Kerja sebagai ekspresi
Saat Anda beraktifitas, Anda mengekspresikan segala karunia dan sember daya yang Allah anugrahkan pada Anda. saat Anda berkarya menciptakan sesuatu sebagai seorang arsitek atau memelihara sesuatu sebagai seorang auditor internal, Anda sedang berlaku seperti Allah yang adalah pencipta dan penopang isi dunia. Jika Anda ingin hidup efektif mengenapi panggilan Allah, Anda perlu memikirkan jenis pekerjaan yang memaksimalkan penggunaan kapabilitas dan talenta yang diberikan Allah.
Kerja sebagai provisi
Rasul paulus dengan gamblang menulis bahwa bekerja perlu untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri karena "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2Tes 3:10). Dalam bagian lain, Rasul Paulus menegaskan bahwa mereka yang tidak bekerja sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar anggota keluarganya, berarti sedang menyangkali imannya. Bahkan orang itu sedang berperilaku lebih buruk daripada orang yang tidak percaya Tuhan, karena orang ateis saja tahu bahwa ia harus mencari nafkah bagi keluarganya.
Kerja sebagai misi
Anda bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga Anda sendiri. tetapi juga untuk melayani orang lain. kalau Anda mencermati penalaran rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Anda akan menemukan sebuah prinsip yang penting. Ketika Anda menanggapi panggilan Allah untuk bertobat dan percaya kepada Kristus, maka sikap Anda terhadap pekerjaan pun mengalami transformasi radikal. Namun bukan hanya hasil pekerjaan Anda yang menjadi pelayanan Anda, tapi pekerjaan itu sendiri.
Kerja sebagai konsekrasi
Kerja adalah suatu bentuk penyembahan Anda terhadap Allah saat Anda dikhususkan untuk melakukan apa yang Allah ingin Anda lakukan. Bukankah bukti cinta kasih Anda pada Allah adalah menaati kehendak dan pimpinan-Nya? Karena hidup yang Abda miliki bukanlah milik Anda sendiri.
Sumber : getlife