Runi Palar: Ikon Generasi Baru Perak Indonesia

Entrepreneurship / 17 May 2009

Kalangan Sendiri

Runi Palar: Ikon Generasi Baru Perak Indonesia

Tammy Official Writer
8854
Runi Palar, bernama lengkap Sotjawaruni Kumala Palar lahir di Pujokusuman, Yogyakarta 26 Mei 1946. Dia dapat disebut sebagai ikon generasi baru disainer perak Indonesia. Memulai karier sebagai disainer perhiasan perak dan emas pada 1968. Dia membuat perhiasan dalam gaya yang lebih modern, terutama mengambil bentuk abstrak dan benda-benda alam.

Dia menggunakan teknik antara lain granulasi, feligree (trap-trapan, Jawa) yang seperti benang disusun bertingkat dan kemudian dilas, dan ketokan. Runi memasarkan produknya terutama ke Jepang, Eropa dan Amerika, selain Indonesia. Sehingga namanya menempati posisi tersendiri dalam perkembangan perak Indonesia.

Ayahnya RS Tjokrosoeroso (almarhum) adalah ahli kerajinan perak bakar dan merupakan orang Indonesia pertama yang memamerkan silverwork dan cara pembuatannya di San Fransisco, USA selama 14 bulan pada tahun 1938. Alat transportasi yang digunakan pada waktu itu adalah kapal laut. Ibunya R Ngt. Sumiyati Soenandar (almarhumah) berasal dari Surabaya.

Suaminya Drs. Adriaan Palar, keturunan Minahasa, lahir di Bandung 14 November 1936. Seorang Sarjana Seni Rupa ITB lulusan 1966 , jurusan Interior Design. Runi dan Adriaan pertama kali bertemu di New York, USA pada tahun 1964. Mereka menikah pada tanggal 29 Oktober 1967. Adriaan yang mendorong Runi dalam berkarya dan menekuni bidang seni pakai gapplied arts-design, khususnya fashion dan perhiasan.

Mereka dikaruniai tiga anak, satu laki-laki dan dua perempuan. Anak pertama Miranda Risang Ayu Palar, SH, LLM. Sarjana Hukum jurusan Hukum Tata Negara Universitas Pajajaran (UNPAD), Bandung. Telah menikah, dikaruniai 3(tiga) orang anak. Saat ini bekerja sebagai staff pengajar Fakultas Hukum UNPAD, Bandung. Ia memperoleh bea siswa dari Aus-Aids untuk melanjutkan program S2 pada akhir tahun 2001 ke Sydney, Australia dan telah mendapatkan gelar Master dalam Intellectual Property Rights.

Anak kedua, Alvin Daniel Dipodi Palar, SSn. Sarjana Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, jurusan Desain Grafis, mengikuti program S2 bidang Magister Management di Universitas Pajajaran, Bandung. Telah menikah dan dikaruniai 2(dua) orang putra.

Anak ketiga, Xenia Dani Tajiati Palar, lulusan Seni Rupa, Institut Tehnologi Bandung (ITB), jurusan Desain Tekstil. Belum menikah.

Runi Palar menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Teknologi Menengah Atas (STMA) di Yogyakarta. Kemudian, dia hijrah ke Bandung, kuliah di Institut Teknologi Tekstil (ITT) selama 2 tahun, namun tidak sampai selesai karena segera menikah.

Kemudian Runi masuk Sekolah Keluwesan dan Kepribadian Wanita Sriwenda (1970) dan Sekolah Istri Bijaksana (SIB) di bawah bimbingan Prof. DR. Sikoen Pribadi, Spsi (1974-1977) dan kursus-kursus bahasa serta ketrampilan lainnya.

Runi PalarDia menggumuli perhiasan perak mulai dari hobby hingga ke Profesi Designer. Bermula dari hobby mendesain busana sendiri dan membuat perhiasan dari kuningan dan perak, serta sering mengikuti berbagai fashion show dan pameran kerajinan, pada tahun 1976, Runi bersama suaminya Adriaan Palar mendirikan CV RUNA.

Nama RUNA diambil dari singkatan nama RUNI dan ADRIAAN. RUNA dengan kekhususan tersendiri, bergerak di bidang desain, produksi perhiasan emas dan perak dengan logo RUNA Jewelry.

