Pemimpin denominasi Lutheran di Amerika mengirimkan surat kepada 14 pemimpin Yahudi untuk menunjukkan "kesedihan dan perhatiaannya" atas penembakan yang terjadi di Musium Holocoust Memorial di Washington.
"Penyerangan terhadap tempat peringatan bagi para korban Holocaust tersebut adalah sebuah perbuatan tercela," demikian komentar Rev. Mark S. Hanson, Uskup dari Evangelical Lutheran Churh in America (ELCA).
"Kami berdoa bagi keluarga penjaga musium yang terbunuh, dan juga bagi mereka yang berada dan bekerja di musium itu yang mengalami pengalaman traumatis karena kejadian tersebut," tambahnya.
Pada Rabu lalu, James von Brunn (88) seorang penganut rasis yang membenci orang Yahudi, Kristen dan pemerintah yang juga menyangkal akan adanya Holocaust, masuk ke musiumdan mulai melakukan penembakan yang menyebabkan Stephen T. John, petugas keamanan musium tersebut terbunuh. Selain itu ada dua penjaga keamanan lain yang tertembak dan dalam kondisi kritis.
Dalam suratnya pada 14 pimpinan Yahudi tersebut, Hanson mengatakan bahwa dirinya sangat terganggu dengan tindakan anti-semit seperti yang dilakukan oleh von Brunn itu.
Pada Jumat lalu, Musium Holocaust tersebut sudah dibuka kembali. Sekitar lusinan ikatan bunga ditaruh di pintu masuk menghormati penjaga keamanan yang meninggal ketika menjalankan tugas.
Tuhan tidak menciptakan sebuah kasta. Tidak ada ras atau suku yang lebih tinggi dari suku yang lainnya. Semua suku bangsa, warna kulit, berbahasa apapun dan berada disisi bumi manapun berharga di mata Tuhan. Untuk itu, tindakan rasis yang mengatasnamakan apapun tidak bisa diterima apapun alasannya.
Sumber : Christianpost/VM