Timeout Untuk Ibu

Parenting / 11 April 2009

Kalangan Sendiri

Timeout Untuk Ibu

agnes.faith Official Writer
2983

Peluit ditiup pertanda permainan akan segera dimulai. Setiap pagi dirumah seperti permainan sepakbola dan suami Anda adalah pelatihnya. Saat Anda melangkahkan kaki keluar dari kamar, itu adalah pertanda kegiatan Anda dimulai dan tidak akan berhenti. Dimulai dari menyiapkan sarapan, menyiapkan pakaian anak-anak, mencuci baju, merapikan rumah, membuat makan siang, makan malam. Itu hanya kuartal pertama.

Permainan terus berlanjut. Melipat baju, membersihkan, mengawasi rumah, menyiapkan makan malam, mencuci piring, menjemput anak-anak, kegiatan diluar rumah bersama ibu-ibu yang lain, kegiatan di gereja. Dan akhirnya tidur.

Apakah seorang ibu tidak merasa lelah?

Ketika Anda menyaksikan pertandingan sepakbola, Anda dapat melihat adanya kesamaan antara permainan bola dan hidup Anda sehari-hari. Tetapi dalam setiap pertandingan pasti ada waktu istirahatnya. Setiap pemain sudah diatur kapan harus berhenti dan kapan akan kembali bermain.

Apakah seorang ibu memiliki waktu untuk beristirahat? Waktu dimana ia bisa berhubungan dengan pelatihnya (Roh Kudus) dan dengan buku petunjuknya (Alkitab). Apakah Anda bisa menyesuaikan diri bila hidup mulai tidak seperti yang mereka inginkan? Apakah Anda dapat berbicara dengan rekan satu tim Anda dan mendapat dukungan? Apakah Anda diperhatikan ketika terluka? Apakah Anda dapat beristirahat dan menjadi segar kembali?

Allah tidak hanya membuat waktu istirahat untuk diri-Nya, tetapi juga untuk ciptaan-Nya. Jadi pergunakanlah waktu istirahat Anda dengan sebaik-baiknya. Wasit meniup peluit bila ada pemain yang terluka atau untuk menyesuaikan kembali permainan. Pelatih meminta timeout untuk mengatur pola permainan. Timeout memungkinkan pemain untuk mengatur nafas dan minum. Dengan begitu pelatih juga dapat menyesuaikan pola permainan, memberi instruksi, dan mendukung timnya. Dan pada saat permainan akan dimulai kembali sudah ada kekuatan ekstra dari pemainnya.

Ada waktunya Anda mungkin harus menghadapi hari yang sangat sibu. Anda merasa frustrasi dengan begitu banyaknya hal. Anak-anak yang berkelahi, cuaca yang buruk, kabar buruk dari keluarga atau teman, dll. Cobalah ambil waktu istirahat sejenak dan tenangkan hati. Baca beberapa ayat, berdoa dan mungkin bernyanyi atau menelpon teman. Anda akan mendapatkan kekuatan baru lagi untuk melanjutkan hari. Dengan begitu Anda akan merasa lega dan dapat menjadi istri, ibu, teman dan karyawan yang lebih baik lagi.

Jadi bila Anda merasa mulai penat dan lelah, tiuplah peluit dan beristirahatlah.

Sumber : cbn.com/agn
Halaman :
1

Ikuti Kami