Kesalahan Penerapan Disiplin Pada Anak

Parenting / 2 May 2009

Kalangan Sendiri

Kesalahan Penerapan Disiplin Pada Anak

agnes.faith Official Writer
3794

Apakah Anda sering mengancam, mengulangi instruksi atau meningkatkan suara Anda supaya anak Anda taat pada Anda? Apakah Anda frustrasi karena sepertinya usaha Anda tidak berbuahkan hasil? Mungkin ada yang salah pada metode pelatihan yang Anda buat.

Terkadang orangtua kehilangan kontrol terhadap anak-anaknya terutama dalam situasi terburu-buru. Anda harus ingat bahwa tujuan Anda bukan hanya membuat mereka takut dan taat terhadap Anda tetapi untuk membuat hati mereka mengerti. Ketika Anda mengadopsi suatu peraturan yang hanya ditujukan untuk mengubah perilaku mereka, Anda mungkin melupakan hati mereka yang seharusnya menjadi inti dari disiplin itu sendiri.

Menyogok. Hal ini adalah sangat tidak dianjurkan. Ini adalah motivasi yang keliru. Misalnya Anda menyogok anak Anda dengan cara "Jika kamu dapat membersihkan kamar, maka kamu boleh menonton film nanti malam.". anak-anak harus diajarkan untuk taat karena hal itu adalah kebenaran bukan hanya karena ingin mendapatkan hadiah. Anda harus memiliki standar yang baik dalam menetapkan peraturan.

Hitungan ke tiga. Hal ini dapat membuat anak menjadi menunda tugas dan kewajibannya. Anda sama saja tidak tegas dengan memberikan kompromi pada anak Anda. Dengan hal ini anak menjadi berpikir bila belum hitungan ke tiga berarti tidak masalah. Mereka akan menunggu sampai menit-menit terakhir.

Mengancam. Hal ini adalah godaan terbesar dalam menjadi orangtua. Bila Anda berkata " Bila kamu tidak melakukan ini, maka kamu akan menerima resikonya." Bila memang harus ada konsekuensinya maka lakukanlah demikian. Karena bila anak tidak menerima konsekuensinya maka anak tidak akan percaya lagi dengan kata-kata Anda.

Perhatikan emosi anak. Orangtua sering mencoba untuk bermain dengan emosi anak dengan membuat anak menjadi merasa bersalah. mungkin Anda berkata " Jadi setelah semua hal yang telah kami lakukan untuk kamu, ini balasan kamu?" dengan wajah bersedih. Sangat mudah bagi Anda untuk membuat anak menyesal dan sedih karena Anda berkata begitu. Tetapi ingat bahwa anak-anak harus taat dari dalam hati, bukan karena rasa kasihan.

Anda juga harus menghindari kalimat-kalimat seperti "apakah kamu siap untuk tidur?" Atau " Bermainlah sebelum makan". Hal ini akan membuat anak tidak lagi takut untuk melawan. Jangan terlalu memanjakan anak dengan selalu mengikuti apa yang menjadi keinginannya. Mereka akan terbiasa berargumentasi nantinya daripada menuruti Anda.

Tidak perlu mengulang perintah. Bila Anda sudah mulai bosan dengan perintah yang selalu Anda ulang setiap kali anak Anda tidak taat, maka Anda harus berkata pada anak Anda untuk menaati perintah Anda dengan segera dan tidak perlu menunggu sampai harus diulang. Anda harus terlihat tegas tetapi tetap menjadi sahabatnya. Dengan ketegasan yang Anda miliki maka anak Akan menghargainya. Berkatalah ya untuk ya dan tidak untuk tidak.

Sumber : Cbn.com/agn
Halaman :
1

Ikuti Kami