Ben 10, film yang mengisahkan tentang seorang bocah yang dapat mengubah dirinya menjadi alien untuk memerangi kejahatan, ternyata membuat penontonnya yang berusia di bawah 7 tahun mengalami mimpi buruk, demikian hasil survei di Inggris. Survei ini juga membuktikan 9 film lain yang tidak cocok ditonton anak-anak usia di bawah 7 tahun, yaitu Primeval, Doctor Who, Power Rangers, Teenage Mutant Ninja Turtles, Britannia High, Grizzly Tales for Gruesome Kids, Robin Hood, Hannah Montana, dan Horrid Henry.
Beberapa film anak memang dianggap terlalu menggambarkan kekerasan, dan inilah yang membuat anak-anak mengalami mimpi buruk. Masih menurut survei tersebut, film-film yang dimaksud juga memaksa anak untuk tumbuh terlalu cepat, dan mendorong perilaku yang buruk. Para orangtua menuduh stasiun TV telah membiarkan terlalu banyak kekerasan dan sikap agresif dalam acara-acara yang dikategorikan sebagai hiburan anak atau keluarga.
Survei yang diadakan situs The Baby Website ini melibatkan 3.000 orangtua, dan 70% yang memiliki anak di bawah 7 tahun mengatakan bahwa anak-anak itu sering bermimpi seram gara-gara nonton Ben 10 dan Power Rangers. Lebih dari separuh responden juga menyampaikan bahwa acara-acara anak tersebut mendorong perilaku yang kurang baik. Dalam Horrid Henry, contohnya, tokoh utamanya diperlihatkan mengejek orangtua dan teman-temannya, lalu mengerjai mereka. Responden pada survei mengatakan bahwa adegan ini menyebabkan perilaku yang tidak sopan pada anak. Sedangkan acara dari saluran Disney, Hannah Montana, dinilai dapat menyebabkan anak tumbuh terlalu cepat.
Akibat berbagai tayangan tersebut, sekitar 2/3 orangtua mengaku kebingungan saat memutuskan program apa yang pantas ditonton anak-anak. Para orangtua ini berharap ada sertifikasi usia disebutkan sebelum acara dimulai. Mereka juga mendesak agar stasiun TV yang menayangkan Doctor Who, Robin Hood, dan Primeval, serial fiksi ilmiah yang menampilkan mahluk-mahluk futuristik yang mengejar manusia, memindahkan jam tayangnya setelah pukul 21.00.
Kathryn Crawford, editor The Baby Website, mengatakan, "Semua anak menderita akibat mimpi buruk tersebut. Tidak perlu diragukan lagi bahwa menonton kekerasan dan permusuhan yang tidak perlu di televisi telah memberikan kontribusi terhadap fenomena ini."
Bila sudah seperti ini, setiap orangtua harus lebih memperhatikan materi tontonan anak-anak mereka agar anak-anak bisa bertumbuh menjadi manusia yang berkualitas dan bukannya menjadi orang yang melegalkan kekerasan untuk mendapatkan keinginannya.
Sumber : The Daily Mail