Pengambilan gambar aborsi yang dilakukan Dr. George Tiller telah menjadi perbincangan yang panjang dari tradisi gelap akan politik Amerika. Gerakan sosial radikal dari kaum pinggiran secara mengejutkan telah bangkit dan menjadi fenomena dalam dunia politik Amerika. Kelompok itu antara lain Violent Abolitionist, Axe-Yielding Temperance Crusaders, gerakan hak sipil Black Panthers, Weathermen in the New Left, dan gerakan lingkungan Eco-Terrorists.
Seperti halnya pertumpahan darah telah menjadi konsekuensi tragis dari kebebasan berpolitik, para pendiri Amerika memiliki pandangan yang sensitif dalam hubungan antara kebebasan dan kekerasan dari suatu golongan. James Madison telah merancang konstitusi untuk "memecah dan mengontrol kekerasan yang timbul dari gerakan masyarakat". Namun pembunuhan janin yang dilakukan Tiller mengingatkan kita bahwa Konstitusi Madison tidak selalu berjalan dengan sukses.
Tindakan kriminal seperti itu seharusnya tidak membuat kita melihat fraksi politik dalam pandangan negatif seperti yang dilakukan Madison. Meskipun golongan radikal senantiasa ada dalam gerakan sosial, mereka hampir selalu menjadi kaum yang terpinggirkan. Kenyataan ini mengaburkan media dari kehadiran gerakan ini yang sensasional maupun aktivis militannya dari publikasi media. Sebagai contohnya, saat ini organisasi radikal yang paling menonjol dalam gerakan pro-kehidupan adalah Operation Rescue West, sebuah kelompok yang mengkhususkan dirinya untuk melecehkan dan menjatuhkan Dr. Tiller. Namun Troy Newman, direktur dari Operation Rescue West (ORW) mengaku di hadapan saya, "Kami sebenarnya tidak memiliki dasar."
Meskipun pada kenyataannya sulit bagi sebuah organisasi rahasia seperti Operation Rescue West untuk memiliki anggota, namun pencarian di internet menunjukkan bahwa ORW menghasilkan hits dua kali lipat lebih banyak dari Birthright International, sebuah organisasi pro-kehidupan yang mengelola lebih dari 400 pusat krisis kehamilan dengan ribuan sukarelawan. Dan Birthright sendiri menarik anggotanya dengan mengekspos organisasinya di majalah populer seperti Rolling Stone. Seperti kebanyakan organisasi lain dalam gerakan pro-kehidupan, pusat rehabilitasi krisis kehamilan secara diam-diam tetap melakukan kegiatannya menangani kasus-kasus warga sipil tanpa terdeteksi radar media.
Dengan demikian, jika Amerika memiliki sedikit pandangan kelam akan "perang budaya" dan pro-kehidupan pada khususnya, hal ini tidak mudah karena kaum militan juga dianggap bertanggung jawab atas penembakan Scott5 Roeder - telah menjadi bagian dari pemberitaan media yang ramai dibicarakan akan aktivis kaum radikal marjinal ini. Namun, kelompok hak hidup yang radikal ini hampir mati karena mereka sering menyinggung kelompok mayoritas dari aktivis pro-kehidupan. Newman melaporkan dengan berat hati bahwa orang Kristen selalu memberikan respon kepada dirinya sebagai berikut: "Saya orang Kristen dan saya pro kehidupan, tapi apa yang kalian lakukan bukanlah tindakan kasih."
Radikalisme pada kenyataannya sering merangkul berbagai golongan sebagai reaksi atas kesadaran diri untuk lebih menunjukkan tendensi yang interaktif dan membangun demi tujuannya untuk mendominasi perubahan politik. ORW sebagai contohnya, adalah pionir dari aktivis pro-kehidupan yang kehilangan kesabaran akan usaha yang dianggap lamban dari National Right to Life Committee, terutama setelah Roe V. Wade membuatnya menjadi semakin sulit untuk membentuk undang-undang aborsi seperti yang mereka inginkan, karena pengaruh dari kegiatan pemilu politik. Dan berseberangan dengan aliran pro-kehidupan, Operation Save America telah menyatakan dirinya menentang keberadaan kelompok Pro Kehidupan. Para pemimpinnya menyatakan bahwa organisasi hak hidup yang konsultatif telah menyebabkan dukungan atas "kepercayaan bahwa kita bisa menyingkirkan kejahatan ini keluar dari kebudayaan kita dengan pelan tapi pasti dengan pendidikan."
Namun jika radikalisme dipenuhi dengan kesopanan dan kesabaran dari aliran gerakan organisasi, kaum radikal militan juga akan terinspirasi oleh kaum moderat yang lebih besar dari gerakan yang sama. Hal ini sungguh terbukti dalam gerakan pro-kehidupan, yang telah lama berusaha melarikan diri dari bayang-bayang usaha fundamentalis seperti Randall Terry.
Seperti yang saya temukan dalam lapangan pekerjaan saya, organisasi pro-kehidupan tidak pernah lagi berkomitmen untuk mengadakan pelatihan bagi aktivis yang lebih luas untuk terlibat dalam kegiatan masyarakat dalam kegiatan umum, bahkan sebagai kelompok radikal mereka telah meningkatkan penyerangannya terhadap kehidupan manusia. Kelompok Stand to Reason contohnya, mentraining 40.000 aktivis setiap tahun dengan mengacu pada filosofi pro-kehidupan yang terbaik. Sementara itu, kelompok seperti Justice for All dan The Center for Bia-Ethical Reform telah mengajak ribuan mahasiswa di kampus perguruan tinggi untuk mengikuti diskusi filosofi yang membahas status moral dari embrio. 2.000 pusat rehabilitasi krisis kehamilan juga membangun hubungan yang intim dengan para wanita yang sedang mempertimbangkan untuk melakukan aborsi, sementara National Right to Life Committee dan para afiliasinya mengajarkan warga untuk meyakinkan para pembuat undang-undang mengenai aborsi.
Dengan demikian, dengan cara yang unik, kaum radikal menginspirasi kaum moderat, sedangkan kaum moderat menggairahkan kaum radikal. Kedua sayap ini baik radikal maupun moderat dalam satu gerakan saling berkendara satu sama lain dalam siklus yang sertinya beraliran keras namun berbudi luhur. Kita hanya dapat berharap dengan dipenjarakannya sang pelaku aborsi Tiller akan mengakhiri praktek aborsi yang berhubungan dengan pembunuhan, dan kematian yang ditimbulkan Tiller akan mendorong aliran pro-kehidupan untuk menggandakan komitmennya bagi masyarakat umum sekali lagi.
Jon A. Shields adalah asisten profesor dari Claremont McKenna College dan penulis dari The Democratic Virtues of the Christian Right (Princeton University Press, 2009).
Sumber : christianitytoday