami perlu memahami bahwa wanita berbeda dengan pria dan tangani wanita sebagai wanita, dengan kelembutan: