Makan Bersama Keluarga Cegah Sakit Mental

Info Sehat / 29 April 2009

Kalangan Sendiri

Makan Bersama Keluarga Cegah Sakit Mental

Lestari99 Official Writer
6992

\"\"Makan bareng di rumah bukan hanya mempererat ikatan antar keluarga, tetapi juga bisa mencegah seseorang mengalami sakit mental. Sebab berdasarkan penelitian, banyak anak muda yang mendapat perawatan mental yang ternyata jarang makan bersama keluarga. Karena itu, menurut penelitian tersebut, menjalankan waktu berkualitas bersama keluarga terkait dengan kesehatan mental yang baik di kalangan kaum muda.

Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, para kaum muda yang berkunjung ke rumah sakit kesehatan mental kebanyakan hanya makan bersama-sama keluarga kurang dari lima kali seminggu. Sedangkan rekan-rekan mereka yang sehat biasa makan atau makan siang sedikitnya enam kali seminggu, begitu menurut para peneliti di Spanyol.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Journal of Epidemiology and Community Health mengamati 259 orang muda yang tinggal dengan orang tua mereka. Sebanyak 82 orang mendapat perawatan mental. Mereka mendapat perawatan untuk menangani masalah depresi dan rasa khawatir.

"Makan bersama keluarga sehari-hari bukan hanya mempersatukan keluarga, tetapi juga bisa meningkatkan kesehatan mental menjelang dewasa," kata penelitian itu.

Para kaum muda yang sehat itu tampaknya juga sering mengikuti pesta-pesta keluarga, tamasya dan juga aktivitas lainnya. Tetapi kedua kelompok kaum muda itu memiliki waktu yang sama dalam melakukan aktivitas menonton televisi.

Menjawab pertanyaan tentang cinta dalam keluarga, sebagian besar kaum muda yang sehat menjawab mereka dicintai keluarga. Sebaliknya yang mengalami masalah kesehatan mental melihat keluarga mereka tidak berfungsi sebagai keluarga.

Satu dari lima partisipan yang sakit jarang yang merasa puas dan mendapat dukungan dari keluarga mereka, dibandingkan dengan jumlah kurang 7% dari anak yang sehat.

Faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain, tingkat pendidikan orang tua, status pekerjaan dan jumlah anggota keluarga, yang sama dengan kelompok lainnya yang diteliti dalam penelitian ini.

Sumber : solusisehat
Halaman :
1

Ikuti Kami