Gun Gun, Menuntut Mata Ganti Nyawa

Family / 27 May 2009

Kalangan Sendiri

Gun Gun, Menuntut Mata Ganti Nyawa

Puji Astuti Official Writer
11834

Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, pria yang bernama lengkap Gun Gun Supardi ini bercita-cita ingin menjadi seorang pelaut. Dia sangat ingin keliling dunia untuk membuktikan bahwa bumi ini bulat seperti yang dipelajarinya, dan pikirnya satu-satunya cara bisa keliling dunia tanpa biaya adalah dengan menjadi seorang pelaut.

Cita-citanya tersebut terwujud, Gun Gun pergi ke berbagai tempat di belahan dunia lain. Namun peristiwa demi peristiwa dalam petualangan hidupnya membawanya menjadi seorang pribadi yang keras dan sering berkelahi.

"Orang seringkali tidak menganggap saya karena saya kecil, sepertinya saya tidak bisa melawan mereka. Tapi begitu mereka sudah tahu, baru mereka gentar dan takut. Hal itu membuat saya semakin berani lagi. Maju dan maju... bila perlu lawannya sampai jatuh bahkan mati. Ini semboyannya, bila saya tidak kalah berarti saya menang, kalau saya tidak mati, berarti dia yang mati," demikian Gun Gun bercerita.

Dengan keberaniannya dan sikap pantang menyerahnya setiap kali berkelahi dan menantang lawan-lawannya membuat Gun Gun disegani di kalangan rekan-rekannya. Namun tanpa disadarinya emosinya yang tidak terkendali dan sikap arogansinya menghantarkan Gun Gun pada sebuah kehidupan yang mengerikan.

Hari itu Gun Gun menjalankan tugasnya sebagai anak buah kapal seperti biasa.

"Waktu itu saya sedang di atas container, dan dibantu olah engineer officer untuk mengikat container atau kargo di atas dek supaya jangan jatuh ke laut. Tetapi sewaktu wire (tali pengikat) tersebut dilempar mengenai mata kanan saya dan bocor, robek. Sayangnya lagi, engineer  officer  tersebut tidak meminta maaf kepada saya. Hal itu membuat saya merasa sakit hati."

Karena luka dimatanya dan juga obat-obatan yang diberikan oleh dokter membuat penglihatan Gun Gun buram.

"Obat mata yang diberikan dokter membuat pandangan mata menjadi kabur. Selain itu saya juga frustrasi dan berpikir apa gunanya hidup kalau mata sudah kabur seperti itu. Saya merasa putus asa, sakit hati, berkecamuk dengan emosi dan amarah sehingga membuat saya berani untuk mengambil tindakan membunuh empat orang warga negara Jerman."

Satu demi satu warga negara Jerman tersebut di bantai oleh Gun Gun, mulai dari engineer officer, chief officer  bahkan sang kapten tewas ditangannya.

"Waktu itu kapten sedang mengirimkan SOS karena engineer sempat mengirimkan laporan bahwa Gun Gun memukulnya dan mau membunuhnya. Sebelum di bunuh kapten sempat menawarkan uang agar tidak di bunuh.  Saya katakan kalau saya harus membunuh dia dan menenggelamkan kapal tersebut. Kemudian saya putuskan kabel telephone dan menghujani dia dengan tusukan pisau sehingga kapten mati di tempat, di belakang kemudi."

Setelah melakukan pembunuhan tersebut, Gun Gun dan rekan-rekannya menenggelamkan kapal lalu terapung-apung di sekoci. Di pantai Miami, Gun Gun dan rekan-rekannya di tangkap.

"Pagi harinya sudah tersiar kabar bahwa ada sebuah pemberontakan dan pembunuhan di atas kapal dan kami di tangkap di Miami, semua polisi FBI dan imigrasi dan sebagainya ada disana. Lalu kami di borgol, empat orang Indonesia, satu orang Filipina dimasukkan di penjara Imigrasi. Sewaktu di interogasi saya katakan bahwa saya yang membunuh empat orang Jerman tersebut, dan saya tenggelamkan kapal yang berbendera Panama tersebut dan saya siap menerima apa yang menjadi hukumannya sekarang. Tapi saya meminta tolong agar teman-teman saya yang lain dipulangkan. Dan ternyata proses hukumannya sudah di siapkan untuk hukuman mati. Akhirnya saya di adili di pengadilan internasional di kota Miami yang di hadiri oleh empat negara, Jerman, Panama, Amerika dan Indonesia, dan ternyata yang berhak untuk mengadili adalah Panama."

