Apa Jadinya Jika Kemoterapi Diatur Negara?

Serba-Serbi Sehat / 4 July 2009

Kalangan Sendiri

Apa Jadinya Jika Kemoterapi Diatur Negara?

Lestari99 Official Writer
4265

\"\"Seorang bocah berusia 13 tahun asal Amerika Serikat yang tadinya menolak kemoterapi, terpaksa kembali ke rumah sakit. Ibu sang bocah mengatakan mereka akan mematuhi apapun yang diperintahkan pengadilan. Siapa yang sebenarnya lebih berhak menentukan?

Daniel Hauser dan ibunya Coleen sempat menghindari kemoterapi yang diusulkan pihak dokter. Mereka malah pulang ke rumah di negara bagian yang berbeda dan berencana untuk menempuh metode penyembuhan alternatif. Otomatis keputusan itu bertentangan dengan keputusan medis.

Kanker limfoma yang diderita Daniel membuatnya harus melalui kemoterapi dan sejumlah terapi radiasi untuk mencegah limpanya terus membengkak. Namun kedua orangtuanya, terutama Coleen, tak tahan dengan efek samping metode itu yang membuat putra mereka kesakitan.

Tim dokter yakin metode itu malah membuat kemungkinan hidup Daniel tinggi, 85-90%. Penolakan Coleen dan keputusannya untuk melarikan Daniel membuat ia dipanggil pengadilan meski kini ia telah menyatakan siap merelakan putranya mengikuti metode itu.

"Coleen berusaha memutuskan apa yang terbaik bagi putranya. Ia merasa metode penyembuhan holistik merupakan alternatif yang baik. Tapi saat ini ia menyatakan siap mengikuti segala keputusan pengadilan," tutur pengacaranya, Jennifer Keller, seperti dikutip CNN, Selasa (26/5).

Menurut Keller, Daniel juga terlihat lelah dan hanya ingin pulang ke rumahnya dan bertemua dengan keluarganya. Bocah itu mengaku merindukan ayahnya. Daniel dan Coleen tadinya berencana bepergian ke Meksiko untuk penyembuhan holistik.

Kasus ini membuat banyak masyarakat AS bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang lebih berhak memilih metode penyembuhan yang akan ditempuh? Pasien atau tim medis?

Sumber : inilah.com
Halaman :
1

Ikuti Kami