Wanita Penggagas Revolusi Moldova Dibantu Twitter

Nasional / 29 April 2009

Kalangan Sendiri

Wanita Penggagas Revolusi Moldova Dibantu Twitter

Tammy Official Writer
4604
Indonesia memang sudah terkena wabah Facebook. Tetapi di belahan bumi lainnya, banyak warga dunia pengguna teknologi sudah terkena wabah teknologi Twitter. Tools networking online ini pun dapat dijadikan sarana demonstrasi besar-besaran seperti yang terjadi di Moldova.

Jurnalis BBC Oana Lungescu berbicara dengan Natalia Morar, seorang jurnalis muda Moldova yang dituduh menjadi otak "Revolusi Twitter" di Moldova - ditegaskan dikarenakan banyak demonstrator yang diingatkan untuk terlibat melalui tools sms dan social networking di internet.

Ibukota Moldova, Chisinau, diguncang oleh protes pada awal bulan ini yang mengklaim bahwa pemilu yang mengembalikan Partai Komunis ke dalam kekuasaan adalah curang.

Natalia Morar, 25, dijumpai oleh Oana Lungescu tersenyum ketika bertemu di sebuah taman di pusat Chisinau.

"Saya tidak pernah merasakan bahwa hanya berjalan di taman saja bisa menjadi kebahagiaan terbesar," ujarnya. "Rasanya begitu hebat!"

Hanya beberapa jam sebelumnya, ia telah menjadi tahanan rumah. Sepuluh hari sebelum diwawancarai ia tidak memiliki akses ke internet dan tidak diijinkan untuk berbicara di telepon.

"Sama sekali tak menyenangkan karena saya benar-benar ditarik dari semua sumber untuk mengetahui apa yang terjadi pada teman-teman saya, yang sebelumnya bersama saya demo di jalan."

Secara resmi dihukum karena menolong mengorganisasi kerusuhan massa, ia menghadapi 15 tahun dipenjara, tetapi dengan kuat menyangkal segala keterlibatannya dalam kekerasan.

Protes Spontan
Pihak berwenang, ujarnya, tidak menunjukkan bukti apapun baik dalam bentuk foto, video, atau bukti lainnya sebagai ganti atas tuduhan melawan dirinya.

Itu semua dimulai di sebuah kafe Chisinau, ketika Monar dan teman-teman yang membantunya memutuskan untuk menggelar protes damai melawan kemenangan Komunis atas apa yang mereka pikirkan adalah pemilu curang yang terjadi.

Revolusi Moldova - Twitter"Itu semua terjadi melalui Twitter, blogosfer, internet, SMS, website-website dan semua hal-hal tersebut. Kami hanya bertemu, kami bertukar-pikiran selama 15 menit, dan memutuskan untuk melakuka flash mob [pertemuan publik spontan yang diatur melalui internet]...

"Dalam beberapa jam, 15.000 orang turun ke jalan."

Anak-anak Muda Yang ‘Tak Bahagia'
Meskipun ia sendiri terkagum dengan jumlah begitu besar dari para pemrotes yang dimulai damai semenjak 6 April, ia pikir alasan yang terjadi adalah frustrasi kuat yang terbentuk dalam Negara termiskin di Eropa ini.

"Tak ada dari kami yang bisa membayangkan bahwa hal-hal seperti itu bisa terjadi," Morar mengatakan kepada saya, "tetapi itu menunjukkan bahwa ada protes besar yang terjadi dalam masyarakat dan dalam orang-orang muda.

"Pemuda Moldova tidak senang dengan apa yang terjadi di Moldova. Kebebasan adalah hal terbesar untuk kami dan kami tidak ingin untuk tinggal dalam masyarakat seperti Soviet dahulu," ujarnya dengan tegas.

Revolusi MoldovaProtes, yang akhirnya berlanjut menjadi kekerasan pada 7 April, didominasi oleh orang muda yang bertumbuh setelah kemerdekaan Moldova dari Uni Soviet pada 1991. Beribu-ribu belajar di Negara tetangga, anggota Uni Eropa, dan ratusan dari ribuan telah mencari pekerjaan diluar Negeri.

Morar menyangkal tuduhan bahwa baik polisi rahasia Rumania atau Rusia berada di balik protes ini.

Dua tahun lalu, ia diusir dari Rusia karena menulis tentang skandal pencucian uang yang menduga keterlibatan Kremlin dan polisi rahasia Rusia.

Sekarang, ia berencana untuk keluar dari jurnalisme dan bekerja penuh-waktu dengan sebuah organisasi pemuda yang disebut ThinkMoldova yang ia bantu membangun setahun yang lalu untuk membawa perubahan demokrasi untuk Negara asalnya.

Tetapi apakah ia menyebut dirinya adalah seorang wanita yang berbahaya? Pertanyaan ini membuat ia tertawa.

"Saya hanya wanita muda yang aktif (tertarik dengan Negara saya sendiri), tak ada yang lain. Saya hanya orang yang bebas dan saya ingin bebas."


Sumber : bbc.co.uk/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami