Bila Anda banyak melakukan aktivitas menonton televisi apalagi sampai larut malam, berhati-hatilah dengan berat badan Anda karena penelitian menunjukkan adanya kaitan yang erat antara waktu tidur dan obesitas.
Pola tidur dapat mempengaruhi berat badan Anda. Waktu tidur yang kurang dapat meningkatkan resiko kegemukan. Penelitian dari Columbia University menunjukkan bahwa tidur kurang dari 7 jam sehari dapat meningkatkan resiko kegemukan. Tidur selama 6 jam sehari memiliki resiko kegemukan 23% lebih tinggi, sedangkan mereka yang tidur 5 jam sehari memiliki resiko kegemukan 50% lebih tinggi. Bahkan tidur kurang dari 4 jam dapat meningkatkan resiko kegemukan hingga 73%.
Penelitiabn lain oleh para ahli dari Spanyol yang dimuat dalam International Journal of Obesity menunjukkan hasil yang sama. Setiap penambahan tidur selama 1 jam akan menurunkan tingkat resiko kegemukan sebanyak 24%.
Pola tidur seseorang juga dapat mempengaruhi hormon tubuhnya. Waktu tidur yang kurang dapat mengganggu sistem metabolisme dan sistem hormonal di dalam tubuh. Perubahan inilah yang diyakini berkaitan erat dengan penambahan berat badan akibat kurang tidur. Hasil penelitian ini termuat di dalam Journal of The American Medical Association dan The Lancet.
Hasil penelitian dari para peneliti di University of Chicago menunjukkan terjadinya peningkatan kadar hormon cortisol yang merupakan hormon yang diproduksi pada saat kondisi stres setelah tidur dengan waktu yang kurang selama 6 hari. Peningkatan kadar hormon cortisol ini menyebabkan terjadinya peningkatan kadar hormon insulin, yang kemudian mendorong terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh.
Kurangnya waktu tidur juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon tryptophan (hormone yang berperan di dalam pengaturan laju metabolisme) serta kadar growth hormone (hormon yang berperan penting di dalam pembakaran lemak dan pembentukan otot).
Hormon yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan adalah leptin dan ghrelin. Kadar leptin yang meningkat akan menyebabkan kita merasa kenyang, sedangkan kadar ghrelin yang meningkat justru akan meningkatkan nafsu makan. Berkenaan dengan hormon pengatur nafsu makan ini, penelitian menunjukkan bahwa waktu tidur yang kurang (hanya selama 4 jam) dapat menyebabkan penurunan kadar leptin sebesar 18% dan peningkatan kadar ghrelin sebesar 18%. Hal ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan nafsu makan, terutama terhadap makanan manis (permen dan kue), makanan asin (keripik dan kacang), dan makanan yang tinggi karbohidrat (roti dan pasta). Anda sudah tahu bukan bahwa jenis makanan-makanan tersebut adalah musuh-musuh diet yang berbahaya?
Pengaruh umum dari tidur yang kurang adalah timbulnya rasa kantuk yang berakibat sulitnya bagi Anda untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal ini disebabkan karena mengantuk dapat membuat Anda lupa sesaat terhadap motivasi Anda untuk menjaga berat badan. Akibatnya, Anda akan lebih memilih makanan tinggi kalori yang lezat apabila dibandingkan dengan makanan rendah kalori.
Bukan berarti kurang tidur pasti akan menyebabkan terjadinya kegemukan, dan bukan berarti juga tidur dalam waktu yang lama dapat membantu menurunkan berat badan. Perlu diingat bahwa berat badan berkaitan erat dengan pola hidup, mulai dari pola makan hingga kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Jadi, mulailah memiliki gaya hidup sehat mulai dari sekarang.
Sumber : wrp-diet.com