Memperingati Hari Anak Nasional, hari ini KPAI menyerukan sebagai hari tanpa televisi bagi anak-anak. Karena KPAI menilai anak-anak Indonesia telah menjadi korban industri televisi. Ketika televisi tunduk pada arus kapitalisme dengan rating sebagai ukurannya, anak-anak telah menjadi korban yang paling serius memberikan dampak yang buruk. Jam-jam utama yang seharusnya diisi anak-anak untuk belajar justru penuh dengan sajian tayangan yang tidak mendukung perkembangan mental dan kejiwaan yang baik pada anak. Karena tayangan televisi pada jam utama didominasi sinetron yang penuh muatan kekerasan dan mistis. Bahkan tayangan televisi dengan target market kaum remaja pun sudah berlebihan dan berpotensi merusak mental dan moral anak dari lingkungan sosial dan kultur bangsa.
KPAI menilai, seperti yang kami kutip dari Vivanews, sehari tanpa TV bisa menjadi bentuk sikap kritis dan ungkapan keprihatinan masyarakat dalam menyikapi tayangan televisi yang sebagian besar tidak sehat, tidak mendidik, menampilkan realitas semu dan gaya hidup berlebihan yang sangat tidak baik untuk ditiru oleh anak dan remaja Indonesia. KPAI juga menghimbau Komisi Penyiaran Indonesia untuk memperhatikan tayangan yang sekiranya tidak mendidik.
Berkenaan dengan hal itu pula, KPAI merekomendasikan Gerakan Nasional Hari Tanpa Televisi pada hari Minggu besok, 26 Juli 2009, dan mengajak setiap orangtua yang memiliki anak usia pra sekolah dan sekolah dasar untuk tidak menonton televisi sehari penuh dan menggantikannya dengan kegiatan yang lebih banyak melibatkan aktivitas fisik dan kebersamaan dengan anggota keluarga.
Sumber : VIVAnews / LEP