Berdedikasi tinggi dan kerja keras menghasilkan kreasi Runi banyak digemari tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Dalam mengembangankan usaha selain bidang perak & emas, Runi dan Adriaan melihat adanya potensi dan ketertarikan anak-anaknya, Xenia dan Alvin pada bidang desain, khususnya desain tekstil (textile design).

Pada tahun 1996, Runi dan Adriaan beserta kedua anak mereka, mendirikan Kirta Kaloka (anak perusahaan CV RUNA) yang merupakan usaha baru di bidang Textile Arts of Indonesia. Di samping mendesain dan membuat busana batik eksklusif dan household textiles dengan logo KIRITA Batik, Kirta Kaloka juga membuat perhiasan yang terbuat dari bahan-bahan lainnya (kayu, kulit, keramik, kuningan, dll.)

Dalam mengembangkan usahanya, Runi sering melakukan studi banding dan praktek kerja. Di antaranya, Januari 1988, Studi Banding ke Kuala Lumpur, Bangkok, Tokyo, Hongkong dan Taipei, Taiwan. Maret 1988, studi banding ke Paris (Perancis) dan Arezzo & Vicenza (Italia). Kemudian Juni 2001 ke Vicenza-Oro, Italia. Juga kunjungan studi banding atas undangan World Gold Council International (Pameran dan Seminar tentang Perhiasan Emas).

Sementara praktek kerja, antara lain dilakukan pada September 1982 di London & Scotland, Inggris mengennai Teknik Desain & Casting. Pada Maret 1996 mengikuti Kursus Teknik Kerajinan yang Eksklusif di Kyoto, Jepang.

Runi Palar juga aktif di berbagai organisasi sosial dan profesi. Organisasi Sosial yang diikutinya adalah Women International Club (WIC) sebagai member (anggota biasa).

Sementara Organisasi Profesi yang diikuti sebagai member, di antaranya: Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional/Indonesian Craft Council), Bandung; Kadin (Kamar Dagang Indonesia/Indonesian Chambers of Commerce), Bandung; HIMPI (Indonesian Craft Association for Small Scale Industry); ASEPHI (Indonesian Craft Exporter Association); American Craft Council, New York; WIPI (Wanita Insan Pariwisata Indonesia), Jawa Barat.

Organisasi Profesi dimana Runi duduk sebagai Board of Director (Pengurus), antara lain: MBI (Indonesian Society of Gemstone), Bandung; Dewan Penyantun Yayasan Fashion Indonesia, Jakarta; IPAPI (Indonesian Jewelry Designer Association), Jakarta, selaku Ketua.

Runi Palar & Runa Jewelry
Sejak semula didirikan CV RUNA pada tahun 1976, Runi Palar memimpin sendiri RUNA Jewelry dibantu oleh suami, Adriaan Palar. Pada 5 (lima) tahun terakhir, dibantu oleh anak-anak Alvin & Xenia dalam bidang desain dan artistik serta staff administrasi dan teknik di kedua galeri/kantor di Bandung dan Bali.

CV. RUNA hingga saat ini masih merupakan perusahaan keluarga berskala usaha kecil menengah dengan prospek perluasan pemasaran ke luar negeri.

Bentuk Pemasaran
Produk RUNA dijual/dipasarkan secara retail, maupun wholesale, melalui toko-toko retail RUNA sendiri dan di luar negeri melalui boutique-boutique pelanggan RUNA Jewelry, mail order company di luar negeri.

Penjualan secara wholesale untuk ekspor dilakukan hanya melalui kantor/galeri RUNA di Bandung & Bali. Juga melayani pemesanan khusus berupa corporate gifts untuk hotel-hotel berbintang di dalam negeri maupun luar negeri, kantor-kantor, untuk keperluan konggres, cinderamata yang diperlukan oleh Istana Negara, Jakarta, juga untuk museum shop di luar negeri.

Selain itu pula, produk RUNA diekspor secara rutin ke manca negara seperti: Singapore, Hongkong, Jepang & Amerika.


Sumber : tokohindonesia.com
Halaman :
1

Ikuti Kami