Belalang Penakluk Raksasa

Kata Alkitab / 25 May 2009

Kalangan Sendiri

Belalang Penakluk Raksasa

Lestari99 Official Writer
6494
2 Korintus 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Apakah Anda sedang mengizinkan kelemahan dan rasa tidak aman Anda mencegah Anda menjadi yang terbaik? Apakah Anda sedang membuat alasan-alasan seperti mengapa Anda tidak bisa mendapatkan kedudukan baru di dalam pekerjaan, atau terlibat dalam beberapa program dalam gereja Anda, melayani dalam masyarakat Anda, atau menolong seorang sahabat yang membutuhkan pertolongan? Daripada memberi terlalu banyak perhatian pada rasa tidak aman dan kelemahan Anda, putuskanlah hari ini untuk memusatkan perhatian pada Tuhan Anda.

Tuhan senang memakai orang-orang biasa seperti Anda dan saya untuk melakukan hal-hal luar biasa. Anda mungkin tidak merasa sanggup dengan kekuatan Anda sendiri, tetapi itu tidak apa-apa. Rasul Paulus berkata, "Jika kita lemah, Ia kuat" (lihat 2 Korintus 12:9-10). Tuhan tidak berkenan ketika kita bermuram durja dengan sikap "aku lemah" dan mentalitas "cacing lemah dari debu". Saat Anda melakukannya, Anda telah mengizinkan citra diri Anda terbentuk oleh konsep-konsep tidak alkitabiah yang berlawanan dengan pendapat Tuhan tentang diri Anda.

Tetapi banyak orang justru melakukannya. Akibatnya, mereka merasa tidak penting dan tidak layak menerima perhatian Tuhan, apalagi berkat-berkat-Nya. Citra diri yang buruk ini mencegah mereka untuk menggunakan karunia-karunia dan otoritas yang Tuhan berikan kepada mereka, dan itu mencegah mereka mengalami hidup berkelimpahan yang Bapa surgawi inginkan bagi mereka. Lebih sering, kurangnya sukacita dan arti dalam kehidupan mereka adalah akibat langsung dari bagaimana individu-individu itu memandang diri mereka sendiri.

Waspadalah bila Anda berhubungan atau meniru sikap orang yang memiliki pandangan yang negatif tentang diri mereka sendiri dan kurang memiliki harga diri, karena hal itu dapat merampas kebesaran yang Tuhan sediakan bagi Anda. Sebuah teladan klasik tentang ini dicatat dalam Perjanjian Lama, dalam Bilangan 13 dan 14. Setelah Tuahn secara ajaib menolong Musa melepaskan umat Yahudi dari perbudakan di Mesir, mereka mengadakan perjalanan sampai ke perbatasan Kanaan, tanah yang penuh dengan susu dan madu. Mereka berkemah tepat di samping Tanah Perjanjian, tempat di mana Tuhan teah menjanjikan bahwa mereka akan makmur dan memiliki suatu masa depan yang luar biasa. Tetapi mereka harus berjuang untuk mendapatkannya.

Musa mengutus dua belas pengintai ke Kanaan untuk memeriksa kekuatan lawan dan mendapatkan gambaran tentang tanah itu sebelum meluncurkan peperangan tersebut. Pada saat para pengintai itu kembali dengan laporan mereka, mereka memiliki pandangan yang berbeda-beda. Sepuluh dari kedua belas pengintai itu berkata, "Negeri itu memang penuh dengan susu dan madu, tetapi kita tidak mempunyai kesempatan. Kita tidak akan pernah mengalahkan orang-orang itu. Mereka terlalu besar dan kuat." Mereka kemudian meneruskan, "Musa, kita seperti belalang-belalang di hadapan mereka." Dengan kata lain, dibanding pihak lawan dan penghalang-penghalang di depan mereka, gambaran mental yang mereka miliki tentang diri mereka sendiri adalah belalang-belalang yang kecil, lemah, dan kalah, siap diremukkan, tidak berdaya di depan raksasa-raksasa yang melawan mereka.

Dua pengintai lainnya, Yosua dan Kaleb, tidak sepakat dengan laporan mayoritas. "Musa, kita sangat mampu merebut negeri itu," kata mereka. "Ya, ada raksasa-raksasa di sana, dan raksasa-raksasa itu sangat kuat, tetapi Tuhan kita jauh lebih besar. Ya, bangsa itu memang kuat, tetapi Tuhan kita lebih kuat. Karena Dia, kita sangat mampu. Marilah kita masuk segera dan merebut negeri itu."

Bagaimana Anda memandang diri Anda sendiri? Apakah Anda memandang diri sendiri sebagai orang yang berhasil? Senang? Bahagia? Apakah Anda memandang diri sendiri sebagai orang yang dipakai Tuhan? Apakah Anda memandang diri sendiri sebagai seorang yang "sangat mampu" untuk melakukan apa yang Tuhan ingin Anda lakukan, kuat di dalam Tuhan dengan segala kuasa keperkasaan-Nya? Ataukah, Anda mengizinkan diri sendiri memiliki suatu "mentalitas belalang"?

Mentalitas belalang mengatakan, "Aku tidak akan pernah berhasil dalam kehidupan. Impian-impianku tidak akan pernah terwujud. Pernikahanku sudah terlalu hancur; aku berhutang terlalu banyak. Aku tidak akan pernah keluar dari lubang perangkap ini."

Tuhan memandang kita sebagai orang yanga "sangat mampu". Bukan karena kita sangat berkuasa, tetapi karena Tuhan kita sangat berkuasa! Pada saat Anda menghadapi kemalangan dan kesulitan dalam kehiduapn, Anda dapat bangkit dengan keberanian dan keyakinan, dengan mengetahui bahwa karena Tuhan, Anda sangat mampu untuk menaklukkannya.

Belajar untuk memandang diri sendiri seperti Tuhan memandang Anda - sebagai seorang pemenang, seorang penakluk, sebagai seorang yang "sangat mampu". Tuhan ingin mengerjakan hal-hal besar dalam kehidupan, dan Ia telah mengaruniakan potensi, karunia dan talenta yang luar biasa dalam diri Anda untuk memampukan Anda melakukannya. Mulailah melangkah dalam iman dan bertindak berdasarkan keinginan-keinginan yang telah ditaruh-Nya dalam hati Anda.

Halaman :
1

Ikuti Kami