Gun Gun di kirim ke Panama dan dimasukkan ke penjara bawah tanah. Berada selama 4 tahun di penjara yang sangat terisolasi tersebut semakin menambah frustrasi dirinya.

"Waktu itu saya mengambil sebuah keputusan, supaya lebih cepat masuk neraka saya coba bunuh diri dengan gantung diri. Ternyata waktu gantung diri itu sakit. Saya tahan rasa sakitnya, tapi tambah lama tambah sakit. Akhirnya ngga tahan sakitnya, kepala saya rasanya bertambah besar. Disitu saya bertanya mengapa bisa sakit seperti ini? Kok mau mati aja susah? Hati saya bertanya, mau masuk neraka aja kok susah. Dan ternyata neraka tidak mau terima saya. Neraka menolak saya."

Hingga suatu hari, ketika tiba perayaan paskah, sesuatu terjadi dan mengubah kehidupan Gun Gun selamanya.

"Pada perayaan paskah di penjara itu, semua tahanan boleh keluar, kecuali tahanan bawah tanah. Tetapi itu adalah mukjizat yang pertama, dimana kepala penjara Tuhan gerakkan hatinya untuk membuka sel saya dan saya dipersilahkan untuk ikut paskah. Ketika itu saya mendengarkan kotbah yang disampaikan oleh seorang pendeta, kotbahnya menggunakan bahasa Spanyol. Saya tidak mengerti bahasa Spanyol, tetapi saya tertarik mendengar suara kotbahnya itu dan saya perhatikan ternyata di saat-saat akhir kotbahnya saya seperti mendengar pendeta itu berkotbah dalam bahasa Indonesia. Hal itulah yang membuat hancur hati saya, dia mengatakan Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, siapa diantara kalian yang berada dalam ruangan ini, dalam perayaan paskah ini yang mau menerima Yesus menjadi juru selamatnya secara pribadi harap maju ke depan. Saya mendengar seperti itu, dan saya merasa hati saya berdebar-debar. Seperti ada yang tarik saya, ada yang dorong saya, dan dikursi itu seperti ada paku yang membuat saya tidak bisa duduk tenang.  Akhirnya saya berdiri, saya mau maju ke depan tapi saya takut pada polisi di kiri kanan saya. Namun saya memberanikan diri melangkah sampai di depan mimbar. Saya tidak bisa berdiri lagi di depan mimbar itu, langsung tengkurap di lantai, mata saya tertutup tidak bisa melihat dan disitulah Tuhan perlihatkan semua dosa saya. Di situlah saya merasa takut dan berseru untuk pertama kali serta mengaku bahwa Yesus Engkau adalah Tuhan. Ampunilah semua dosaku dan ampunilah semua salahku, dan mulai hari ini saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya secara pribadi."

Begitu ibadah selesai, Gun Gun dikembalikan ke selnya, disana dia merenung dan membuat komitmen jika dia di bebaskan nanti, karena dia sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan dosanya sudah di ampuni, Gun Gun menyatakan siap untuk menjadi hamba Tuhan.

Tiba waktunya Gun Gun mengalami mukjizat keduanya, sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

"Waktu itu kepala negara, Presiden Republik Panama, Dr.Aristides Royo mengeluarkan dekrit yang mengatakan bahwa semua tahanan orang asing yang berada di wilayah Panama, yang sudah di adili, di bebaskan dengan membayar sendiri ongkos kepulangannya ke negara masing-masing. Satu-satunya yang belum diadili saat itu adalah Gun Gun Supardi tetapi nama saya juga tercantum dalam surat pembebasan itu."

Seperti komitmen yang dibuatnya, Gun Gun kini melayani sebagai seorang hamba Tuhan. Inilah yang dikatakannya ketika menutup kesaksiaannya.

"Saya mengucap syukur kepada Tuhan karena saya dibebaskan dari belenggu dosa, dari segala tuduhan, dan hukuman mati." (Kisah ini ditayangkan 27 Mei 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber kesaksian:
Gun Gun Supardi
Sumber : V090527142635
Halaman :
1

Ikuti Kami