Kerja Kantoran Bunuh Anda Pelan-Pelan?

Info Sehat / 4 June 2009

Kalangan Sendiri

Kerja Kantoran Bunuh Anda Pelan-Pelan?

Lestari99 Official Writer
13685

Bekerja di belakang meja sepertinya lebih aman ketimbang harus berjibaku di lapangan atau proyek konstruksi.  Namun jangan salah!  Kerja di kantor yang nyaman dengan duduk berlama-lama di depan komputer atau laptop bisa membunuh Anda pelan-pelan.

Hal yang paling diwaspadai dari dampak pola kerja sedentari atau kurang aktif ini adalah meningkatnya kemungkinan mengalami risiko pembekuan pembuluh vena dalam (Deep Vein Thrombosis/DVT) hingga dua kali lipat.

Professor Richard Beasley dari Wellington Hospital di Selandia Baru seperti dilansir The Sun, menyatakan bahwa ancaman bahaya akan menghampiri Anda bila kerja delapan jam tiap hari dengan hanya berkutat di sekitar meja atau menghabiskan tiga jam berturut-turut dengan sekedar duduk mengoperasikan laptop.  

Kasus DVT biasanya sering dikaitkan dengan penerbangan jarah jauh yang memerlukan waktu berjam-jam.  Pembekuan darah terjadi di pembuluh vena dan biasanya pada bagian betis.  Jika pembekuan ini tidak dicairkan dengan obat pengencer darah, biasanya akan pecah dan terbawa ke paru-paru dan berujung pada emboli paru-paru yang mematikan.

Beasley menganjurkan pekerja kantoran untuk rutin melakukan peregangan otot untuk mempertahankan kelancaran aliran darah.  Sebuah riset di Italia pun mengindikasikan peregangan dan relaksasi menurunkan kasus sakit kepala para karyawan hingga 40 persen.

Risiko lain yang mengintai para pekerja kantoran adalah  bakteri dan virus mematikan yang berada di tempat kerja.   Permukaan dan sela-sela keyboard komputer bisa menjadi sumber penyakit karena menyimpan kuman berbahaya yang jumlahnya bahkan mungkin melebihi kloset di kamar mandi Anda.

Sebuah penelitian di Inggris belum lama ini melaporkan beberapa keyboard di sebuah perkantoran  LIMA KALI menyimpan lebih banyak jumlah kuman ketimbang sebuah kamar kecil. Penelitian ini diungkap seorang ahli yang disewa oleh Majalah Which?Computing di mana mereka  menemukan beragam jenis bakteri berbahaya seperti Escherichia coli, coliformstaphylococcus aureus yang menyebabkan beragam infeksi mulai dari masalah diare, kulit hingga radang paru-paru atau pneumonia.

Bakteri juga tidak hanya sembunyi di keyboard namun juga pada meja, telepon dan alat lain.  Peneliti  dari University Of Arizona menyatakan keyboard masih cukup bersih ketimbang kursi yang duduki. Para ahli mikrobiologi menemukan sebuah kursi bisa menyimpan 10 juga mikroba, sedangkan rata-rata  sebuah kantor bisa menyimpan 20.000 mikroba pada setiap permukaan 1 inci persegi.  Begitu banyaknya jumlah mikroba ini tentu tidak terlepas dari kebiasaan buruk karyawan dalam memperlakukan tempat kerja.

Sindrom Mata

Selain pembekuan darah dan mikroba, ancaman lainnya adalah sindrom mata akibat komputer yang baru-baru ini diperingatkan  American Optometric Association.  Gejala sindrom ini adalah mata perih, sensitif terhadap cahaya, nyeri di leher dan punggung.

Dr Kent Daum, dari Illinois College Of Optometry di Chicago mengatakan: "Bekerja di depan komputer  membuat mata bekerja keras karena tuntutan pergerakan mata dan fokusing yang baik.  Re-focusing menyebabkan stres pada otot mata  yang bisa berakibat pada gangguan mata.

Kerusakan Paru-paru

Hal lain yang juga dicemaskan adalah bahaya  Printer Laser terhadap kesehatan paru-paru karyawan. Peneliti dari Australia's Queensland University Of Technology menemukan dampak alat ini mirip asap rokok.  Satu dari tiga  printer yang diteliti mengeluaran semacam partikel merugikan. Partikel ini bisa terhirup dan masuk paru-paru dan memicu masalah pernafasan.

Di samping  laser printer, asap elektronik juga bisa menjadi ancaman.  Tim ahli dari London's Imperial College menyatakan medan listrik yang timbul dari  alat-alat kantor bisa memicu sakit kepala dan  masalah lainnya.

Salah satu peneliti, Keith Jamieson, menjelaskan : "Medan listrik punya pengaruh kuat terhadap udara.  Itulah sebabnya di belakang monitor komputer selalu dikotori debu.   Hal sama juga berlaku pada kulit dan paru-paru manusia. Ini  dapat meningkatkan penyerapan racun yang harus dinetralisir tubuh," paparnya.

Yang terakhir, ancaman di tempat kerja adalah Sick Building Syndrome.  Menurut WHO,  gejalannya adalah iritasi pada mata , hidung dan tenggorokan, selain juga pusing dan sakit kepala.  Hal  ini dapat terjadi akibat  buruknya ventilasi, tingginya temperatur dan buruknya pencahayaan.

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami