Fokus dan Konsistensi

Kata Alkitab / 15 April 2009

Kalangan Sendiri

Fokus dan Konsistensi

Budhi Marpaung Official Writer
9905

"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya" (Ibrani 13:8)

Allah menciptakan manusia itu dengan suatu maksud yang mulia dan kita pasti mengetahui hal tersebut. Kita pun sadar bahwa tiap manusia yang lahir di bumi ini memiliki tujuan besar yang sama, yakni untuk memuliakan Allah. Akan tetapi, walaupun memiliki tujuan besar yang sama, Allah memanggil kita dengan tugas yang berbeda-beda.

Tugas tiap manusia dalam dunia ini diberikan spesial kepada satu orang dengan yang lain dan itulah mengapa manusia dikatakan unik. Saat ini mungkin sedang mengetahui bahkan menjalankan rencana Allah dalam hidup Anda. Namun, menjadi pertanyaan saat ini adalah "seberapa konsistenkah Anda menjalankan rencana ALLAh dalam hidup Anda?" Hari ini kita akan sama-sama mempelajarinya.

Anda mungkin pernah mendengar hal ini bahwa "batu yang terus menerus ditetesi air akan berlubang", bagaimanakah itu terjadi? Jawabannya sederhana, sebab air itu menetes di tempat yang sama secara terus menerus. Dengan kata lain, bahwa semua itu terjadi karena kekuatan dari fokus (the power of focus).

Banyak contoh di Alkitab yang menceritakan bagaimana tokoh-tokoh iman tersebut dapat menciptakan sejarah dunia oleh karena mereka memiliki yang namanya fokus, seperti Abraham, Nuh, dan Yosua. Fokus yang mereka miliki tidak akan berarti apa-apa tanpa didasari dengan yang namanya konsistensi. Oleh karena itu, fokus tidak akan pernah terpisah dari konsistensi.

Fokus sendiri berarti kumpulan dari konsistensi yang berpadu dalam waktu dan tempat yang sama, sehingga membawa dampak yang besar. Dalam ayat pendukung diatas, menegaskan bagaimana konsistensi Tuhan Yesus menggenapi setiap perjanjian dan perkataan yang diucapkan-Nya kepada manusia.

Di dalam Markus 10:32b yang berbunyi ".... Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas dirinya". Kata Sekali lagi dalam kitab Markus tersebut menegaskan bagaimana Yesus tidak pernah bosan mengulangi perkatakan apa yang menjadi fokusnya di muka bumi ini kepada para pengikut-Nya. Apakah rahasianya sehingga Tuhan Yesus bisa konsisten dengan fokusnya?

Rahasia pertama yang Yesus ajarkan kepada kita adalah penyerahan. Penyerahan berarti menanggalkan keegoisan kita sebagai manusia demi tercapainya fokus yang Allah berikan dalam hidup kita. Kata penyerahan juga berarti mengetahui apa yang bisa diubah dan yang harus diterima. Yesus melakukannya ketika DIA mengakhiri tugas yang menjadi fokus-Nya dengan cara mati di atas kayu salib menebus dosa manusia.

Yesus mengetahui apa yang bisa diubah-Nya. Karena itu, Ia berulang kali menggunakan energi dan strategi-Nya untuk mengajar dan memperlengkapi murid-murid-Nya dan orang banyak. Dengan konsistensi itulah Ia mencapai fokus-Nya.

Rahasia keberhasilan Yesus konsistensi dalam fokus-Nya selanjutnya adalah sikap yang positif. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk bersikap positif terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Yesus melihat kehidupan salah seorang muridnya, Petrus yang penuh dengan kelemahan dan kesalahan dengan sikap yang positif. Sikap positif yang dimiliki seseorang akan menjadikan dirinya dapat melihat jalan keluar ketika orang lain tidak melihatnya, mendengar harapan ketika yang lain putus asa, bertindak positif (konstruktif / membangun) ketika yang lainnya bertindak negatif (destruktif / menghancurkan).

Kedua rahasia tersebut membuat Yesus berhasil mengerjakan apa yang Allah suruh kepada-Nya di muka bumi. Hal itu pula yang menjadi bagian kita untuk meneladani apa yang Yesus telah ajarkan. Konsistensi akan membuat fokus tidak kehilangan arah yang akhirnya membuat tugas yang Allah berikan sebagai fokus kita di bumi pun terselesaikan sesuai dengan kehendak-Nya.

Sumber: Daniel Ong - Buku Bacaan 'The Power Of Focus'.

Halaman :
1

Ikuti Kami