Perusahaan tersebut akhirnya menjadi salah satu pemimpin pembuat boneka di dunia dimulai dari sebuah bisnis garasi tak menguntungkan di El Segundo, California. Para pendiri aslinya, Harold Matson dan Elliot Handler, memberi nama perusahaan tersebut dengan nama "Mattel," menciptakan sebuah nama dengan mengkombinasikan dari awal dan akhir nama mereka. Produk pertama Mattel adalah bingkai-bingkai foto, tetapi Elliot mengembangkan sebuah bisnis pembuatan furnitur rumah boneka dari sisa potongan bingkai foto.
Mempercayai bahwa perusahaan sedang menukik jatuh, Matson menjual semuanya ke partnernya dan istrinya Handler, yakni Ruth, yang bergabung dengan suaminya sebagai sesama pendiri. Terdorong oleh kesuksesan mereka dalam bisnis furnitur boneka, kedua Handlers mengubah inti perusahaan ke boneka-boneka dan mulai membuat sebuah dasar untuk produk-produk musikal, termasuk ukulele berukuran anak-anak dan sebuah kotak musik pengengkol tangan yang dipatenkan, yang meraup banyak pemasukan perusahaan pada tahun 50an dan 60an.
Perusahaan berjalan dengan sangat baik, tetapi masih dari jauh dari kelompok industri besar. Itulah pada tahun 1956 ketika Ruth Handler mengeluarkan ide jenius yang akan meroketkan Mattel menjadi yang terdepan dalam industri boneka dan memukau empat generasi gadis muda.
Ruth mendapatkan inspirasinya akan boneka Barbie ketika sedang menonton putrinya yang masih kecil, Barbara, dan teman-temannya bermain dengan boneka kertas. Para gadis kecil itu sedang bermain seandai-andai gadis dewasa atau remaja dengan boneka-boneka tersebut, membayangkan diri mereka sebagai mahasiswi, cheerleaders, dan orang dewasa yang berkarir. Itu dengan instan membuat Handler menyadari dan berpura-pura akan masa depan adalah bagian penting dari pertumbuhan. Dalam meriset pasar, ia menemukan area yang kosong dan berketetapan untuk mengisi ceruk pasar tersebut dengan boneka 3 dimensi.
Para desainer Mattel memiliki keragu-raguan, hingga mengatakan bahwa membuat boneka seperti itu adalah mustahil. Selagi berlibur di Eropa, Handler menemukan sebuah boneka Jerman bernama Lili - sebuah hadiah yang agak berbau pornografi bagi pria. Ia membeli tiga buah boneka ke rumah dan mengirimkan para desainer Mattel ke Jepang untuk mengatakan kepada mereka "carikan kami seorang pembuatnya."
Visi Ruth bagi boneka tersebut, yang ia panggil Barbie (panggilan putrinya), agar boneka tersebut menjadi wanita yang "ideal." Menurut legenda, wajah dan figur Barbie diciptakan dari sebuah kombinasi dari fitur-fitur bintang-bintang populer masa itu, termasuk alis Audrey Hepburn yang terkenal.
Pada tahun 1959, Barbie adalah sebuah realita dan siap untuk menggebrak toko-toko. Tetapi ada sedikit halangan. Pada awalnya dalam riset pasar, terungkapkan bahwa para ibu membenci boneka tersebut, satu orang melaporkan, "Wow! Itu benar-benar adalah boneka kesukaan ayah, bukankah begitu?" Para peritel boneka di Toy Fair tahun 1959 di New York City, para peritel tidak pernah melihat sebelumnya sebuah boneka yang sama sekali tidak seperti boneka bayi dan balita yang populer pada masa tersebut, dan banyak yang menolak untuk membawanya.
Tak kenal takut, Ruth langsung mengarahkan ke para gadis muda dengan iklan-iklan televisi yang merepresentasikan Barbie sebagai orang sebenarnya. Terima kasih kepada pendekatan marketing inovatif ini, dalam tiga bulan semenjak debutnya, boneka-boneka Barbie terjual rata-rata sekitar 20.000 per minggunya. Permintaan akan boneka tersebut begitu luar biasa hingga itu membutuhkan beberapa tahun untuk persediaan memenuhi permintaan. Barbie begitu suksesnya hingga ia mampu menjadikan Mattel untuk publik pada tahun 1960, dan dalam waktu lima tahun, Mattel bergabung dalam peringkat Fortune 500.
Selama beberapa tahun selanjutnya, seluruh industri hanya berputar mengenai Barbie. Para desainer secara berlanjut bekerja menciptakan pekerjaan-pekerjaan untuk Barbie yang merefleksikan perubaha fesyen masa itu. Tetapi mereka tidak hanya berputar pada pakaian saja. Barbie selanjutnya memiliki rumah impiannya sendiri, mobil, pesawat, yacht, lusinan aksesoris lainnya, belum termasuk lagi "teman-temannya," seperti boneka-boneka bernama Midge, Skipper, dan Christie. Barbie bahkan memiliki kekasihnya sendiri, yakni Ken, yang diberi nama seperti putranya Handler. Ironisnya, kisaran dari harga $5 ke atas, kebanyakan dari pakaian-pakaian dan aksesoris-aksesoris Barbie harganya lebih dari boneka itu sendiri (Barbie harganya $3). Faktanya, di masa sekarang aksesoris-aksesori Barbie meraup nyaris 40 persen dari pemasukan Mattel.
Semenjak "kelahirannya," diperkirakan 1 milyar Barbie telah terjual dalam empat dekade, menjadikan "anak" dari Handler ini sebagai boneka fesyen terlaris di setiap pasar global besar, dengan penjualan tahunan di seluruh dunia mencapai $1,9 milyar.
Pada tahun 1999, dalam sebuah event gala merayakan 40 tahun Barbie, Handler ditanya apakah ia terkejut akan kesuksesan dari Barbie yang luar biasa. "Saya selalu berpikir bahwa Barbie sangat sangatlah basic," jawabnya. "Ia adalah dasar dari sebuah boneka untuk dimainkan selama mungkin, dan saya memiliki keyakinan bahwa ia akan menjadi mainan yang luar biasa. Tetapi saya tidak pernah berpikir bahwa akan ada mainan manaoun yang bisa bertahan sepanjang ini atau bertumbuh sebesar ini."
Setelah kemenangan pribadi melawan kanker payudara di pertengahan tahun 1970an, Ruth Handler pensiun dari Mattel. Ia melangkah menggunakan pengalaman pribadi dan keahliannya untuk memulai Ruthton Corp. yang didedikasikan untuk pengembangan dan memproduksi prostheses payudara yang disebut "Nearly me." Oleh pertemuan dengan pembeli-pembeli department store, mempromosikan sendiri produk-produk di sepanjang AS, dan berbicara dengan sesama pejuang melawan kanker payudara lainnya, Handler membangun perusahaan keduanya dengan sukses. Pada tahun 1991, ia menjual Ruthton Corp. ke sebuah divisi dari raksasa kecantikan dan kesehatan Kimberly-Clark.
Sumber : entrepreneur.com