Mengungkap Kebenaran Peristiwa Kebangkitan Yesus

Internasional / 17 April 2009

Kalangan Sendiri

Mengungkap Kebenaran Peristiwa Kebangkitan Yesus

Budhi Marpaung Official Writer
9116

Umat Kristiani di seluruh dunia pada minggu, 12 April lalu merayakan kebangkitan Yesus Kristus baik secara rahasia atau pun terang-terangan di depan umum.

Selama berabad-abad berbagai kritikan dialamatkan kepada umat Kristiani yang menjalankan perayaan peristiwa  kebangkitan Yesus Kristus beribu-ribu tahun yang lalu. Akan tetapi, kepercayaan bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati adalah inti dari Kekristenan dan telah menyebabkan semakin berkembangnya ajaran injil keselamatan itu ke seluruh dunia.

Dikatakan bahwa seluruh dunia yang penuh dengan kemuliaan Tuhan, baik itu dalam kesederhanaan sinar matahari yang sedang terbenam atau bentuk bintang yang Indah.

Tetapi apakah kita melihat bahwa kemuliaan terpancar pada saat penyaliban Yesus Kristus di bukit Golgota 2000 tahun yang lalu?

Seorang astronomer asal Amerika Serikat, Rick Larson mengatakan bahwa tentu saja itu dapat terlihat dan itu dapat dibuktikan. Larson percaya Tuhan memimpin dia untuk penelitian astronomi dan bagaimana sejarah Alkitab sesuai dengan rincian dalam kehidupan Kristus. Sebelum Natal, ia telah merilis sebuah DVD dengan judul "Bintang Betlehem". Dalam video tersebut, Larson menunjukkan kepada kita bagaimana orang-orang majus melihat pergerakan yupiter, dan bagaimana bintang-bintang dan planet-planet menunjukkan kelahiran Yesus pada tahun ke-2 sebelum masehi (S.M). Larson juga menunjukkan kepada kita bagaimana cerita Paskah dimulai dengan bintang.

"Ketika DIA di salib, alam baka terguncang," ujar Larson. "Ada gempa bumi, gempa bumi besar yang cukup besar karena Perjanjian Baru memberitahu kita  hal ini. Langit akan gelap pada siang hari. Kitab Yoel dengan jelas menuliskan mengenai penglihatan akan datangnya awan gelap yang menyelimuti matahari ketika peristiwa Yesus disalibkan.   

Bagaimana kita tahu ini adalah peristiwa nyata?

Lima puluh hari setelah penyaliban yakni pada hari raya Pentakosta, Petrus mengutip penglihatan yang nabi Yoel dapatkan beratus-ratus tahun yang lalu, kemudian mengingatkan orang-orang Yahudi tentang tanda-tanda yang berkaitan dengan Yesus, dan berkata: "Seperti yang Anda ketahui sendiri."

Kedua, sejarawan juga merekam kegelapan dan gempa bumi pada saat perisitiwa kematian Yesus Kristus.

"Blood moon" adalah istilah kuno dari gerhana bulan oleh bumi. Kemerahan berasal dari sinar matahari yang langsung berubah menjadi merah karena melewati atmosfir bumi.

Jika Anda berada di bulan tepat pada saat kematian Kristus, Anda akan melihat bumi sedang mengalami gerhana bulan. Di posisi tepat pada pusat rasi bintang Aries, seorang domba telah dikorbankan saat itu.

Pada jumat malam tersebut, orang-orang di Jerusalem dapat mencari dan melihat kembalinya sang perawan (Maria Ibu Yesus, red) dengan bayangan "Blood moon" tepat dibawah kakinya.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami