Memimpin Dengan Bijak
Tammy Official Writer
Anda memiliki pengaruh luar biasa pada orang-orang dan juga sebagai pemimpin. Jika Anda berperforma dengan baik, pekerjaan Anda bisa membuat dampak yang secara signifikan besar untuk kebaikan.
Berikut beberapa hal agar Anda bisa memimpin dengan bijak:
• Sadari kapasitas kepemimpinan Anda. Anda adalah pemimpin di setiap waktu dan dalam setiap situasi apapun dimana Anda membimbing aktifitas-aktifitas orang lain dan memperformakan diri Anda dalam aktifitas-aktifitas tersebut. Fokuslah tidak hanya pada apa yang harus Anda lakukan sebagai pemimpin; cobalah untuk menjadi pemimpin besar dengan memadukan prinsip-prinsip kepemimpinan ke dalam seluruh gaya hidup Anda. Jadikanlah itu gol Anda untuk menjadi pemimpin terbaik yang Anda bisa di setiap waktu dan setiap situasi.
• Jadilah fleksibel ketika memilih gaya kepemimpinan. Tergantung di situasi apa ketika Anda butuh untuk mempekerjakan kepemimpinan Anda, Anda bisa menggunakan manapun dari lima gaya kepemimpinan berikut: birokrat, permisif, tidak campur tangan, partisipatif, dan otokrat. Jangan batasi diri Anda ketika menghadapi keputusan-keputusan kepemimpinan. Jadilah kreatif dan terbuka akan arahan Tuhan di setiap situasi yang unik.
• Persiapkan untuk membayar harga. Pelayanan Anda sebagai pemimpin akan datang dengan membayar harga yang pantas, dan juga diperlukan. Bayangkan seberapa banyak Anda berkeinginan untuk membayar, baik kerja keras, kesabaran, iman, dan daya tahan. Pengorbanan-pengorbanan apa yang siap Anda lakukan? Bersiaplah untuk menemukan kritik, kelelahan, kesendirian, persaingan, dan penolakan. Ketahuilah bahwa Anda akan memiliki waktu untuk berpikir kreatif dan meditasi, identifikasikan dengan orang-orang yang Anda pimpin, buatlah keputusan-keputusan yang baik, dan gunakan waktu Anda dengan baik. Persiapkan diri Anda karena akan tergoda untuk menyalahgunakan kekuatan Anda atau menyerahkan kepada kebanggaan diri atau kesombongan. Berdoalah untuk kekuatan Tuhan untuk menolong Anda mengalahkan semua tantangan Anda setiap hari.
• Kembangkan karakter yang kuat. Orang-orang melihat Anda, sebagai pemimpin, untuk menginspirasi Anda. Maka jalanilah kehidupan seperti itu. Tanyalah kepada Tuhan untuk hidup dengan setia dan dengan integritas di setiap aspek kehidupan Anda. Jangan menahan setiap bagian dari kehidupan Anda dari Tuhan; undanglah Dia untuk mentransformasikan setiap bagian dari itu. Setiap hari, bersandarlah pada pekerjaan Tuhan yang tak terbatas melalui Anda daripada hanya bersandar pada kekuatan Anda yang terbatas.
• Ubahlah kekhawatiran Anda menjadi doa-doa. Kapanpun ketika Anda menemukan diri Anda lemah mengenai sesuatu yang Anda hadapi sebagai seorang pemimpin, tolaklah untuk tenggelam dalam pikiran-pikiran negatif. Melainkan, berdoalah mengenai setiap masalah yang Anda miliki, percayakanlah Tuhan untuk menolong Anda di setiap tantangan.
