Ada beberapa faktor yang membuat anak-anak remaja mudah mengakses situs-situs porno, diantaranya yaitu kurangnya pendidikan dan perhatian orang tua. Inilah yang menyebabkan maraknya situs-situs porno di Indonesia. Bukan hanya itu saja, tapi di karenakan sikap ketertutupan orang tua tentang sex kepada anak-anaknya.
Sesungguhnya jika dari dini anak-anak Indonesia telah diajarkan dan orang tua anak lebih terbuka tentang sex, dapat di perkirakan 99% permasalahan-pemasalahan sosial terutama pornografi tidak akan terjadi di masyarakat. Selain itu yang menyebakan anak-anak atau para pelajar di Indonesia mudah mengakses internet yaitu murahnya biaya untuk menyewa internet di warnet dan juga murahnya biaya untuk mendownload gambar-gambar porno dan menyimpannya di flashdisc atau CD.
Dengan biaya murah dan kurangnya perhatian orang tua serta kurangnya keterbukaan orang tua terhadap anak tenang sex, ini mengakibatkan lebih dari 280.300 situs-situs porno yang di akses dan tiap tahunnya bertambah 10 kali lipat dari tahun sebelumnya. Dalam artikel yang berjudul Adultary is killing the American Family mengatakan bahwa statistik menunjukkan 25 % dari semua internet, mesin pencarinya minta dihubungkan dengan pornografi.
Hal ini sangat memperihatinkan sekali bagi Indonesia dan Dunia untuk tahun-tahun mendatangnya. Seharusnya jika ini sudah terjadi dan fakta telah di temukan dimana-mana, pemasanga internet jangan hanya melihat kuantitasnya saja, tapi kualitasnya juga, jika kualitas internet sangat diperhatikan, mungkin Internet mulai detik ini menjadi media informasi yang sehat, dapat menambah wawasan dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, bukan menjadi media yang akan menimbulkan masalah sosial baru di Indonesia yang berdampak negatif di kalangan anak-anak, remaja dan pelajar Indonesia. Hal ini tidak membutuhkan sedikit waktu, pikiran, tenaga dan biaya untuk memperbaiki masa depan seorang pelajar yang telah kecanduan dengan pornografi.
Ada empat langkah bagi para orangtua untuk memproteksi keluarganya saat terkoneksi online.
Pertama, buat aturan yang jelas dan tegas dalam menggunakan Internet. Orangtua harus menjelaskan tentang esensi dari aturan itu demi menghindari masalah yang mungkin terjadi bila hal itu dilanggar.
Kedua, jaga komunikasi antar orangtua dan anak. Orangtua harus memberi perhatian penuh terhadap apa yang anak-anak mereka lakukan dan siapa yang mereka temui di saat online. Tentunya tanpa membuat sang anak ketakutan dan merasa kehilangan kebebasannya dalam ber-Internet.
Ketiga, orangtua harus mengajarkan anaknya agar tetap menjaga kerahasiaan informasi yang bersifat personal terhadap orang yang ditemuinya di dunia maya.
Keempat, terus gunakan teknologi terkini demi menghindari risiko kejahatan online.
Sumber : berbagai sumber