Saat Tuhan memberi makan lima ribu orang dengan hanya sedikit ikan dan roti, yang membuat mukjizat ini begitu hebat adalah karena begitu banyaknya hasil yang telah diperoleh dari begitu sedikitnya roti dan ikan. Tuhan akan semakin dipermuliakan ketika semakin sedikit yang ada di tangan kita untuk membuktikan kuasa-Nya. Salah satu rintangan terbesar bagi kita untuk melihat mukjizat Allah ialah ketika kita mempunyai terlalu banyak.
Saat Tuhan memanggil kita untuk suatu tugas, kita harus menolak untuk berpaling kepada sumber-sumber kita namun berpalinglah kepada sumber-sumber yang dari Allah agar dapat melaksanakan tugas itu. Jika kita memiliki banyak sebenarnya hal itu menghalangi kita untuk melakukan perkara-perkara besar bagi Dia. Ketika Tuhan mulai mengubah dunia, Dia tidak memulainya dengan mengumpulkan banyak harta untuk melakukan tugas itu. Dia hanya mencari dua belas orang yang dapat diurapi-Nya. Bahkan, orang-oramg yang dipilih-Nya tidak mempunyai bakat alami atau kemampuan untuk melaksanakan tujuan semacam itu. Namun, Tuhan tidak membutuhkan kemampuan mereka. Dia hanya memerlukan segelintir orang yang bersedia menjadi bejana untuk Roh Kudus.
Beberapa tahun lalu, Tuhan berkata kepada saya bahwa uang adalah sumber yang paling tidak berharga bagi saya. Uang memang adalah sebuah sumber, dan mempunyai beberapa nilai, tetapi harusnya menjadi yang paling kecil dari apa yang kami butuhkan untuk melaksanakan maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kami. Kita memerlukan Roh Kudus. Ada beberapa faktor yang penting tentang Roh Kudus yang perlu kita pahami jika kita akan dipakai oleh-Nya. Hal tersebut disorot dalam pernyataan pertama tentang Roh dalam Kejadian 1:2, "Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."
Di sini, dalam pernyataan pertama tentang Roh Kudus, kita melihat Dia bergerak (melayang-layang). Dalam hampir semua pernyataan tentang Dia dalam Kitab Suci dikatakan bahwa Dia bergerak. Dalam Yohanes 3:8 kita diberitahu, "Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Mereka yang lahir dari Roh juga akan bergerak. Kehidupan Kristen bukanlah kehidupan yang statis - melainkan selalu bergerak, mengalir, pergi ke mana-mana. Ini adalah sifat mereka yang lahir dari Roh.
Faktor utama kedua tentang Roh dalam Kitab Kejadian di atas ialah bahwa Dia melahirkan ciptaan yang mulia ini dari apa yang tadinya tidak berbentuk dan kosong. Dia masih suka melakukan ini. Kita tidak perlu sempurna bagi Dia untuk dapat dipakai-Nya. Sebenarnya, kita bisa terlalu siap bagi-Nya sehingga Dia dapat memakai kita. Tuhan tidak menentang organisasi, tetapi dalam perspektif manusiawi kita yang kecil dan menyedihkan, organisasi kita sering justru timbul karena kita mengutamakan yang kecil. Kita ingin segala sesuatunya siap, tetapi Dia menghendaki diri kita yang siap. Kesiapan kita tidak tergantung pada dunia materi, tetapi pada sebuah hati yang mengasihi. Mempercayai dan mentaati Dia.
Untuk alasan inilah, Tuhan semesta alam dilahirkan di sebuah kandang, tempat yang paling hina dan tidak masuk akal. Satu-satunya cara Dia dapat ditemukan ialah oleh wahyu. Hal yang sama masih berlaku bagi hal-hal yang benar-benar lahir dari Allah. Tuhan tidak menunggu sampai gedung kita cukup besar, atau sampai kita mempunyai cukup uang di bank, atau bahkan sampai kita mempunyai gelar. Dia menunggu kita untuk mempunyai iman kepada-Nya, bukan kepada diri sendiri, dan bukan kepada harta benda kita, melainkan kepada Dia.
Sumber : Rick Joyner - 50 Renungan untuk Membangun Visi Anda