Apa yang bisa Anda lakukan waktu Anda mengalami pukulan hebat dalam kehidupan Anda? Apa yang harus Anda lakukan waktu kehidupan Anda mengalami kehancuran? Bagaimana Anda bisa menemukan kekuatan untuk melanjutkan kehidupan setelah mengalami tragedi? Bagaimana cara Anda mengatasi krisis seperti itu? Bagaimana Anda bisa mendapatkan kekuatan untuk melanjutkan kehidupan?
Ada seseorang di dalam Alkitab yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut bertahun-tahun yang lalu. Namanya Yeremia. Yeremia mengalami masa yang paling menghebohkan dalam sejarah Israel waktu musuh memporak-porandakan negaranya. Bahkan pada waktu itu seluruh Israel ditawan dan diangkut keluar dari negeri mereka sebagai budak. Selama masa kehidupan Yeremia dia melihat kebengisan terjadi atas orang-orang sebangsanya, keluarganya, orang-orang yang dia kasihi. Di tengah bencana nasional dimana dia kehilangan banyak orang senegerinya, Yeremia menuliskan ini dalam Kitab Ratapan.
2:11 Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.
2:18 Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang.
Bagaimana caranya kita bisa mendapat kekuatan setelah mengalami tragedi? Dalam kasusnya Yeremia, Tuhan meminta dia melakukan empat hal:
1. Fokuskan Perhatian Pada Tuhan
Inilah hal pertama yang perlu Anda kerjakan. Fokuskan perhatian pada Tuhan. Anda perlu ambil saat teduh. Menyendirilah bersama Tuhan, hanya antara Anda dan Tuhan dan kemudian dengarkan Tuhan.
Ratapan 3:28-29, "Waktu hidup ini jadi susah dan berat untuk dipikul, menyendirilah. Ambil waktu bersaat teduh, berlututlah untuk berdoa, jangan banyak bertanya-tanya. Tunggulah sampai pengharapan muncul." (The Message Bible).
Kalau Anda lakukan itu selama 10 menit seminggu ini maka Anda akan terkejut akan kekuatan rohani yang Anda dapatkan, kekuatan baru, tuntunan baru karena Anda mengaitkan diri Anda dengan Tuhan tiap hari.
Matius 6:6, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke tempat yang tersembunyi supaya engkau tidak perlu berpura-pura di hadapan Tuhan. Sebisa mungkin jujur dan terbukalah dengan Tuhan. Fokusnya akan berpindah dari dirimu kepada Tuhan, dan engkau akan mulai merasakan kasih karunia-Nya." (The Message Bible).
Ada sebuah puisi yang berjudul "Perlambat Aku Tuhan"
Perlambat aku, Tuhan Teduhkan deburan hatiku lewat keteduhan pikirankuRedakan keterburu-buruanku dengan pandangan tentang kekekalanDi tengah kegalauan hari-hariku, berikan bukit-bukit keteduhanmuRedakan tekanan kecemasan dengan kedamaian musik yang merasuk memoriTolong aku untuk menyadari kekuatan tidur lelapAjar aku untuk mengambil jeda sejenak untuk memperlambat gerakkuMenikmati keindahan sekuntum bungaMenepuk-nepuk seekor anjingBerbincang dengan sahabat lama dan menjalin sahabat baruMengamati laba-laba menjalin sarangMelemparkan senyum kepada seorang anakAtau membaca beberapa baris dari Firman-MuIngatkan aku tiap hari bahwa kemenangan tidak selalu untuk yang cepat, dan ada lebih banyak hal dalam hidup ini selain dari meningkatkan kecepatanBiarlah aku memandang dahan pohon besar yang tinggi dan menyadari bahwa dia bisa besar dan menjulang karena tumbuh perlahan-lahanDan tolong aku untuk fokus pada-MuBukan pada apa yang telah hilang, yang menguatirkan dan yang menekan.Rahasia kedua untuk mendapatkan kekuatan melanjutkan kehidupan setelah tragedi adalah:
2. Minta Tuhan Melenyapkan Rasa Takutmu
Dalam sebuah tragedi kita bisa merasakan berbagai macam emosi. Kita merasa sedih, bingung, ragu, marah, frustasi. Semua emosi ini harus kita tangani. Tapi ada satu emosi yang lebih menghancurkan dari yang lain, yaitu ketakutan.
Kesedihan tidak melumpuhkan Anda. Kemarahan juga tidak melumpuhkan Anda. Tetapi ketakutan akan melumpuhkan Anda. Kalau Anda ingin mendapat kekuatan untuk melanjutkan kehidupan setelah tragedi, Anda harus menangani akar permasalahan dari kekuatiran serta ketakutan Anda. Jadi Yeremia berdoa dalam Ratapan 3:
Ratapan 3:55-57, "Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku! Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!"
Alkitab memberitahu kita caranya. Ada tiga hal yang bisa mengobati rasa takut: kebenaran, kasih dan iman.
Di mana Anda bisa mendapatkan iman dan kasih dan kebenaran? Apa obat rasa takut itu? Hubungan dengan Tuhan. Makin Anda mengenal Tuhan, makin Anda memiliki kebenaran, kasih dan iman Tuhan dalam hidup Anda.
Yang saya ingin katakan, obat rasa takut itu bukan formula. Obatnya adalah seorang pribadi. Namanya Yesus Kristus. Makin Anda kenal Dia, makin kurang rasa takut dalam hidup Anda.
Mazmur 34:5, "Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.."
Rahasia ketiga mendapat kekuatan untuk melanjutkan kehidupan setelah tragedi adalah:
3. Percayalah Tuhan akan Memulihkan Anda
Ratapan 5:21, "Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala! (Give us back the joys we once had)
Tahukah Anda bahwa Tuhan punya spesialisasi untuk memulai sesuatu yang baru? Tuhan menolong orang-orang untuk memulai kembali setelah tragedi, krisis dan hal-hal buruk. Alkitab menyebutnya lahir baru. Memiliki kehidupan yang baru, awal yang baru, pandangan yang baru, arah yang baru dalam hidup. Tapi untuk bisa mendapatkan itu semua, Anda perlu percaya Tuhan. Anda harus beriman, berharap dan mengantisipasi bahwa Tuhan akan menolong dan Tuhan bisa memulihkan sukacita dalam hidup Anda. Pemulihan itu perlu waktu. Perlu kesabaran. Kalau kita terburu-buru malah bisa jadi amburadul lagi.
Ratapan 3:25-26, "TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."
Kenapa perlu "menanti dengan diam" atau "menanti dengan sabar"? Karena kesembuhan atau pemulihan itu memang makan waktu.
Rahasia keempat untuk mendapatkan kekuatan dalam melanjutkan kehidupan setelah tragedi:
4. Ingatlah Perkara-Perkara yang Tidak Pernah Berubah
Hidup ini terus berubah. Hidup ini senantiasa berubah. Dan tentu saja tragedi membuat perubahan terjadi lebih cepat lagi. Hari ini orang yang kita kasihi masih ada, keesokan harinya sudah tidak ada lagi. Terjadi perubahan-perubahan instant.
Tapi ada hal-hal dalam kehidupan Anda yang tidak pernah berubah. Anda perlu melabuhkan jangkar kehidupan Anda pada hal-hal yang pasti seperti itu, kalau tidak Anda tidak akan pernah stabil dalam hidup ini. Anda perlu memakukan diri pada hal-hal yang pasti seperti itu. Labuhkan, ikatkan, pakukan diri Anda pada realitas yang tidak berubah ini, kalau tidak Anda akan diombang-ambingkan oleh keadaan kehidupan ini.
Yeremia melakukan hal ini. Tidak peduli apa pun yang terjadi ada tiga hal yang tidak pernah berubah. Dia mengingatkan dirinya akan ketiga hal ini. Inilah kunci keempat kalau kita ingin melanjutkan kehidupan kita. Apa yang perlu Anda ingat?
a. Tuhan tetap memegang kendali
Rahasia pengendalian krisis adalah percaya Tuhan pegang kendali!
Ratapan 5:17,19, "Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur.... Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa!"
b. Tuhan tetap mengasihi Anda dan Dia tidak pernah berhenti mengasihi Anda
Ratapan 2:19-23, "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu." Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. TETAPI hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
c. Tuhan adalah segala yang Anda butuhkan
Ratapan 3:24, TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya."
Untuk mendapatkan kekuatan melanjutkan kehidupan setelah tragedi, Anda perlu fokus pada Tuhan, minta Tuhan melenyapkan rasa takut Anda, percaya Tuhan akan memulihkan dan mengingat kembali perkara-perkara yang tidak pernah berubah dalam diri Anda. Tuhan Yesus kiranya menolong Anda. Amin.