Apakah area yang terbengkalai oleh Anda? Saya baru-baru saja memiliki seorang ahli farmasi yang menghampiri saya di akhir sebuah presentasi singkat saya yang berjudul Hold Fast to Dreams. Ia mengatakan bahwa ia telah berada dalam profesinya selama 17 tahun dan tidak dapat berpikir lagi mengenai mimpi-mimpi yang dahulu ia miliki. Dengan kata-katanya sendiri mengenai hidupnya yang "bertanggung-jawab, dapat diperkirakan" itu menjadi sangat jelas bahwa mimpi-mimpinya telah terkubur lama. Semua gairah-gairah masa kecilnya telah dikesampingkan sebagaimana satu tanggung-jawab bergantian berdatangan. Pada titik ini ia begitu pekanya hingga ia bahkan tidak bisa mengeluarkan pemikirannya lagi. Ia mulai menangis selama 3 menit dari pembicaraan kami sebagaimana ia mengidentifikasikan kehidupannya masa sekarang.
Anda mengetahui gejala-gejala: sebagai seorang anak Anda menyukai bernyanyi tetapi sekarang Andapun sudah tidak bernyanyi lagi dalam 20 tahun. Atau setiap waktu Anda melihat berita-berita mengenai orang-orang yang kelaparan di Afrika yang bisa membuat Anda menangis - tetapi Anda belum melakukan apapun untuk menolong. Atau ketika Anda melihat sebuah lukisan yang indah Anda mengingat betapa Anda mencintai kelas kesenian Anda. Anda mungkin menyadari itu ketika dimanapun Anda berada sekitar orang-orang lebih tua Anda disuntuk energi akan welas kasih dan hikmat yang mereka miliki - tetapi Anda hanya pergi kesitu sekali atau dua kali dalam setahun.
Perubahan - bahkan ketika tidak disambut atau diharapkan, terkadang membangunkan mimpi-mimpi yang tersingkirkan itu. Saya telah melihat seorang ahli fisika pindah ke pedesaan untuk memiliki dan mengurus kebun organik, para pastor yang berpindah karir untuk memenuhi karir sebagai artis, dan para ibu rumah tangga yang muncul dari bertahun-tahun membesarkan anak untuk mengeluarkan karunia-karunia mereka dalam menulis dan konseling.
"Banyak orang meninggal dengan musik masih berada dalam diri mereka. Terlalu sering itu dikarenakan mereka selalu siap untuk hidup... Sebelum mereka mengetahuinya... waktu terus berjalan." - Oliver Wendell Holmes