Pak Sholeh mulai berdagang soto tahun 1952. Dengan memikul barang dagangannya, ia berkeliling guna mencari penghasilan. Pukul sembilan pagi beliau sudah mulai berjualan, dan pukul delapan malam baru pulang ke rumah. Sekitar sepuluh tahun berikutnya, ia mendirikan warung soto di rumahnya. Setengah tujuh pagi buka dan pukul tiga sore tutup. Ternyata sotonya laris manis hingga sekarang. Saat ini pengelola warung tersebut adalah Bu Sholeh, sang istri.
Sejak awal didirikan, warung Pak Sholeh ini hanya menyediakan satu menu makanan, apalagi kalau bukan soto. Menu utamanya adalah soto daging sapi. Sebagai pelengkap Anda bisa memilih lauk yang disediakan, antara lain segala macam gorengan dari daging sapi, tahu, tempe, dan kerupuk. Sedangkan untuk melepas dahaga, Anda bisa memesan es the, es jeruk, atau es dawet. Minuman dalam versi hangat pun bisa dipesan. Bu Sholeh mematok harga Rp7.000 untuk satu porsi soto, sedangkan untuk soto yang dagingnya disajikan terpisah cukup Rp9.000 per porsi. Sebagai pelengkap, santaplah soto bersama kerupuk biasa atau pilihlah kerupuk rambak yang ada di setiap meja.
Soto Pak Sholeh segar disantap setiap saat. Soto ini terdiri atas kuah yang bening, taoge, kubis yang sudah direbus, bawang goreng, seledri, dan daging sapi yang lembut dipotong dadu.
Warung soto Pak Sholeh yang pertama berada di daerah Tegalrejo. Kapasitas pembeli yang bisa ditampung di sini sekitar 75 orang. Area parker pun sangat tertata. Sengaja disiapkan ruangan semacam garasi di samping warung untuk kendaraan roda dua, sedangkan untuk pengunjung yang menggunakan mobil bisa nyaman memarkir kendaraannya karena areanya cukup luas. Bagi pelanggan yang sedang sarapan dan ingin membaca tabloid sebagai selingan, ada penjaja tabloid keliling yang akan menawarkan barang dagangannya ke setiap meja.
Saat sampai di sana, carilah tempat duduk yang nyaman. Pegawai yang mengenakan pakaian batik pasti akan menghampiri Anda dan menanyakan apa yang ingin dipesan. Jika sudah selesai makan dan Anda malas datang ke kasir, panggil saja salah satu pegawai dan bayarlah kepadanya.
Suasana warung khas Yogyakarta sangat terasa, dari ruangan depan hingga dapur yang masih tradisional. Di salah satu sisi dinding terlihat beberapa piagam yang dipajang. Piagam itu bukan penghargaan karena warungnya yang laris manis, tetapi Pak Sholeh adalah sosok pecinta lingkungan, pembayar pajak yang tertib, juga sosok panutan bagi warga sekitar sehingga pemerintah pun memberi penghargaan kepada beliau.
Saat ini ada lima cabang warung Soto Pak Sholeh di Yogyakarta dan semuanya dikelola oleh para generasi penerus. Pilih saja tempat yang paling dekat dengan Anda, di Jalan Wates, Jalan Solo, seputar Stadion Kridosono, seputar Monumen Jogja Kembali (Monjali), dan Jalan Magelang.
SOTO PAK SHOLEH
Jalan Wiratama 84, Tegalrejo
Telepon: 0274-560584, 622680
Jam buka: 06.30 - 15.00
Kapasitas tempat duduk: 75 orang
Kisaran harga: Rp7.000 (soto campur), Rp9.000 (soto daging pisah)