Tanda memiliki seorang ayah yang mempunyai temperamen yang keras dan sifat ini menurun kepada Tanda dan akibatnya istri dan anak Tanda menjadi korban kekerasan Tanda.
Suatu malam, ketika semuanya sudah tertidur lelap, Diana, istri Tanda yang sedang hamil tiba-tiba merasakan mual. Tanda pun terbangun. Bukannya simpatik dengan keadaan istrinya, ia malah marah dan melemparkan obat sambil menyuruh istrinya untuk meminumnya. Padahal dalam kondisi yang sedang hamil, tidak memungkinkan bagi Diana sama sekali untuk meminum obat apapun. Namun Tanda tidak mengerti akan hal ini. Diana sanagt sedih, karena Tanda sama sekali tidak mau tahu dengan keadaan dirinya.
"Saya tidak mengerti bahwa yang namanya hamil itu tidak bisa minum obat, sehingga saat terbangun karena istri saya yang sedang mual membuat saya marah, berang..." ujar Tanda membuka kesaksiannya.
Tekanan akibat perlakuan suaminya membuat Diana sempat bermaksud untuk bunuh diri dengan meminum racun serangga. Untung saja ada pembantu yang melihatnya sehingga niat itupun diurungkan Diana.
Karena sikap Tanda yang sangat temperamental, anaknya pun tak luput dari kekasarannya. Tanda adalah orang yang sangat keras dan otoriter. Pada suatu waktu Tanda dan Diana sedang makan. Anak mereka sedang bermain bola dan tanpa sengaja bola itu masuk ke dalam piring Tanda. Kemarahan Tanda pun memuncak. Makian serta merta ditujukan kepada anaknya. Diana tidak dapat menerima perlakuan Tanda yang kasar terhadap anaknya. Karena bagi Diana, dirinya telah mengalami kesusahan selama kehamilan, dan setelah anaknya ada pun, kenapa Tanda tidak dapat menyayanginya. Dengan sengit Tanda menjawab, hal seperti itu belum seberapa. Karena dirinya lebih lagi kalau dipukul oleh orang tuanya.
Masa kecil Tanda menjadi masa yang tak akan pernah dapat dilupakan oleh Tanda. Salah satu kisah masa kecilnya yang masih dapat diingat Tanda dengan jelas adalah saat ia memainkan cukuran kumis ayahnya sampai rusak. Mengetahui pisau kesayangannya rusak, dengan kejam ayah Tanda menjambak rambutnya dan menyeretnya ke pohon di sirsak. Tangan Tanda pun diikat di pohon itu. Tidak hanya sampai di situ, sarang semut rang rang yang ada di pohon itu dihancurkan oleh ayahnya sehingga semut-semut itupun turun dan menggigiti seluruh tubuh Tanda.
Kondisi ekonomi yang sulit menyebabkan Tanda tidak dapat melanjutkan sekolah. Saat ayahnya menyuruh Tanda tidak sekolah lagi karena adik-adiknya pun membutuhkan biaya yang besar, membuat Tanda sangat kecewa kepada ayahnya. Tapi Tanda sama sekali tidak memiliki keberanian untuk bersuara saat itu karena memang ayahnya adalah seorang yang otoriter, sangat galak.
Beberapa tahun kemudian, ayah Tanda terserang penyakit mati sebelah yang menyebabkan separuh badannya tidak dapat berfungsi lagi. Penyakitnya ini menyebabkan ayah Tanda pun tak dapat mencari nafkah lagi untuk keluarganya. Selama ini ayahnya telah menjadi seseorang yang begitu keras bagi Tanda.
Kebencian yang dirasakan Tanda terhadap ayahnya sangat dalam tertancap di hatinya. Namun melihat ayahnya yang tidak berdaya di atas tempat tidur, hati Tanda pun luluh. Hari itu Tuhan ubah menjadi penuh dengan sukacita karena Tanda dan ayahnya dapat saling memaafkan.
Sifat-sifat didikan ayahnya yang keras tertular sedikit dalam kehidupan Tanda sampai ia menikah. Gaya otoriter pun diterapkan Tanda di dalam keluarganya. Bagi Diana, Tanda kalau mengucapkan sesuatu yang kasar terhadap dirinya benar-benar menusuk sampai ke perasaannya yang paling dalam. Perkataan-perkataan yang menyakitkan seperti istri yang tidak becus, tidak bisa mengatur rumah tangga sering dilontarkan Tanda terhadap Diana.
Untuk memperbaiki keadaan rumah tangganya, Tanda dan Diana memutuskan untuk mengikuti sebuah pembinaan rohani. Melalui hal inilah roani Tanda bangkit dan ia bertekad untuk menjadi anak Tuhan yang benar-benar menjaga kekudusan, membersihkan tangannya dari kekerasan supaya berkat Tuhan dapat mengalir luar biasa atas keluarganya. Diana pun demikian. Melalui pembinaan rohani itu, Diana pun melakukan langkah iman dengan mengampuni Tanda dan melakukan pemberesan dengan Tanda secara pribadi.
Tanda berubah menjadi seorang suami yang tidak lagi cepat emosi, mudah mengasihi dan Tuhan mengubah karakter Tanda menjadi seorang suami yang betul-betul mengerti dan mengikuti ajaran firman Tuhan. Tanda pun berubah menjadi seorang suami yang memiliki tanggung jawab, mengayomi, mengasihi istri dan mengasihi anak-anaknya.
"Saat ini saya diubah Tuhan untuk berterima kasih atas didikan papa. Dalam saya bekerja, Tuhan pimpin saya luar biasa, dari saya menjadi pengusaha kecil-kecilan sampai saya menjadi pengusaha yang membuat saya sukses besar," kisah Tanda mengenai pertobatan hidupnya.
Tanda rindu hidupnya dapat menjadi figur seperti Yesus yang begitu penuh dengan kasih. (Kisah ini ditayangkan 9 Juni 2009 dalam acara Solusi Life O'Channel).
Sumber Kesaksian :Tanda Sumber : V090608145553