Tinggalkan Beban Anda di Belakang

Kata Alkitab / 3 June 2009

Kalangan Sendiri

Tinggalkan Beban Anda di Belakang

Budhi Marpaung Official Writer
6561

"Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam" (Kej 19:26)

Tidakkah Anda benci menyeret setumpuk barang menyusuri bandara? Bagaimana jika Anda harus menggendong sejumlah koper, ransel, dan menenteng tas ke mana saja Anda pergi? Sungguh menyiksa! Dan Anda pasti tidak dapat pergi jauh dengan sangat cepat.

Begitu pula dalam perjalanan sepanjang jalan Allah, Anda tidak akan melesat dengan cepat jika Anda dibebani dengan banyak beban emosional. Yang harus Anda lakukan adalah meninggalkan beban Anda di belakang. Semakin banyak sampah yang Anda buang dari masa lalu Anda, semakin Anda mudah menemukan jalan ke masa depan.

Sebenarnya beban apakah yang dimaksud tersebut? Beban tersebut adalah hal-hal yang ada dalam diri Anda dan belum terselesaikan dengan baik.

Allah sebenarnya telah memperlengkapi kehidupan kita untuk memproses rasa sakit dan kekecewaan ketika hal itu terjadi dalam hidup kita. Namun, kebanyakan dari kita tidak mengetahui hal itu akibatnya kita membawa-bawa "koper" yang penuh dengan masalah tidak terselesaikan. Sesungguhnya, sebagian dari beban kita itu berkaitan dengan masalah yang kita mintakan pertolongan atau penyembuhan dari Allah.

Berikut ini tips praktis yang dapat membantu Anda menyelesaikan semua hal yang belum terselesaikan.

1. Mengakui bahwa Anda memiliki masa lalu yang menyakitkan. Langkah pertama adalah langkah terberat karena ini menentukan langkah-langkah Anda berikutnya. Pengakuan adalah sebuah bentuk dari kejujuran hati bahwa Anda membutuhkan Tuhan untuk menyelesaikan masalah Anda. Selama Anda masih enggan untuk melakukan pengakuan maka beban masalah Anda akan terus mengganggu Anda.

2. Meminta bantuan orang lain dalam proses penyembuhan dan kedukaan Anda. Anda dapat memulainya dengan menceritakan perasaan Anda kepada orang lain mengenai apa yang terjadi di masa lalu sehingga mereka dapat menghibur Anda, mendoakan Anda, dan memberikan dorongan kepada Anda. Curahkanlah segala rasa sakit Anda kepada orang lain. Air mata Anda dan air mata belas kasih dari orang yang mengasihi Anda akan membantu Anda melepaskan beban.

3. Menerima pengampunan. Kerap kali kepedihan yang Anda bawa pada situasi baru berasal dari kegagalan di masa silam. Untuk melepaskan beban, Anda harus terbebas dari rasa bersalah dan malu akan kesalahan masa lalu, kegagalan, serta dosa. Setelah Anda tahu bahwa Anda benar-benar diterima, diampuni, dan dikasihi, Anda akan menjalani hidup dengan penuh semangat.

4. Mengampuni orang lain. Sebagian beban yang Anda bawa adalah akibat disakiti oleh orang lain. Anda mungkin kurang dikasihi dan diterima oleh orangtua. Atau mungkin Anda dikhianati oleh pasangan Anda, atau ditinggalkan oleh sahabat. Jika Anda hendak meninggalkan beban, Anda harus memaafkan orang yang telah menyakiti hati Anda. Pengampunan adalah tiket kebebasan untuk melangkah maju dalam hidup Anda.

5. Telitilah jalan Anda. Sebagian dari beban Anda berkenaan dengan pola perilaku yang dipelajari dari situasi masa lalu yang menyakitkan. Anda barangkali telah mempelajari pola-pola yang keliru dalam menghadapi hidup, hubungan, resiko, serta kasih. Dan pola-pola ini telah menimbulkan masalah saat ini serta menghalangi Anda untuk mendapatkan apa yang telah disediakan Allah bagi Anda. Perhatikanlah cara yang Anda gunakan dalam menghadapi orang dan masalah yang barangkali telah menjebak Anda di masa lampau.

6. Lihatlah diri Anda sendiri dengan cara pandang yang baru. Beban lain yang kita bawa adalah pandangan sempit tentang diri kita, yang kita pelajari dari hubungan atau situasi di masa lalu. Jika Anda ingin melangkah maju dalam hidup dan menemukan jalan Allah yang disediakan bagi Anda, Anda harus melihat diri Anda secara realistis, melalui kacamata orang-orang yang mengasihi Anda. Mulailah dengan memandang diri Anda melalui kacamata Allah.

Di dalam Alkitab, ketika Allah menyelamatkan Lot dan istrinya dari bencana Sodom dan Gomora, Dia memperingatkan mereka untuk tidak menengok ke belakang. Tetapi, istri Lot tidak mampu melepaskan orang-orang dan hartanya di masa lalu. Dia menoleh dan akhirnya ia berubah menjadi patung (Kejadian 19:17-26). Yesus mempergunakan istri Lot sebagai contoh ketika mengajar kita melepaskan hal-hal yang membahayakan yang dapat menjauhkan kita dari DIA. Dia berkata, "Ingatlah akan istri Lot!" (Lukas 17:32).

Menggenggam beban dari masa lalu tidak akan memampukan Anda berjalan bersama Allah. Jalan keluar yang Dia tawarkan adalah mengeluarkan Anda dari rasa sakit, keadaan yang tak termaafkan, dan pola-pola yang keliru di masa lalu. Mintalah Dia menunjukkan kepada Anda bagaimana meninggalkan beban Anda di belakang.

Sumber: Henry Cloud & John Townsend - What To Do When You Don't Know To Do

Halaman :
1

Ikuti Kami