Michelle Obama Menginspirasi Wanita Seluruh Dunia

Nasional / 29 April 2009

Kalangan Sendiri

Michelle Obama Menginspirasi Wanita Seluruh Dunia

Tammy Official Writer
4574
Heather Ferreira bekerja di lingkungan kumuh Mumbai, India, dimana ia telah melihat ribuan wanita hidup di bawah sebuah "kutukan."

Wanita-wanita yang ia temui di jalan-jalan kotor dimana "Slumdog Millionaire" difilmkan sering diperlakukan dengan nista, ungkapnya. Mereka dianggap jelek jika kulit dan rambut mereka terlalu gelap. Mereka dianggap "terkutuk" jika mereka hanya memiliki anak-anak perempuan. Kebanyakan ibu yang sedang hamil bahkan mengaborsi anak-anak mereka jika mereka mengetahui bahwa anak yang dikandung adalah perempuan.

Namun akhir-akhir ini wanita-wanita India mendapatkan pesan lain dari seorang wanita yang muncul di publik ribuan mil jauhnya. Wanita ini memiliki kulit dan rambut gelap. Ia berjalan di samping suaminya di muka umum, tidak di belakang. Dan ia memiliki dua putri. Tetapi tak seorang pun memanggil ia terkutuk. Mereka memanggilnya Michelle Obama, sang First Lady.

Heather Ferreira"Ia bisa menjadi wajah baru bagi India," ujar Ferreira, petugas program penanganan HIV yang dijalankan oleh World Vision, sebuah kelompok kemanusiaan internasional. "Ia menunjukkan kepada para wanita bahwa adalah OK untuk memiliki kulit gelap dan tidak memiliki anak laki-laki. Ia hampir sangat nyata dengan kita"

Bagi mereka yang berfokus pada dampak Michelle Obama di Amerika merendahkan pencapaiannya. First Lady ini telah menginspirasi wanita dari kulit berwarna di seluruh dunia untuk melihat pada diri mereka sendiri, dan Amerika, dengan pandangan yang segar.

"Ia mungkin adalah wanita kulit berwarna pertama yang oleh para wanita di Negara-negara yang didominasi pria melihatnya sebagai seseorang yang percaya diri, bersinar, berpendidikan, pandai berbicara dan meyakinkan," ujar Barbara Perry, penulis dari "Jacqueline Kennedy: First Lady of the New Frontier."

Simbol bagi wanita di seluruh dunia
Pendapat bahwa wanita adalah tak dianggap masih terjadi di beberapa bagian dunia. Jutaan wanita berjuang melawan kekerasan seksual, diskriminasi dan kemiskinan, ujar beberapa aktifis wanita.

Tetapi Michelle Obama menawarkan teguran pribadi untuk pesan seperti itu. Kisah kehidupan pribadinya - lahir dalam keluarga kerah biru, melawan rasisme dan bahkan sekali memiliki pendapatan lebih besar dari suaminya - menjadikannya figur mempesona bagi wanita di seluruh dunia, ujar Susan M. Reverby, seorang profesor dari studi wanita di Wellesley College di Massachusetts.

Reverby mengatakan ini adalah pertama kalinya banyak wanita telah melihat kelas dan warna kulit mereka direfleksikan dalam seorang First Lady Amerika.

Michelle Obama - LondonSedikit tanda dari daya tarik global Michelle Obama baru-baru saja ketika ia berbicara di sebuah sekolah khusus perempuan di London, Inggris. Para muridnya datang dari berbagai latar belakang: Muslim, Kristiani, hitam dan putih. Dan selanjutnya mereka semua datang mendekat, berteriak, dan bahkan menangis, sebagaimana mereka memeluk sang First Lady.

Thu Nguyen, wanita asal Vietnam, yang tidak berada di sekolah London tersebut, merasakan perasaan kegembiraan yang sama ketika Michelle menjadi First Lady.

Di Negeri asalnya, ia mengatakan wanita "bukanlah makhluk hidup." Tetapi ketika Michelle menjadi sang First Lady, Nguyen memanggil ponakan perempuannya dan mengatakan kepadanya bahwa setiap wanita yang bekerja keras dapat menjadi yang pertama.

Wanita Vietnam bisa diidentifikasikan dengan Michelle Obama, ujar Nguyen.

"Kami memiliki warna kulit kuning karena kami adalah orang Asia, jadi kami merasakan keterikatan dengan Michelle Obama ketika ia menjadi First Lady kulit hitam pertama," ujar Nguyen, yang bekerja di salon kuku di South Pasadena, California.

Beberapa wanita yang menyamakan dirinya dengan sang First Lady, bagaimanapun, melebihi  persamaan tentang warna kulit.

Sue Mbaya dari Nairobi, Kenya, mengatakan bahwa sang First Lady menginspirasi wanita Afrika untuk menegaskan diri mereka sendiri dalam kehidupan pribadi maupun professional mereka.

Kebanyakan wanita Afrika dikondisikan untuk tunduk, ujarnya. Mereka ditahan untuk bangkit pada posisi-posisi manajemen di lingkungan kerja, dan keluarga-keluarga mereka sering mengasingkan mereka untuk melakukan tugas-tugas rumah-tangga selagi mengirim saudara pria mereka ke sekolah.

Tetapi Michelle adalah seorang pencapai tertinggi yang tidak mengintimidasi suaminya, ujar Mbaya, berkebangsaan Zimbabwe yang adalah direktur advokat dari World Vision area Afrika.

"Saya sangat senang sewaktu mengetahui bahwa dia supervisor Barack Obama sewaktu pertama mereka bertemu," ujar Mbaya. "Ia pernah mengatakan bahwa tidak akan bisa berada disini tanpa istrinya. Itu sangat menarik bagi saya."

Wanita di belahan barat juga terinspirasi oleh Michelle Obama.

Christine Louise Hohlbaum, yang tinggal dekat Munich, Jerman, mengatakan bahwa sang First Lady mempesona wanita-wanita Jerman karena ia adalah figur publik yang powerful yang tampaknya tidak membahayakan. Sejarah Jerman ditandai dengan pemimpin-pemimpin karismatik yang menggunakan kekuatan personalnya untuk tabiat buruknya, ujarnya.

"Ia adalah perpaduan sempurna antara kekuasaan dan sipil. Itu sangat penting dalam budaya Jerman," ujar Hohlbaum, penulis dari "The Power of Slow: 101 Ways to Save Time in Our 24/7 World."

Sumber : cnn.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami