Partai Politik Indonesia Penganut Partai Tradisional
Budhi Marpaung Official Writer
5269
Perkembangan situasi politik di dalam negeri yang semakin memanas ternyata turut memanaskan para pengamat politik memberikan pendapatnya masing-masing. Setidaknya itulah yang dirasakan menjelang hari pengumuman resmi pemilihan umum 2009 mei nanti dan Pemilihan Presiden diadakan awal Juli nanti.
Pada Jumat lalu (1/5), diadakan sebuah diskusi mengenai perpolitikan nasional di Jakarta. Penyelenggara acara tersebut adalah Forum Intelegensia Bebas.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro yang hadir dalam diskusi tersebut mengatakan, partai politik yang ada saat ini masih belum bisa melepas bayang-bayang tokoh pemimpinnya. Padahal, menurutnya untuk bisa melangkah menjadi partai modern, partai tersebut harus bisa melahirkan pemimpin-pemimpin baru.
Siti Zuhro mengambil contoh partai dua partai terbesar di Indonesia yakni, PDI-P dan Golkar yang dianggapnya sebagai partai politik tradisional. Menurut Siti, PDI-P tidak bisa terlepas dari tokoh Megawati. Padahal agar partainya tidak terpuruk berkali-kali, para anggota partai harus bisa melepas beliau. Begitu pun dengan Golkar dengan Jusuf Kalla (JK). Perilaku JK dilihatnya akhir-akhir ini seperti orang bingung akan berakses negatif kepada partai tersebut di mata masyarakat dan para pendukungnya sendiri.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more