Obama Mencoba Berdamai dengan Dunia Muslim

Internasional / 7 April 2009

Kalangan Sendiri

Obama Mencoba Berdamai dengan Dunia Muslim

Lestari99 Official Writer
4363

Selama kunjungannya ke Turki, Presiden Obama menjadi perpanjangan tangan Amerika Serikat untuk mengadakan rekonsiliasi dengan dunia Muslim Senin kemarin, dan berjanji bahwa Amerika Serikat "tidak dan tidak akan pernah berperang dengan Islam".

"Saya tahu kita telah mengalami kesulitan hubungan dalam beberapa tahun terakhir ini," ujar Obama dalam sebuah pertemuan dengan parlemen Turki. "Saya menyadari bahwa kepercayaan yang mengikat hubungan di antara kita menjadi tegang, dan saya tahu bahwa ketegangan ini menyebar ke seluruh tempat dimana iman Muslim dipraktekkan."

"Jadi, ijinkan saya mengatakan hal ini dengan jelas: Amerika Serikat tidak dan tidak akan berperang dengan Islam," ujar Obama dengan tegas.

Kunjungan Obama ke Turki yang merupakan negara mayoritas muslim - kunjungan terakhirnya dalam rangkaian perjalanannya mengelilingi Eropa - menjadi kunjungan yang sangat penting dan strategis karena secara simbolis menyampaikan pesan kepada dunia Muslim bahwa pemerintahan Amerika ingin memiliki hubungan yang bersahabat seperti para leluhur mereka dahulu.

Hubungan Amerika dengan Turki dan negara Muslim lainnya menjadi tegang setelah pemerintahan Bush memutuskan untuk pergi berperang ke Irak di tahun 2003. Turki dan negara Muslim lainnya menentang perang Irak itu.

Presiden Obama menegaskan bahwa dirinya, sama seperti orang Amerika lainnya, memiliki keluarga yang beragama Muslim atau pun tinggal di negara yang mayoritas Muslim. Dia telah diperkenalkan sebagai Barack Hussein Obama oleh New York Times, dan Obama menambahkan bahwa Amerika Serikat telah "diperkaya oleh kehadiran Muslim-Amerika".

"Kami akan memberikan apresiasi yang mendalam terhadap kepercayaan Islam yang telah dilakukan selama berabad-abad dan berharap melalui hal ini kita akan membentuk dunia yang lebih baik, termasuk negara saya sendiri, Amerika," ujar Obama.

Obama juga menyatakan harapannya bahwa Amerika dan Turki dapat "membangun hubungan yang bisa menjadi teladan, hubungan yang dibangun atas sikap saling menghormati, menjaga keamanan, dan penuh kemakmuran".

Turki adalah sebuah negara yang unik dimana pemerintahannya adalah demokratis sekuler walaupun mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru, sebagian besar orang Amerika menyetujui pendekatan Obama ke dunia Muslim. Mayoritas orang Amerika memperhitungkan janji Obama untuk "mencari cara baru ke depan" dengan dunia Muslim menjadi tujuan penting, menurut jajak pendapat Washington Post - ABC yang dirilis hari Minggu kemarin.

Namun, jajak pendapat juga menemukan hampir setengah dari orang Amerika (48 persen) terus berpandangan negatif mengenai Islam - angka tertinggi dalam jajak pendapat semenjak diadakan terakhir kali di tahun 2001.

Selain itu, hampir 30 persen percaya bahwa aliran Islam garis keras melakukan kekerasan terhadap orang-orang non Muslim. Namun, hampir 60 persen lainnya melihatnya sebaga agama yang cinta damai. Populasi dewasa orang Amerika sendiri memiliki 1 persen penduduk Muslim.

Sumber : Christianpost / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami