Cerita Tentang Kertas

Kata Alkitab / 18 June 2009

Kalangan Sendiri

Cerita Tentang Kertas

Budhi Marpaung Official Writer
7244

Kertas ditemukan pada tahun 145 sesudah Masehi. Orang pertama yang menyelidikinya secara serius adalah Ts'ai Lun yang berasal dari negeri Tiongkok. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membuat lembaran-lembaran kertas. Ia pernah mencoba menggunakan pohon mulberry sebagai bahan bakunya, malah pernah mencoba dengan menggunakan serat ikan dan juga sisa-sisa kain dan jerami yang tidak terpakai. Memang peningkatan mutu kertas mengalami perjalanan sejarahnya tersendiri. Jika Anda tertarik untuk membacanya, maka sejarah perkembangan kertas sangat unik. Namun jauh sebelumnya, sebenarnya orang-orang Mesir pernah membuat semacam kertas, yakni yang disebut dengan papyrus. Hanya tentunya tidak seperti yang kita miliki saat ini.

Andaikata kertas tidak pernah ditemukan maka saya yakin itu menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Mengapa? Karena begitu banyak tulisan dicatat atau dicetak di kertas dan menjadi buku-buku yang sangat berharga. Banyak produk yang kita jumpai ternyata menggunakan unsur kertas sebagai perlengkapnya.

Kertas adalah lembaran kosong yang fungsinya untuk menulis dan mencatat apa yang ada dalam pikiran kita. Kertas seolah-olah menjadi alat rekaman pikiran kita, ketika berpadu dengan pena.

Namun, otak manusia ternyata adalah alat perekam yang paling canggih dan tidak ada mesin apa pun di dunia ini yang bisa menandinginya. Dan saking canggihnya, maka apa pun yang diterima lewat panca indera dapat terekam oleh manusia. Karena itu kita harus memilah-milah apa yang baik dan apa yang buruk untuk masuk ke dalam benak kita. Sehingga apa yang terekam hanyalah hal yang baik dan dapat meningkatkan martabat hidup kita sebagai manusia. Untuk itulah teladan yang baik dibutuhkan dari orangtua, bagi anak-anaknya. Teladan yang baik dari pimpinan bagi anak buahnya, teladan yang baik dari guru bagi anak didiknya. Dan tahukah Anda, bahwa sumber teladan dan pengetahuan yang baik berasal dari Tuhan. Sudahkah Anda merekamnya dalam memori pikiran Anda?

Untaian Kata-Kata Bijak

Halaman :
1

Ikuti Kami