• Tetapkan gol-gol Anda menggunakan prioritas-prioritas Alkitab. Putuskan apa yang Anda harus selesaikan sebagai pemimpin berdasarkan apa yang terpenting - menurut bagaimana prinsip-prinsip Alkitab diaplikasikan di setiap situasi yang Anda pimpin. Janganlah menjadi sibuk melakukan pekerjaan hingga Anda lupa alasan melakukannya. Tetaplah terhubung pada Tuhan dalam doa, tanyakanlah bimbingannya. Secara konstan tanyakan pada diri Anda mengenai sebuah aktifitas, "Apakah ini akan memuliakan Tuhan?." Tetaplah berkomitmen pada prioritas-prioritas panggilan Tuhan yang Anda miliki.
• Kembangkan kualitas-kualitas inti dari pemimpin Kristiani yang efektif. Kembangkan dedikasi tanpa pamrih, dimana itu memungkinkan karena Anda tahu bahwa Tuhan memiliki strategi besar dimana Anda menjadi bagiannya.
• Berdoalah. Berdoalah dengan rekan kerja Anda, terutama jika Anda berada dalam lingkungan kerja yang sesama Kristiani.
• Jadilah teguh. Anda bisa membuat kemajuan besar untuk mencapai tujuan-tujuan Anda jika Anda teguh dalam perkara sederhana di setiap waktunya untuk dikerjakan setiap harinya yang akan berkembang menjadi besar.
• Belajarlah dari kesalahan-kesalahan Anda. Janganlah melemah ketika Anda membuat kesalahan-kesalahan yang telah Anda lakukan sebagai makhluk tak sempurna yang hidup di dunia yang telah jatuh. Melainkan, berpikir dan berdoalah mengenai apa yang bisa Anda pelajari dari kesalahan-kesalahan yang telah Anda lakukan. Lalu gunakanlah informasi-informasi tersebut untuk bertumbuh sebagai seseorang.
• Kejarlah kesempurnaan. Janganlah nyaman menetap untuk kerata-rataan atau mediokritas; kejarlah kesempurnaan di setiap yang Anda lakukan. Kembangkanlah kualitas-kualitas berikut yang akan menolong Anda meningkat: disiplin pribadi, visi, optimisme, rasa berpetualang, keberanian, kerendahan hati, humor, kepercayaan diri, marah akan hal-hal yang benar, kesabaran, dan integritas. Cobalah mengenai mencoba untuk menyenangkan setiap orang, dan melainkan berfokur pada siapa yang Tuhan ingin menjadi apa. Lalu lakukanlah yang terbaik untuk menjadi orang tersebut.
• Berpikirlah kreatif. Putuskan Anda akan menjalani kehidupan yang penuh iman dan keberanian, bahkan jika itu menyingkirkan Anda dari yang lainnya. Janganlah takut untuk berpikir bagi diri Anda sendiri, mengejar mimpi-mimpi Anda, dan gunakan talenta-talenta karunia Tuhan hingga penuh untuk mengkontribusikan kepada dunia.
• Hindari bahaya-bahaya yang dapat menyebabkan organisasi Anda gagal. Hindarilah dari: menjadi status quo, mengurangi tekanan-tekanan kreatif, gagal untuk merencanakan dengan dalam, menolak untuk mendengar, bersandar pada kesuksesan-kesuksesan masa lalu, bersandar pada pengalaman pribadi, melupakan kesatuan, kehilangan sukacita melayani, dan melupakan dasar pelayanan.
• Janganlah menjadi workaholic. Jangan ijinkan permintaan-permintaan dari pekerjaan Anda menyebabkan Anda menelantarkan kesehatan, keluarga, atau waktu Anda untuk menghabiskan waktu dengan Tuhan dalam doa atau pemulihan dengan rekreasi dan tidur. Setiap hari, sebagaimana Anda membuat keputusan-keputusan krusial mengenai bagaimana untuk menghabiskan waktu dan energi Anda, tetapkanlah prioritas-prioritas yang benar dalam pikiran. Tepatkan pekerjaan Anda dengan seluruh hidup Anda, daripada mencoba untuk membangun hidup Anda di sekitar pekerjaan Anda.
Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1