Tak selalu masalah besar seperti perselingkuhan yang bisa menjadi perusak hubungan. Hal-hal kecil pun, yang dilakukan tanpa Anda sadari, bisa mengganggu keharmomisan. Tapi, tenang Anda bisa memperbaikinya.
Tak Puas dengan Bentuk Tubuh
Mengapa jadi masalah? Ketidakpuasan Anda pada tubuh tidak hanya mempengaruhi mood, tapi juga mengganggu hubungan Anda dengan pasangan. Anda berubah jadi sensi. Ucapan suami yang bermaksud memuji, misalnya dengan mengatakan, "Mau kurus atau gemuk, kamu tetap terlihat cantik kok," malah Anda tanggapi dengan nada jengkel, "Jadi maksud kamu, aku gemuk?"
Maksud baik dia jelas tidak sampai pada Anda. Hal seperti ini jika dibiarkan berlarut akan menjadi masalah di kemudian hari. Menurut pakar hubungan, dr.Alice Pisciotto, perasaan malu terhadap tubuh bisa menurunkan gairah Anda dan pasangan. Karena, saat Anda merasa tak nyaman pada diri sendiri, Anda cenderung tak peduli pada hal lainnya dan inilah yang akan merusak makna kedekatan Anda dengan pasangan.
Cobalah menerima bentuk tubuh Anda, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu Anda tak lagi berpikir negatif, saat si dia mengatakan bahwa Anda cantik ataupun ketika ia mengajak Anda fitness bersama. Selain itu, bersikaplah lebih terbuka, jika Anda tak nyaman dengan ucapannya. Dan yang terpenting, jangan pernah katakan pada diri sendiri, bahwa Anda gemuk, karena ini akan selalu membuat Anda merasa gemuk.
Anda adalah ciptaan Tuhan yang sangat berharga, dan Allah sendiri yang menenun setiap bagian tubuh Anda. Dengan menyadari kebenaran ini sepenuhnya, ketidakpuasan Anda sama artinya dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak becus membentuk tubuh ideal seperti yang Anda inginkan.
1 Korintus 3:16, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Mazmur 139:13, Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Marah di Waktu yang Salah
Mengapa jadi masalah? Komunikasi memang menjadi salah satu kunci terpenting dalam sebuah hubungan. Meskipun begitu, komunikasi juga sebaiknya dilakukan di tempat dan waktu yang tepat. Terutama bila ingin membicarakan suatu masalah serius. Menghujaninya dengan berbagai pertanyaan menyudutkan saat berada di depan umum bukanlah cara yang tepat.
Tahan emosi Anda saat sedang berada di tengah acara. Tunggulah hingga tiba di rumah atau tempat lain yang lebih nyaman. Jika Anda ingin membicarakan sesuatu padanya, buatlah janji terlebih dahulu. Karena, pembicaraan yang mendadak akan membuatnya merasa terintimidasi. Hindari menyelesaikan masalah melalui SMS atau e-mail.
Amsal 20:3, Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.
Rajin Mengeluh
Mengapa jadi masalah? Kadang tanpa sadar kita sering mengeluh tentang dirinya. Dari mulai kebiasaan makannya yang enggak manner, hingga kesibukannya yang membuat Anda dan pasangan sulit bertemu. Meskipun Anda melakukannya sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap pasangan, tetapi keluh kesah Anda akan membuatnya merasa berada di tengah musuh yang selalu menyerang dengan mencari kekurangannya. Dan ini bisa membuatnya menjauh dari Anda, karena merasa tak nyaman.
Sesekali mengeluh padanya, karena sikap cueknya pada Anda, sah-sah saja. Tapi usahakan, Anda tak sekadar mengeluh. Sampaikan apa yang Anda inginkan darinya. lni akan membuatnya mengerti apa yang Anda harapkan darinya. Anda tak perlu mengeluhkan setiap perilakunya, karena bisa membuatnya merasa tak cukup baik untuk bersama Anda. Lagipula, kalau pasangan bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan Anda, mengapa Anda tidak bisa menerima kelebihan dan kekurangan dirinya?
Amsal 12:25, Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Balas Dendam
Mengapa jadi masalah? Pernahkah Anda membalas setiap hal yang Anda peroleh dari pasangan. Misalnya saja, saat ia minta ditemani nonton DVD di rumah, Anda langsung menolaknya, karena seminggu yang lalu si dia tak bisa menemani Anda ke acara ulang tahun teman. Anda boleh melakukan ini sekali-sekali, tapi bila terlalu sering hubungan menjadi tak sehat.
Sebuah hubungan bisa dikatakan sehat bila Anda dan pasangan bisa saling memberi dan menerima dengan seimbang. Tapi ini tak berarti Anda harus selalu balas dendam padanya. Sikap Anda yang seperti ini justru akan membuat Anda terlihat kekanak-kanakan.Toh, saat ia menolak ajakan Anda, tak berarti ia sengaja melakukannya. Bila ia telah memberi alasan yang jelas, sebaiknya lupakan kekesalan Anda.
Kolose 3:13, Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dibayangi Masa Lalu
Mengapa jadi masalah? Anda selalu punya ketakutan pasangan Anda akan melakukan kesalahan yang sama seperti mantan. Misalnya, bila dulu mantan kekasih Anda pernah selingkuh dengan personal trainer-nya di gym, maka kini Anda akan berusaha mencegah pasangan pergi ke gym. Maksud Anda mungkin agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Tapi sayangnya, Anda membuat peraturan tanpa mempertimbangkan perasaan pasangan.
Sebenarnya, hal seperti ini merupakan prinsip dasar psikologi, bahwa seseorang akan menggunakan masalah terdahulu sebagai acuan penyelesaian masalah baru. Namun, yang perlu diingat, Anda menjalani hubungan ini berdua dengan pasangan. Jadi, apapun peraturan dalam hubungan Anda diskusikanlah terlebih dahulu dengan pasangan Anda. Bila perlu, sediakan waktu untuk membicarakan masalah yang pernah Anda alami dengan mantan. Siapa tahu dia akan memahami kondisi psikologis Anda dan membantu mencarikan jalan keluar.
Masa lalu adalah bagian hidup Anda yang tidak dapat terulang lagi. Penyesalan yang Anda bawa tidak akan mengubahkan apapun dari kondisi masa lalu Anda. Jadi sangatlah penting untuk menyelesaikan masalah hati Anda di masa lalu dengan bantuan pasangan yang Anda kasihi agar hubungan rumah tangga yang Anda jalani saat ini bisa berlangsung dengan baik dan Anda berdua semakin bertumbuh di dalam kasih.
Sumber : Berbagai Sumber