Tahu campur sebenarnya makanan khas Lamongan, sebuah kota kabupaten yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Surabaya. Namun karena popular di kota berlambang ikan sura dan buaya ini, tahu campur banyak dikenal sebagai makanan khas arek-arek Suroboyo. Tahu campur bukan termasuk jajanan tetapi lebih merupakan "makanan berat" pengganti nasi karena selain porsinya besar, juga ada lontong dan daging. Secara kasat mata tahu campur merupakan makanan yang terdiri dari campuran tahu dengan lontong yang diberi semacam kuah sup dengan irisan daging sapi ukuran yang cukup besar, ditimbuni mi, taoge, daun selada air, lentho singkong, kerupuk dan bawang goreng. Sebagaimana kebanyakan makanan khas Surabaya, kuahnya pun diberi bumbu petis dan sambal sesuai selera. Dari rasanya, makanan ini cenderung pedas manis. Bila Anda datang pada siang hari, tempat makan yang menyediakan sekitar 30 tempat duduk ini cukup leluasa. Namun pada malam hari, Anda harus bersabar karena ramainya pembeli.
Tenda Tahu Campur Kalasan Haji Mahfud telah ada sejak tahun 1991. Langganan tetapnya adalah Derry Drajat, aktor sinetron sekaligus pembawa acara lomba masak Alles Cuisine para koki di stasiun televisi Indosiar. "Kalo Mas Derry ke Surabaya, pasti dia datang ke sini," kata Adi, putra Haji Mahfud berpromosi.
Menurut Adi, di hari-hari biasa Tahu Campur Kalasan Haji Mahfud bisa menghabiskan 400 sampai 600 porsi. Dan meningkat menjelang akhir minggu atau hari libur yang mampu mencapai penjualan 800 porsi dengan harga Rp8.000 per porsi.
Bagi Anda yang merasa jauh dari Jalan Kalasan, Tahu Campur Kalasan Haji Mahfud juga membuka cabang di Plaza Tunjungan dan daerah Ciduk-Waru Surabaya.
TAHU CAMPUR HAJI MAHFUD JALAN KALASAN
Jl. Kalasan, Surabaya.
Telp.: 031-3810794. Jam buka: 12-00-22.00 (setiap hari)
Kapasitas tempat duduk: sekitar 30 orang.
Kisaran harga: Rp8.000 per porsi.