Untuk kesekian kalinya, narkotika menyeret Riza ke dalam lubang kehancuran yakni overdosis. Namun, sekali lagi Riza lolos dari maut.
Mabuk selama berhari-hari dilakukan Riza sejak berusia 15 tahun. Kecanduannya menjadikan Riza pengguna narkotika. Tidak puas dengan narkotika, membuat Riza berpetualang melakukan hubungan sex di luar nikah.
"Saya melakukan hubungan sex diluar nikah bersama pacar-pacar saya. Bahkan ada yang dari antara mereka ada yang melakukan aborsi. Seingat saya melakukan aborsi tiga kali" kata Riza menceritakan kehidupan masa lalunya tersebut.
Sampai akhirnya Riza bertemu dengan Elsa.
"Hubungan kami berlanjut secara intensif. Bahkan kami hidup bersama selama kurang lebih 2 tahun. Selama itu pula, dua kali aborsi terjadi dengan kondisi pacaran yang bersembunyi dari orangtua saya" ujar Riza.
Elsa Solihin, istri Riza mengakui bahwa ada perasaan bersalah ketika melakukan aborsi kepada calon bayinya. Pada saat itu, Elsa adalah orang yang sudah kenal Tuhan dan perasaan itu terus menghantui dirinya.
Hubungan antara Riza dan Elsa akhirnya semakin dekat dan mereka sepakat untuk menjalin ke jenjang hubungan yang lebih jauh lagi. Akhirnya, Riza memberanikan diri untuk mengajak menikah Elsa dan lamaran itu pun diterima oleh wanita yang telah dipacarinya selama kurang lebih dua tahun ini.
Kehidupan pernikahan yang dijalani Riza dan Elsa pada awal-awal tahun pernikahannya tidaklah berjalan dengan mulus. Bahkan setelah menikah, kecanduan Riza semakin menjadi-jadi dan rumah tangga mereka diambang kehancuran.
Kehidupan pernikahan yang diangan-angankan oleh Elsa dimana dia memiliki suami yang bertanggung jawab dan penuh kasih sayang pupus sudah. Melihat tidak adanya perubahan dari diri Riza, Elsa sempat berpikir untuk meninggalkan suaminya tersebut. Namun, niat itu diurungkan oleh Elsa.
Kehidupan Riza mulai mengalami perubahan ketika Ezra, putra pertama mereka meninggal hanya sehari setelah kelahirannya.
"Saya merasa gagal, saya merasa tidak berguna, saya merasa bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, saya merasa ketika itu bahwa Tuhan belum menganggap saya sebagai orangtua yang bisa dipercaya " ungkap Riza.
Di tengah kesedihan akan kematian Ezra, Elsa mendengar bisikan dalam hatinya.
"Tuhan bilang begini sama saya, "AKU ingin kamu melayani lebih dahulu kepadaku", disitu saya mulai berubah dan mengerti bahwa saya harus lebih lagi mencari Tuhan" ujar Elsa.
Pada titik terendah seorang Riza, dia mau menerima nasihat dari seorang hamba Tuhan, walau tidak mudah, Riza bertekad untuk lepas dari jerat Narkotika. Doa dari istri dan kuasa dari Yesus Kristus, membuat Riza menjadi seorang yang merdeka. Kini keluarga Riza pun berubah total.
"Nah itulah saya, seperti seorang bermimpi, bisa kasih Tuhan dipulihkan, seperti ini seperti mimpi bagi saya. Mungkin bagi orang dunia, tidak mungkin. Namun, bagi Tuhan, segala sesuatu itu mungkin," kata Elsa menutup kesaksiannya.
(Kisah ini sudah ditayangkan 07 April 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber Kesaksian: Riza Solihin
Sumber : V090402154903